-21-

1.7K 297 21
                                    

Sedari tadi Jennie menelan ludahnya dengan kasar ketika bertamu ke mansion keluarga Sean.

Dia sudah cukup akrab sama kedua orang tua Lisa karena dia bersama sahabatnya yang lain sudah sering kesana namun sepertinya selama ini dia memang tidak menyadari keberadaan Sean.

"Kamu baik baik saja Jen?" Tanya Jessica

"E-eoh, aku baik baik saja Tante" sahut Jennie tersenyum kaku.

"Mom, Dad, sebenarnya Jennie kesini bukan sebagai sahabat Lisa" ujar Sean

"Maksud kamu?" Bingung Jessica.

Sean menghembuskan nafasnya dengan kasar "Aku sama Jennie sudah memutuskan untuk menikah"

"Sean, kamu serius?" Donghae akhirnya bersuara.

"Aku serius Dad. Aku ingin menikahi Jennie" sahut Sean tanpa ragu.

"Tapi, kenapa secara tiba tiba?" Tanya Jessica.

Sean melirik Jennie yang juga meliriknya itu "Keputusan ini sudah dibikin secara matang dan aku juga fikir kalau ini saat yang tepat untuk aku mempunyai pendamping hidup bukan?"

"Bukan kah Jennie masih kuliah?" Tanya Donghae.

"Iya Om tapi seminggu lagi aku bakalan wisuda" sahut Jennie.

"Daddy sama Mommy cukup kaget sama keputusan kalian tapi kita akan tetap mendukung kalian" ujar Donghae.

"Maksudnya Daddy sama Mommy memberi restu untuk aku menikah sama Jennie?" Tanya Sean memastikan.

"Iya. Kamu juga sudah cocok untuk menjalankan tanggungjawab sebagai seorang suami" sahut Donghae.

"Kalian mau acara lamaran duluan atau langsung nikah?" Tanya Jessica.

"Sebulan dari sekarang Nuna nya Jennie bakalan menikah jadi aku sama Jennie memutuskan untuk menikah setelah Nuna nya Jennie menikah duluan" sahut Sean.

"Baiklah. Kapan kapan kamu bawa saja Mommy sama Daddy ketemu sama keluarga Jennie" ujar Jessica.

"Baiklah Mom" sahut Sean.

Jennie bernafas lega. Dia sudah mendapatkan restu dari sang Kakak dan sekarang dia sudah mendapat restu dar calon mertuanya. Ah, bahagia sekali kekeke...






*

"Chaeng lagi apa?" Tanya Jisoo menghampiri sang anak yang ada diruang tamu.

"Chaeng lagi ngegambal" sahut Chaeng.

"Ngegambar? Wah, cantik sekali" puji Jisoo.

Chaeng tersenyum malu malu "Ini photo Mommy, Chaeng, Om Haein, Tante Nini tama Om Cean" ujarnya membuatkan Jisoo tersenyum dan mengelus kepalanya.

"Mom, apa nanti Tante Nini tidak akan tinggal ditini lagi cetelah dia menikah?" Tanya Chaeng.

"Tante Nini harus ikut sama suaminya dong" sahut Jisoo.

Chaeng menatap Jisoo dengan sendu "Tapi nanti Chaeng bakalan lindu tama Tante Nini"

Jisoo terkekeh geli "Tidak apa apa Chaeng. Kita bisa sering kerumah Tante Nini kok"

"Mommy janji akan membawa Chaeng ketemu tama Tante Nini?"

"Mommy janji!"

Chaeng bangkit dan melingkarkan tangannya dileher Jisoo "Lope you Mommy!" Ujarnya setelah mengecup pipi Jisoo.

"Lope you too baby" sahut Jisoo.

"Ada yang lagi mesra mesraan nih" sambar Jennie yang baru memasuki mansion.

"Tante Nini!" Pekik Chaeng berlari kearah Jennie.

Happ

Jennie langsung menggendong bocah yang sudah menempel dengannya itu "Kenapa gembul? Rindu Tante?"

Chaeng mengangguk tanpa ragu "Eung! Nanti cetelah Tante Nini nikah, Chaeng bakalan lindu tama Tante" ujarnya mempoutkan bibirnya dengan gemes.

Jennie tersenyum. Dikecupnya pipi gembul ponakan kesayangan itu "Tante juga pasti bakalan rindu sama Chaeng. Tapi Chaeng tenang saja, Tante tidak akan melupakan Chaeng kok. Kita bisa video call setiap hari"

"Tante janji?"

"Janji!"

Chaeng mengecup pipi Jennie sebelum berganjak turun dari gendongan Tantenya itu. Dia kembali menghampiri Jisoo diikuti oleh Jennie.

"Jadi gimana Jen?" Tanya Jisoo.

"Lancar Kak. Om sama Tante memberi aku restu untuk menjadi istri Sean" sahut Jennie.

"Syukurlah. Kakak harap ini yang terbaik untuk kamu" ujar Jisoo bernafas lega.

"Tapi nanti aku pas nikah aku pasti bakalan merindui kalian" ujar Jennie mempoutkan bibirnya "Malam ini aku tidur bareng Kakak ya"

"Tumben?"

"Aku juga mau manja sama Kakak sebelum Kakak menikah" ujar Jennie.

"Terus Chaeng gimana?" Tanya Jisoo.

Jennie memutar bola matanya dengan malas "Kak, kasur Kakak itu gede bahkan ke5 sahabat aku saja bisa ikut rebahan. Chaeng tidur ditengah kita dong"

"Holey! Tidul baleng Mommy tama Tante Nini!" Pekik Chaeng kesenangan.

"Tapi Chaeng hati hati loh. Tante kalau tidur suka gigit" Jennie jahil is back!

"Apa Tante bakalan gigit Chaeng?" Polos Chaeng

"Mungkin Tante bakalan menggigit boneka kesayangan Chaeng itu" sahut Jennie santai.

"No!" Chaeng langsung menyembunyikan boneka kesayangannya itu dibelakangnya.

"Chaeng, kamu itu sudah gede loh. Bonekanya harus dibuang" dengan jahilnya Jennie berusaha mengambil boneka Chaeng namun Chaeng berusaha menghindar.

"Tidak boleh! Kalau Tante buang boneka ini, tama taja cepelti Tante buang hati Mommy" sahut Chaeng.

Dahi Jennie mengernyit. Dia menatap Jisoo yang juga menatapnya dengan tatapan bingung "Maksud Chaeng?" Tanya Jennie.

"Boneka ini dijahit cendili tama Mommy dan Chaeng yakin Mommy tayang tama Chaeng makanya Mommy bikin boneka ini untuk Chaeng. Jadi ini hati Mommy untuk Chaeng dong" jelas Chaeng.

Jisoo tersenyum haru. Dibawanya sang anak kedalam dakapannya "Mommy sayang banget sama Chaeng. Jangan tinggalin Mommy ya"

"Chaeng juga tayang Mommy" sahut Chaeng.












Pengen nangis aja rasanya 🗿

Udah lama nunggu preorder tapi pas sampe malah photocard nya kayak gini😭

#CurhatDikitGakpapaKali 😌

Tekan
👇

Mommy Chu✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang