-20-

1.9K 327 48
                                    

Setelah pekerjaannya selesai, Sean langsung menghampiri Jennie yang ternyata masih menunggu kedatangannya itu "Permisi"

"Sean!" Seru Jennie dengan senang.

Sean tersenyum kaku dan sedetik kemudian pandangannya tertuju kearah yeoja berponi "Lisa?"

"Hai Oppa!" Sapa Lisa "Kenalkan, ini teman teman aku. Joy, Yeri, Jihyo sama Nayeon. Kalau yang didepan aku ini, Oppa sudah tahu siapa bukan?"

Sean mengangguk "Nona Jennie"

"Jangan memanggil aku Nona!" Kesal Jennie.

"A-ah, maaf" ujar Sean merasa tidak enak.

"Sudah gue bilang, Oppa gue ini kaku banget sama cewek. Gara gara itu juga dia belum punya pacar" ujar Lisa.

"Oppa sudah bilang kalau Oppa tidak mau pacaran. Maunya langsung nikah saja" sambar Sean.

"Loh, terus tidak apa apa menikah sama orang yang tidak Oppa cintai?" Timpal Joy.

"Bisa belajar mencintai selepas menikah bukan?" Sahut Sean.

"Cewek yang Oppa suka itu gimana si?" Tanya Jihyo.

"Baik, cantik, dan yang paling penting pintar masak soalnya aku suka makan" sahut Sean.

Brakkk

Jennie secara tiba tiba menggebrak meja membuatkan perhatian yang lain langsung tertuju kearahnya. Untung sekali restaurant itu lagi sepi.

"Hayukk nikah! Aku baik, cantik dan pintar masak!" Gas Jennie.

"Nde!?" Sean bersama yang lain sontak melotot.

"Jen, lo mabuk?" Tanya Jihyo.

"Gue serius! Hati gue sudah capek dipermainkan mulu dan sekarang saatnya gue mencari pendamping hidup yang tepat!" Sahut Jennie tanpa ragu.

"T-tapi Jen, kita bahkan baru kenal" ujar Sean mengusap tengkuk belakangnya dengan canggung.

"Seperti yang kamu bilang, kita bisa belajar saling mencintai setelah menikah bukan?" Sahut Jennie santai.

"Jen, lo bercanda?" Tanya Lisa.

"Tidak! Gue serius!" Sahut Jennie. Dia beralih menatap Sean dengan tajam "Bawa aku ketemu orang tua kamu dan aku akan membawa kamu ketemu keluarga aku!"

Sean menghembuskan nafasnya dengan kasar "Baiklah!"

Ke5 sahabat Jennie hanya memasang wajah cengo mereka.















*
*

Malam harinya, Jennie begitu semangat untuk membuat biskut gara gara Sean akan datang ke mansion dan menemui Jisoo.

"Tante lagi bikin apa?" Tanya Chaeng yang sedari tadi memperhatikan semuanya.

"Tante lagi bikin biskut. Calon suami Tante bakalan kesini loh"

Mata Chaeng berbinar binar "Bitkut!? Apa untuk Chaeng juga ada?"

Jennie terkekeh kecil "Ada dong. Tante sudah bikin banyak banget"

"Yeayy! Chaeng tudah tidak cabal untuk makan bitkut Tante!"

"Ada apa nih?" Jisoo akhirnya bergabung bersama.

"Tante Nini bikin bitkut Mom" sahut Chaeng.

"Eoh? Tumben?" Ujar Jisoo beralih menatap sang adek.

Jennie tersenyum malu malu "Calon suami aku mau kesini Kak"

"Mwo!? Jangan aneh aneh Jen. Bukannya kamu sudah putus?"

