"Yuhuuu, princess kesayangan kalian sudah tiba!!" Baru saja memasuki mansion sang Oppa, Lisa langsung berteriak "Chaeng!" Panggilnya berlari kearah si bocah.
"Tante!" Sahut Chaeng.
Hap
Lisa langsung menggendong bocah itu "Cie, kangen sama Tante hurm"
"Tante" panggil Chaeng. Matanya berkaca kaca "Hiks Tante" secara tiba tiba dia menenggelamkan mukanya diceruk leher Lisa dan terisak.
"Ehh si gembul kenapa? Dijahilin lagi sama kucing oren!?" Panik Lisa.
"Enak saja lo!" Sambar Jennie "Tuh Chaeng lagi sedih soalnya Kak Jisoo hamil" jelasnya.
"Hamil?" Ulang Lisa "Heol! Gue kirain lo yang hamil"
"Heh! Gue sama Oppa lo masih belajar mencintai ya. Kita juga masih mau pacaran" sahut Jennie.
Lisa duduk disofa dan dia meletakkan Chaeng diatas pangkuannya "Kenapa Chaeng sedih hurm? Bukannya seru punya adek?"
Chaeng menggeleng "Hiks nanti Mommy tudah tidak tayang tama Chaeng lagi" sahutnya sesenggukan.
Lisa tersenyum. Dia menghapus air mata Chaeng menggunakan jempolnya "Kata siapa? Mommy Chu pasti sayang sama Chaeng. Lagian Chaeng tidak sendiri kok. Ada Tante Lisa, Tante Jennie, Tante Joy, Tante Yeri, Tante Jihyo, Tante Nayeon, Om Sean sama Papa Jero yang masih sayang sama Chaeng. Kalau Chaeng merasa kesepian, Chaeng bisa menelfon kita semua. Kita pasti datang untuk menemani Chaeng"
"Janji?" Tanya Chaeng.
"Janji!" Sahut Lisa melakukan pinky promise bersama Chaeng.
"Sudah hampir jam makan malam. Lis, lo bantu gue masak ya" ujar Jennie.
"Lisa bantu kamu masak? Wifey, asal kamu tahu ya, Lisa bahkan hampir saja membakar mansion gara gara dia lupa mematikan kompor loh" sambar Sean.
Lisa mendengus "Oppa jangan buka kartu dong"
Sean terkekeh "Mendingan kamu bantu potong bahan bahan saja. Biar Chaeng sama Oppa"
"Arreosso" pasrah Lisa. Dia meletakkan Chaeng disofa dan berganjak kedapur menyusul Jennie.
"Chaeng mau nonton apa?" Tanya Sean.
"Dolaemon!" Sahut Chaeng.
Sean langsung mencari kartun yang ingin ditonton oleh ponakannya itu.
*
"Kenapa belum tidur? Ini sudah jam 11 malam. Kamu harus istirahat Chu" ujar Haein
Jisoo bersandar diheadboard kasur "Aku khawatir sama Chaeng"
"Khawatir kenapa? Dia lagi bersama Jennie. Kamu tidak percaya sama Jennie?"
"Bukan aku tidak percaya sama Jennie. Hanya saja aku merasa bersalah sama omongan aku tadi. Chaeng pasti fikir aku tidak sayang sama dia" lirih Jisoo.
Haein tersenyum "Chaeng masih kecil. Dia pasti bakalan lupa kok soal tadi. Jangan difikirkan. Besok pagi kamu bisa membujuk Chaeng. Sekarang kamu harus istirahat. Dede bayinya tidak mau kamu capek capek"
Jisoo menghela nafasnya dengan kasar dan mengangguk dengan pasrah. Dia membaringkan dirinya dan langsung masuk kedalam dakapan sang suami.
*
Pagi harinya, Lisa menggendong Chaeng yang menenggelamkan mukanya diceruk lehernya itu untuk bergabung bersama Jennie dan Sean yang akan menikmati sarapan mereka.
"Gembul sudah bangun?" Tanya Jennie
"Masih ngantuk nih" ujar Lisa.
"Chaeng mau makan?" Tanya Jennie.
Chaeng menggeleng. Dia benar benar mengantuk dan hanya tidur yang dibutuhkan olehnya saat ini.
"Ya sudah, mendingan Chaeng lanjut tidur" ujar Sean.
Chaeng menggeleng "Mau Mommy"
Jennie menatap Lisa "Lisa-ya, bisa lo tolong menghantar Chaeng pulang?"
Lisa mengangguk dan bergegas keluar dari mansion. Dia berjalan menuju kemansion Jisoo yang memang berada didepan mansion Jennie.
Ding dong~
Tidak butuh waktu yang lama untuk pintu mansion itu dibuka.
"Chaeng" panggil Jisoo.
"Dia masih ngantuk nih" ujar Lisa.
"Mommy" panggil Chaeng merentangkan kedua tangannya.
"Biar Daddy saja yang menggendong kamu" ujar Haein tiba tiba menghampiri mereka.
Chaeng menggeleng "Mau tama Mommy"
"Mommy lagi hamil, tidak boleh menggendong Chaeng" jelas Haein
"Sayang, tidak apa apa kok. Aku masih bisa menggendong Chaeng" ujar Jisoo.
"Chu, aku tidak mau kandungan kamu kenapa napa. Nurut saja sama aku ya" ujar Haein.
Chaeng kembali menyembunyikan mukanya diceruk leher Lisa "Tante bita bawa Chaeng kekamal?"
"Biar aku saja yang membawa Chaeng kekamar" ujar Lisa.
"Masuk saja Li" sahut Jisoo.
Lisa memasuki mansion Jisoo dan berganjak kekamar Chaeng disusul oleh Jisoo dibelakangnya.
"Mau Tante mandikan?" Tanya Lisa.
"Apa boleh?" Tanya Chaeng
Lisa terkekeh kecil "Boleh dong" sahutnya.
"Mendingan Mommy saja yang mandikan Chaeng" ujar Jisoo.
Chaeng menggeleng "Nanti Daddy malah tama Chaeng"
Jisoo terbeku. Dia menatap Lisa yang terdiam canggung itu.
"Kenapa Daddy harus marah sama Chaeng? Daddy tidak mungkin marah sama Chaeng" ujar Jisoo mengusap kepala Chaeng.
"Daddy bakalan malah kalau Chaeng bikin Mommy capek. Daddy hanya tayang tama dede bayinya, bukan tama Chaeng"
Suasana seketika menjad canggung. Jisoo mula merasa bersalah kepada sang anak.
"Erm Kak. Aku mandikan Chaeng sekarang ya" timpal Lisa memecahkan suasana canggung.
Setelah Jisoo mengangguk, Lisa bergegas menggendong Chaeng dan membawa bocah itu kekamar mandi. Jisoo pula menyiapkan baju yang akan dipakai oleh Chaeng.
"Chu, kamu ngapain?" Haein berjalan menghampiri Jisoo.
"Menyiapkan baju untuk Chaeng" sahut Jisoo.
"Sudah aku bilang jangan capek. Kamu harus istirahat. Biar Lisa saja yang mengurus Chaeng"
Jisoo sontak menatap sang suami "Maksud kamu apa!?! Kenapa aku harus membiarkan orang lain yang mengurus anak aku!?!"
"Aku hanya tidak mau kamu capek Chu. Kamu lagi hamil"
"Aku hamil, bukan sakit! Apa kamu fikir aku hanya perlu berbaring dikasur dan tidak melakukan apa apa!?! Ingat Oppa, Chaeng itu anak aku! Oppa tidak ada hak menghalang aku untuk peduli sama anak aku!" Marah Jisoo membuatkan sang suami bungkam.
Tekan
👇
KAMU SEDANG MEMBACA
Mommy Chu✅
FanfictionKisah Jisoo yang mengadopsi balita yang berusia 3 tahun di sebuah panti asuhan. Chaesoo📌 Family📌 Fanfiction📌