Flashback on
"Kita cerai"
Satu kata yang dilontarkan oleh wanita yang berbibir hati membuatkan sang suami melotot.
"Jisoo-ya, jangan seperti ini. Kita masih bicara secara baik baik" bujuk Jero, sang suami.
Jisoo terkekeh sinis. Dia menatap kedua sosok yang berdiri didepannya itu secara bergantian "Setelah aku melihat kalian tidur bersama, kamu masih mikir aku bakalan memberi peluang untuk kamu?"
"Ji, ini hanya salah faham. Aku sama Nelly hanya bahas soal perusahan" ujar Jero berusaha meyakinkan Jisoo.
"Memangnya bahas soal perusahan harus dikamar? Kalian bahkan kepergok tidak memakai pakaian!"
"Ji-"
"Diam!" Sentak Jisoo memotong omongan Nelly "Lo sekertaris gue bahkan gue menganggap lo seperti sahabat gue tapi lo tega mengkhianati kepercayaan gue!" Marahnya.
"Jis, jangan salahkan Nelly" timpal Jero.
Jisoo bersmirk "Apa kamu terlalu miskin huh? Kamu tidak punya uang untuk membawa selingkuhan kamu itu ke hotel? Kenapa juga kamu membawa selingkuhan kamu kerumah aku huh?"
Jero terdiam. Sial! Apa yang dikatakan oleh Jisoo itu ada benarnya. Selama ini, semua kekayaan yang ada pada dirinya adalah milik Jisoo.
Sudah hampir 3 bulan mereka menikah namun dia memang sama sekali tidak mencintai Jisoo. Selama ini, dia hanya berpura pura mencintai Jisoo gara gara ingin mendapatkan kekayaan Jisoo.
Tapi sekarang semua rencananya malah gagal ketika Jisoo mempergoki dirinya yang membawa Nelly ke rumah disaat Jisoo berada di luar kota.
"Silakan beresin semua barang barang kamu dan pergi dari rumah aku! Surat penceraiannya akan aku uruskan!" Ujar Jisoo datar.
"Jis, jangan seperti ini. Kamu sayang aku bukan? Aku janji tidak akan melakukan hal ini lagi" mohon Jero.
"Sayang? Ck, rasa sayang aku sudah menjadi rasa benci! Selama ini semua yang kamu gunakan itu adalah milik aku jadi kamu silakan pergi dari rumah ini setelah menyerahkan kembali kunci mobil sama blackcard milik aku!"
Jisoo beralih menatap Nelly "Dan untuk lo. Beresin barang barang lo di perusahan! Perusahan gue tidak menerima sosok seperti lo!"
"Ji, kamu tidak bisa seperti ini!" Kesal Jero.
"Apa perlu aku memanggil satpam?" Santai Jisoo.
Jero menggeram marah. Sial! Semua rencananya benar benar berantakan! Dia harus segera pergi dari sana sebelum Jisoo melakukan sesuatu yang bisa menghancurkan hidupnya.
Flashback off
Setetes air mata mengalir keluar dari sudut mata Jisoo ketika kejadian beberapa bulan yang lalu muncul dibenaknya.
"Kakak baik baik saja?" Pertanyaan yang dilontarkan oleh sang adek membuyarkan lamunan Jisoo.
"I'm okay" sahut Jisoo menghapus air matanya.
"Kita sudah sampai" ujar Jennie yang ternyata sudah memarkirkan mobilnya disebuah parkiran.
"Kita keluar sekarang" ujar Jisoo.
Baru saja dia ingin berganjak keluar, Jennie menghalangnya "Kakak yakin sama keputusan Kakak ini?"
Jisoo terdiam namun sedetik kemudian dia mengangguk "Kakak yakin!" Sahutnya tanpa ragu.
"Ya sudah, ayo" sahut Jennie
Mereka berganjak keluar dari mobil dan langsung berjalan memasuki panti asuhan.
Terlihatlah anak anak yang sibuk bermain namun ada satu sosok anak kecil yang menarik perhatian Jisoo.
Tanpa sadar, Jisoo tersenyum ketika melihat anak kecil itu.
"Permisi, ada yang bisa saya bantu?" Jiho, pemilik panti menghampiri mereka.
"Permisi Bu. Saya Jisoo yang menelfon Ibu kemarin sore dan ini Jennie, adek saya" ujar Jisoo.
"Oh, selamat datang Nyonya Kim" sapa Jiho.
Jisoo dan Jennie tersenyum "Jadi, Ibu sudah melihat data saya bukan?" Tanya Jennie.
Jiho mengangguk "Data Nyonya sudah saya teliti dan Nyonya bisa mengadopsi anak dipanti ini"
"Jadi, aku sama Kak Jisoo akan melihat anak anak yang diadopsi duluan" ujar Jennie.
"Tidak perlu" timpal Jisoo "Kakak sudah menemukan anak yang ingin Kakak adopsi" lanjutnya.
"Yang mana?" Kepo Jennie.
Jisoo menunjuk kearah anak sedari tadi menarik perhatiannya itu. Anak itu sama sekali tidak mempedulikan mereka bahkan dia sibuk memakan biskut yang ada digenggamannya.
"Bocah gembul itu?" Ujar Jennie tanpa filter.
"Dia imut ya!" Kesal Jisoo
Jennie terkekeh kecil "Iya si. Dia memang imut"
"Nama nya Chaeyoung dan bisa dipanggil Chaeng. Sekarang usia nya sudah 3 tahun. Sejak kecil, dia memang sudah berada di panti asuhan ini. Orang tua dia meninggal gara gara kecelakaan dan Grandma nya yang tidak sanggup untuk menjaga dia akhirnya menitipkan dia dipanti ini" jelas Jiho.
"Kasian sekali" komentar Jennie.
Jisoo perlahan lahan menghampiri Chaeng "Hai anak kecil"
Chaeng menatap Jisoo dengan polos "Kut?" Dengan polosnya dia memberikan biskutnya kepada Jisoo.
"Hahah tidak. Chaeng makan saja biskutnya" tolak Jisoo menghapus sisa biskut disudut bibir Chaeng.
Bocah itu tersenyum dan kembali memakan biskutnya "Chaeng suka biskut?" Tanya Jisoo berusaha akrab.
Bocah itu mengangguk dengan polos "Eung" sahutnya
Jisoo menatap kearah Jiho "Mulai sekarang Chaeng akan menjadi anak saya. Kim Chaeyoung. Itu marga barunya!"
Tekan
👇
KAMU SEDANG MEMBACA
Mommy Chu✅
FanfictionKisah Jisoo yang mengadopsi balita yang berusia 3 tahun di sebuah panti asuhan. Chaesoo📌 Family📌 Fanfiction📌