"Aku sudah menemukan pengganti kok. Dia baik banget dan aku rencananya mau nikah sama dia"

Jisoo memijit pelipisnya "Jen, jangan segampang itu kamu jatuh cinta sama cowok dong"

"Kakak tenang saja, aku tahu siapa yang terbaik untuk menjadi pendamping hidup aku. Dia cowok yang baik kok. Dia juga Oppa tirinya Lisa"

"Ya sudah, bawa dia ketemu sama Kakak. Kakak harus menyelidiki dia duluan"

Jennie mengangguk "Nanti jam 8 malam dia kesini"






Akhirnya sosok yang ditunggu tunggu tiba. Sean datang ke mansion dengan memakai pakaian santainya membuatkan Jennie semakin terpesona dengan ketampanan cowok itu.

"Om calon tuami nya Tante Nini?" Tanya Chaeng polos.

"Mungkin" sahut Sean.

"Sean, ini Chaeng. Dia anaknya Kakak aku" ujar Jennie.

Sean mengangguk faham "Imut"

Chaeng tersenyum malu malu "Makatih Om" ujarnya.

"Chaeng, dimana Mommy Chu?" Tanya Jennie.

"Mommy lagi dikamal. Nanti dia tulun kok" sahut Chaeng. Dia beralih menatap Sean "Om tuka bitkut?"

"Suka. Om suka makan loh" sahut Sean.

"Woahh, kita tama! Chaeng juga tuka bitkut!" Antuasis Chaeng. Dia mengambil biskut yang sudah terhidang dimeja dan memberikannya kepada Sean "Coba Om makan. Ini Tante Nini yang bikin loh"

Sean menerimanya dan langsung memakannya "Enak!" Pujinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sean menerimanya dan langsung memakannya "Enak!" Pujinya.

"Tante Nini juga pintal macak! Chaeng tuka makan macakan Tante Nini" ujar Chaeng dibalas anggukan jempol dari Jennie. Ponakannya itu memang bisa diajak kerjasama.

Sean melirik Jennie "Anak kecil selalu jujur si. Jadi kamu memang bisa memasak"

"Aku masih belajar kok. Pas nikah aku akan berusaha belajar untuk menyiapkan segala kelengkapan kamu" sahut Jennie.

"Aku mencari istri untuk menjadi pendamping hidup aku, bukan untuk dijadikan pembantu. Kita belajar bersama sama ya" ujar Sean penuh pengertian. Jadi jangan salahkan Jennie kalau dia bisa langsung luluh sama cowok ini.

"Ah, ada tetamu" ujar Jisoo menghampiri mereka.

"Mommy" Chaeng langsung berganjak duduk disamping Jisoo "Mom, Om ini baik loh. Jadi Mommy haluc cetuju Tante Nini nikah tama Om ini" ujarnya.

"Iya sayang" sahut Jisoo mengelus kepala Chaeng.

Dia beralih menatap Sean "Jadi kamu Sean?"

"Iya Nuna" sahut Sean "Nama aku Arseanno Park, bisa dipanggil Sean"

"Berapa umur kamu?"

"Umur aku sudah 25 tahun"

"Jadi kamu lebih tua dari Jennie" gumam Jisoo mengangguk faham "Maaf sebelumnya, apa kamu sudah bekerja? Jennie bilang kamu bekerja sebagai penghantar pizza. Apa itu benar?"

"Aku memang bekerja sebagai penghantar pizza tapi hanya untuk sementara kok. Aku sudah membuka satu cawangan cafe dan keuangan aku juga stabil jadi Nuna tidak perlu khawatir, aku bisa menafkahi Jennie" sahut Sean serius.

"Cukup sulit untuk aku percaya sama cowok atas apa yang terjadi sama masa lalu aku tapi kali ini aku percaya sama kamu. Jennie satu satunya adek aku dan aku tidak mau adek aku itu disakiti oleh cinta. Jaga Jennie dengan baik, aku percaya sama kamu"

"Baiklah Nuna! Aku akan berusaha menjaga adek Nuna" sahut Sean tanpa ragu.

Jennie akhirnya bisa bernafas lega ketika sang Kakak memberikan restu untuknya menikah dengan Sean.










Tekan
👇

Mommy Chu✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang