ACCIDENT

152 17 14
                                    

Hai Ochi disini 👋

Seperti yang aku sampaiin di IG, aku bakal update sore ini.

Semangat buat puasa besok 🥰
Jangan lupa sholat wajib sama  taraweh 💪💪

********

Kala tersenyum singkat pada lelaki yang tampak seperti seniornya itu. Dengan logo jurusan yang mirip, Kala yakin bahwa laki-laki itu orang baik. Semoga.

"Mogok, Kak. Kayanya habis bensin." Jawab Kala.

Laki-laki itu turun dari motornya dan mengambil alih stang motor Kala, "Lo bawa motor gua, di depan ada pom bensin. Tunggu gue disana." Titahnya.

"Tapi kak..."

"Kenapa nggak bisa bawa motor cowok?" Tanya laki-laki itu.

"Bisa sih, takut ngerepotin kakaknya." Balas Kala, sungkan.

"Gue cowok, santai aja kali. Buruan, tungguin gue disana."

"Beneran nggak apa-apa, kak?"

"Ck, motor gue lebih keren dari punya lo. Nggak bakal gue bawa kabur juga." Jawab laki-laki itu.

"Bukan gitu kak, tapi kan..."

"Berisik!" Jawab laki-laki itu seraya mendorong motor Kala dan meninggalkan gadis yang masih diam termangu itu.

"KAK... TUNGGU...!" Teriak Kala saat menyadari bahwa laki-laki itu semakin jauh.

********

"Thanks ya kak, sorry banget udah ngerepotin." Ucap Kala sesampainya di pintu masuk pom bensin.

Laki-laki itu tidak menjawab sama sekali. Bahkan menoleh pun tidak. Ia justru tetap diam mendorong sepeda motor Kala sampai ke dalam.

Kala yang melihat itu pun segera berlari mencoba menghadang laki-laki itu. Sudah cukup bantuan ia dibantu sampai disini. Kala tidak mau laki-laki itu tau kalau ia sudah tidak mempunyai uang sama sekali. Uang saku hari ini sudah habis itu biaya fotokopi tugas yang luar biasa banyaknya.

"Kak nggak perlu ke dalam, aku bisa sendiri."

"Berisik!" Jawab laki-laki itu tanpa memperdulikan Kala.

"Kak, plislah..."

"Balik, jagain motor gue. Tunggu di pintu keluar."

Sorot mata tajam laki-laki itu menghunus tajam kedua manik indah Kala. Alisnya yang tebal membuat laki-laki itu tampak semakin garang.

Bahu Kala mengendur, "Tapi, kak..."

"Balik!" Titah laki-laki itu.

"I... Iya." Jawab Kala terbata-bata. Gadis itu tercekat saat sorot mata laki-laki itu semakin mendekati matanya.

Delapan menit Kala menunggu, laki-laki itu akhirnya menghampiri Kala dengan senyum kemenangan diwajahnya.

"Sebel banget sama emak-emak, main terobos antrian aja. Katanya buru-buru udah habis banget bensinnya. Ya dikira gue ngapain dari tadi dorong motor? Mau terbang? Gila kali!" Gerutunya.

"Aku kan bilang, nggak perlu ke dalam. Tapi, terimakasih kak. Oh iya, habis berapa? Biar aku ganti... besok." Jawab Kala sembari turun dari motor orang asing itu.

"Nggak perlu, duit gue udah banyak. Nama gue Sena."

Kala yang mendengar itu hanya bisa mengernyitkan kedua alisnya heran.
"Kalau bukan karena lo nolongin gue, udah gue injek kaki lo sekarang juga." Batinnya.

MEZZANINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang