Jisoo terus mengompres dahi sang anak dengan perasaan cemasnya. Jennie yang berdiri tidak jauh dari mereka hanya mampu menatap sang ponakan dengan tatapan sendu. Dia sadar kalau semua itu adalah ulahnya.
"Chaeng pasti demam gara gara boneka. Maafin aku Kak" lirih Jennie.
Jisoo menghela nafasnya "Sudah lah Jen" ujarnya "Mendingan kamu tolong siapkan bubur untuk Chaeng. Dia harus makan sebelum minum obat"
"Arreoseo" Jennie yang patuh bergegas pergi ke dapur dan dia mula menyiapkan bubur untuk Chaeng.
"Maafin Mommy" lirih Jisoo mengecup pipi gembul Chaeng yang hangat itu.
"Hiks Mommy" Chaeng membuka matanya dan mula merengek kecil.
"Kenapa hurm?" Tanya Jisoo menghapus keringat sang anak.
Chaeng menggeleng dengan air matanya yang kembali mengalir keluar. Badannya merasa tidak enak dan hanya menangis yang mampu dia lakukan.
Jisoo menggendong Chaeng membuatkan bocah itu meletakkan kepalanya dipundak Jisoo dengan lemah "Sabar ya. Nanti Chaeng harus makan bubur terus minum obat" ujarnya mengelus punggung Chaeng.
"Chaeng mau tupai" lirih Chaeng.
"Jangan fikirin soal itu. Nanti Mommy bawakan boneka tupai untuk Chaeng" bujuk Jisoo.
Tidak butuh waktu yang lama, Jennie menghampiri mereka dengan membawa nampan yang berisi satu porsi bubur bersama obat dan air putih.
"Sekarang Chaeng makan ya. Biar Mommy suapkan" Jisoo mendudukkan Chaeng diatas kasur.
Walaupun mulutnya terasa hambar, Chaeng tetap menerima suapan dari Jisoo.
"Chaeng, Tante minta maaf ya" ujar Jennie yang sedari tadi diam.
Chaeng hanya diam. Dia masih sedikit kesal sama ulah sang Tante yang membuang boneka kesayangannya.
"Hiks Chaeng, maafin Tante" Jennie mula menangis membuatkan Chaeng kaget.
"Hayo Chaeng, Tante Nini nangis tuh" ujar Jisoo menakut nakutkan sang anak.
Chaeng bergegas merangkak mendekati Jennie yang duduk dipinggir kasur "Tante Nini angan cedih. Chaeng tudah maafkan Tante"
"Benaran sudah maafkan Tante?" Tanya Jennie
"Eungh"
"Peluk" Jennie membuka kedua tangannya dan dengan segera Chaeng memeluknya.
Jisoo tersenyum. Ah, akhirnya anak dan adeknya itu kembali akur.
Setelah meminum obat, Chaeng akhirnya tidur dan sekarang Jisoo bersama Jennie sudah berada di dapur untuk menyiapkan makan malam.
"Mau bikin apa Kak?" Tanya Jennie.
"Sup ayam deh untuk Chaeng. Dia juga pasti bosen makan bubur" sahut Jisoo.
Jennie mengangguk faham dan bergegas menyiapkan bahan bahan.
Ding dong~
Kedua duanya saling bertatapan "Siapa yang bertamu di jam makan malam?" Bingung Jennie.
"Kamu lanjut masak" ujar Jisoo berjalan kearah pintu mansion dan membukanya.
Ceklekk
Deg
Baru saja Jisoo ingin kembali menutup pintunya, sosok yang berdiri didepannya itu menghalangnya.
"Kamu mau apa lagi Jero!?!" Kesal Jisoo.
Jero, sosok itu menatap Jisoo dengan sendu "Ji, maafin aku. Kita butuh bicara"
"Tidak ada yang perlu dibicarakan lagi! Pergilah! Jangan mengganggu aku lagi!"
"Siapa Kak?" Jennie menghampiri mereka ketika mendengar teriakan Jisoo "Lo!?!!"
"Jen, tolong. Aku butuh bicara sama Kakak kamu" ujar Jero.
"Mendingan lo pergi! Urusan lo sama Kakak gue sudah selesai! Lo mau gue usir secara kejam hah!?!" Galak Jennie.
"Aku tidak akan pergi sebelum aku mendapat peluang kedua dari Jisoo!" Sahut Jero keras kepala.
"Tidak akan ada peluang kedua untuk kamu! Stop gangguin aku Jero! Aku sudah bahagia sama keluarga aku!" Sentak Jisoo.
Jero menggeram kesal. Secara tiba tiba dia menarik tangan Jisoo "Ikut aku, kita butuh bicara!"
"Lepas!!" Teriak Jisoo.
"Lepasin Kakak gue!" Marah Jennie.
"Cowok kok sakitin cewek? Banci?" Sambar seseorang secara tiba tiba.
"Kai!" Seru Jennie dengan senang ketika melihat sang pacar yang menghampiri mereka.
"Lepasin Kak Jisoo" arah Kai.
"Lo tidak perlu ikut campur! Ini urusan gue sama Jisoo!" Marah Jero.
"Kak Jisoo itu calon Kakak ipar gue, sudah menjadi tugas untuk menjaga keluarga ini dari manusia seperti lo!" Sahut Kai melepaskan genggaman tangan Jero dari Jisoo dengan kasar.
Srett
Jero menarik kerah baju Kai "Jangan ikut campur sialan!!"
Brughhh
Kai langsung menonjok Jero membuatkan pria itu tersungkur "Gue masih bersabar sama lo. Ini amaran terakhir dari gue, kalau lo mengganggu mereka lagi, lo siap siap saja untuk membusuk di sel tahanan!" Ancam Kai.
Jero mengumpat marah "Kamu milik aku Jisoo!" Ujarnya sebelum berganjak pergi dari sana.
"Kalian tidak apa apa?" Tanya Kai
"Kita baik baik saja. Terima kasih Kai" ujar Jisoo.
"Kamu kok bisa ada disini?" Tanya Jennie.
"Tadi kebetulan aku dari rumah Bang Suho jadi aku langsung mampir kesini deh" sahut Kai.
"Masuk yuk. Kita juga lagi siapin makan malam" ujar Jisoo.
"Maaf Kak tapi aku harus pulang. Tadi saja aku pamit sebentar sama Mama" sahut Kai.
"Kapan kapan kamu kesini lagi ya. Aku akan memperkenalkan kamu sama Chaeng" ujar Jennie.
"Baiklah" sahut Kai "Aku duluan" pamitnya berganjak pergi dari sana.
Tupai sama Kucing sudah akur🤭
Tekan
👇
KAMU SEDANG MEMBACA
Mommy Chu✅
FanfictionKisah Jisoo yang mengadopsi balita yang berusia 3 tahun di sebuah panti asuhan. Chaesoo📌 Family📌 Fanfiction📌