Hari yang ditunggu tunggu akhirnya tiba. Jisoo kelihatan cantik didalam gaun pernikahannya itu. Dia merasa benar benar gugup karena akan segera bergelar istri kepada Haein.
Chaeng juga tidak kalah cantiknya. Bocah itu memakai gaun yang persis seperti sang Tante.
"Ada apa diluar?" Bingung Jennie ketika mendengar keributan yang terjadi.
"Jero memaksa untuk masuk tapi sudah dihalang sama Bodyguard" jelas Sean.
"Tuh cowok masih saja belum menyerah" keluh Jennie menghela nafasnya dengan kasar.
"Biarkan saja. Dia pasti tidak akan mengganggu Jisoo Nuna lagi setelah Jisoo Nuna menikah" sahut Sean menenangkan Jennie. Dia beralih menggendong Chaeng yang berada disamping Jennie "Chaeng senang?" Tanya Sean.
Chaeng hanya diam membuatkan Sean menatap Jennie "Chaeng kenapa? Kamu jahilin dia?"
"Tidak mungkin aku jahilin dia. Yang ada dia nangis terus rusak nih acara" sahut Jennie terkekeh kecil "Chaeng, Chaeng kenapa hurm?"
"Chaeng bingung" sahut Chaeng.
"Bingung kenapa?" Tanya Sean.
"Chaeng bahagia kalena Mommy menikah tapi Chaeng takut Mommy tidak tayang tama Chaeng lagi" ujar Chaeng dengan polos.
Jennie sontak menatap Sean agar calon suaminya memikirkan cara untuk membujuk Chaeng.
"Chaeng, dengarin Om. Mommy Chu itu Mommy Chaeng, sudah pasti dia sayang sama Chaeng" ujar Seang.
"Apa benal?" Tanya Chaeng menatap Sean.
"Benar Chaeng" sahut Sean.
"Kalau kamu sedih, kamu harus ingat kalau kamu masih punya Tante. Tante tetap sayang sama kamu walaupun Tante sering bikin kamu nangis" ujar Jennie mengelus kepala Chaeng.
"Chaeng juga tayang tama Tante kok walaupun Tante galak" sahut Chaeng.
"Ouh, Tante Nini galak?" Tanya Sean
Chaeng mengangguk polos "Tante Nini bilang dia suka gigit. Chaeng takut Tante Nini gigit boneka Chaeng"
"Tante Nini suka gigit soalnya dia kucing oren" ujar Sean membuatkan calon istrinya melotot.
"Heh, maksud kamu apa!?"
"Tuhkan! Tante Nini galak. Tante Nini tidak boleh galak galak tama Om Cean. Nanti Om Cean menikah tama cewek lain loh" goda Chaeng membuatkan Sean tertawa dengan keras.
"Astaga nih bocah. Masih kecil saja sudah pintar hal yang beginian. Tapi ini ajaran gue juga si" gumam Jennie menghela nafasnya dengan kasar.
"Acaranya akan bermula. Ayo" ujar Sean berganjak duduk dibangku diikuti oleh Jennie. Chaeng pula didudukkan dibangku kosong disamping mereka.
"Woahh, Mommy cantik tekali!" Puji Chaeng menatap sang Mommy dengan mata berbinar binar.
Jisoo berjalan kearah altar dengan memegang bunga ditangannya. Dia terus menampilkan senyuman indahnya itu. Tidak lupa juga dia menatap kearah sang anak dan menggumamkan kata kata "I love you"
"I lope you too" sahut Chaeng dengan pelan.
Setibanya di altar, Jisoo langsung menerima huluran tangan calon suaminya itu. Mereka berdiri berhadapan dengan perasaan yang sulit untuk digambarkan.
Acara akhirnya bermula. Janji suci keduanya mula dilontarkan dengan jelas. Tidak butuh waktu yang lama, mereka sah menjadi sepasang suami istri. Terdengarlah tepukan yang menggema dari para tetamu undangan.
"Selamat Jen. Punya Abang ipar nih" ujar Lisa menghampiri Jennie diikuti oleh sahabatnya yang lain.
"Mereka cocok ya" ujar Joy disetujui oleh Jihyo.
"Lo berdua juga kapan nyusul?" Tanya Nayeon menatap Jennie dan Sean secara bergantian.
"Bulan depan" sahut Jennie.
"Rasanya sulit untuk percaya kalau manusia bar bar seperti lo bakalan menikah" ujar Joy.
"Njirr lah. Yang bar bar itu lo ya, bukan gue" balas Jennie.
"Iyain saja deh" pasrah Joy.
"Chaeng" panggil Lisa berjongkok didepan Chaeng "Chaeng senang?"
Chaeng mengangguk "Akhilnya Chaeng punya Daddy"
"Mau ikut Tante ketemu sama Mommy?" Tanya Lisa.
"Mau!" Sahut Chaeng semangat.
"Ayo" Lisa menggendong Chaeng dan mereka langsung mendekati Jisoo dan Haein yang menyambut para tetamu itu. Jennie bersama yang lain juga ikut menyusul mereka.
"Chaeng" panggil Jisoo menggendong anaknya itu.
"Mommy cantik" puji Chaeng.
"Terima kasih sayang" ujar Jisoo mengecup pipi gembul sang anak.
"Terus Daddy tidak ganteng?" Tanya Haein.
"Daddy juga ganteng" sahut Chaeng.
"Cie, sudah punya Daddy nih" goda Jennie menoel pipi Chaeng.
"Selamat ya Eon" ujar Jihyo mewakili yang lain.
"Terima kasih" ujar Jisoo
"Tadi sepertinya ada keributan di luar. Apa yang terjadi?" Tanya Haein penasaran.
"Jero Hyung kesini dan dia memaksa untuk masuk tapi kalian tenang saja, sepertinya dia sudah pergi kok" sahut Sean.
"Tuh cowok mau apa lagi si!" Kesal Jisoo.
Haein memeluk pinggang sang istri "Sekarang kamu sama Chaeng sudah menjadi anak dan istri aku. Aku pasti akan melindungi kalian. Jangan khawatir"
"Aku percaya sama Oppa" sahut Jisoo.
"Apa kalian semua sudah makan?" Tanya Haein
"Belum si" sahut Lisa.
"Ya sudah, kalian makan saja" ujar Haein "Jen, kamu bawa Chaeng makan juga ya. Sepertinya dia sudah laper" lanjutnya.
"Arreosso Oppa. Kalian berdua hanya perlu menikmati waktu berdua kalian. Biar aku sama yang lain yang menjaga Chaeng" sahut Jennie beralih mengambil Chaeng dari gendongan Jisoo "Ayo Chaeng kita makan"
"Yeayy mamam!" Pekik Chaeng dengan semangat.
Tekan
👇
KAMU SEDANG MEMBACA
Mommy Chu✅
FanfictionKisah Jisoo yang mengadopsi balita yang berusia 3 tahun di sebuah panti asuhan. Chaesoo📌 Family📌 Fanfiction📌