Selamat malam, Mochi 🤍
Oke, mulai part ini aku sebut kalian Mochi. Gamau tau, pokoknya ini lucu 🥰
Selamat membaca ✨
********
"LDR ITU SULIT, 75% GAGAL 25% TIDAK BERHASIL."
Senja Kala Maheswari
********
Hawa dingin menusuk kulit siapapun yang sudah bangun pagi ini. Namun beberapa orang memilih untuk menarik selimut dan melanjutkan mimpi panjangnya semalam, termasuk Kala. Seperti gadis pada umumnya, ia sedang tidak memiliki tanggung jawab untuk sholat pagi ini. Waktu yang tepat untuk bangun siang setelah ngebut tugas semalaman.
"Kak.. bangun kak! Sudah hampir jam 6 nanti telat ke sekolah." Titah Serena seraya menggedor-gedor pintu kamar Kala.Dari dalam kamarnya, Kala masih enggan untuk membuka mata. Alarm sudah enggan berbunyi setelah 5 kali gagal membangunkan sang putri tidur. Hanya bunda, satu-satunya orang yang akan mampu membangunkan Kala dengan jurus jitunya.
"Kak.. ayo kak buruan bangun! Udah jam 8 loh, sekolah nggak?"
Jam 8? Sial! Kala kesiangan.
Dalam kondisi masih setengah sadar, Kala langsung bangun dan berlari mengambil handuk dan segera turun untuk mandi. Ya, kamar mandi keluarga Jasver memang hanya satu, berada di seberang dapur dan menjadi ruang paling belakang dari rumah keluarga ini.
"Astaghfirullah!" Teriak Kala saat tanpa sengaja ia tersandung kakinya sendiri. Sudah beberapa kali gadis itu kehilangan keseimbangan bahkan hampir terjatuh dari tangga. Ia sudah terlambat sampai ke sekolah.
20 menit berlalu, kini Kala sudah keluar dari kamar. Menggunakan seragam putih abu-abu lengkap dan headphone yang menempel di telinga, Kala menuruni anak tangga lagi. Nafasnya memburu, jantungnya berdegup kencang. Dengan bibir pucat pasi, gadis itu menatap meja makan yang diisi oleh tiga orang, Ayah, Ibu, dan Sagara.
Kenapa mereka masih di rumah?
"Sarapan dulu, Kak." Tawar Sagara dari kursinya.
Kala yang masih deg-degan tidak sanggup menjawab tawaran adiknya. Ia memilih untuk mengambil segelas air dari galon dan menenggaknya sampai tandas. Dengan langkah terseok, Kala mencoba berjalan menggapai kursinya. Pandangannya mengabur, suhu tubuhnya sedingin es, Kala terduduk lunglai di kursinya.
"Masih jam 6 kurang kak, sarapan dulu." Ucap Serena seraya mengambilkan roti untuk Kala.
Kala membuka matanya perlahan, "Hah? Bunda bohongin aku?"
"Ya... kakak dibangunin malah tidur lagi. Dari shubuh lo bunda bangunin kamu." Jawab Serena.
Susah payah Kala menelan roti di mulutnya. Entah karena bibirnya yang mungil atau karena perasaan kesal karena sudah dibohongi bundanya. Di tengah momen sarapan itu, Kala yang masih kesal memilih membuka ponselnya dan membahas tentang tugas drama Bahasa Jawa dengan teman-temannya.
Beberapa kali Kala tersenyum sendiri saat membaca pesan singkat yang ia terima, apalagi tingkah sahabatnya yang memang receh dan suka bercanda.
"Ngapain senyum-senyum? Chattingan sama siapa kamu?" Tanya Dhava mengintimidasi.
Kala yang terkejut segera meletakkan ponselnya ke atas meja, "T-temen, Yah. Ada tugas drama di sekolah, jadi dirundingkan lewat chat." Jawab Kala gugup.

KAMU SEDANG MEMBACA
MEZZANINE
Ficção AdolescenteMas Ar, begitu panggilan kesayangan dari Kala. Namanya Arkhi Izzaddin Khaliq, laki-laki sederhana yang sedang berusaha menjaga hati dan memilih fokus pada pendidikan dan mimpinya. Tuntutan keluarga membuatnya menjadi laki-laki yang ambisius, cuek da...