-19-

1.8K 350 14
                                    

Hari demi hari berlalu dan Chaeng semakin akrab sama Haein yang sering datang ke mansion.

Buat pengetahuan semua juga, Haein sudah membawa keluarganya untuk bertemu Jisoo sama Chaeng dan beruntung sekali kedua orang tuanya benar benar menerima kehadiran Jisoo bersama Chaeng.

"Opa!" Pekik Chaeng berlari kearah Hyunji yang berjalan memasuki mansion bersama Clara, istrinya. Mereka adalah orang tua Haein yang sudah menyayangi Chaeng seperti cucu kandung mereka sendiri.

"Aigo, cucu Opa!" Hyunji langsung menggendong Chaeng.

"Mama, Papa, kalian duduk dulu ya. Aku akan menyiapkan minuman" ujar Jisoo berganjak kedapur.

Hyunji membawa Chaeng duduk disofa diruang tamu diikuti oleh Clara.

"Oma ada belikan mainan buat Chaeng" ujar Clara memberikan paperbag untuk Chaeng "Apa Chaeng suka?"

"Chaeng tuka banget! Telima katih Oma" sahut Chaeng tersenyum antuasis.

Tidak butuh waktu yang lama, Jisoo menghampiri mereka dengan membawa nampan yang berisi minuman.

"Jis, maaf karena Mama sama Papa datang secara tiba tiba" ujar Clara merasa tidak enak.

"Santai saja Ma. Aku tidak masalah kok. Chaeng bahkan suka sama kehadiran kalian" ujar Jisoo.

"Sebenarnya Mama sama Papa datang karena ingin membahas soal pernikahan kamu sama Haein. Sekarang Haein lagi di Italy gara gara urusan pekerjaan makanya Mama sama Papa yang akan membahas soal pernikahan kalian" jelas Clara membuatkan Jisoo mengangguk faham.

"Jadi begini Ji, gimana kalau kalian menikah bulan depan saja? Soal kelengkapannya biar Papa sama Mama saja yang uruskan" ujar Hyunji.

"Aku pernah membahasnya sama Haein Oppa kok dan kita juga memang sudah sepakat untuk menikah bulan depan" sahut Jisoo.

"Ah, baguslah. Mama sama Papa sudah tidak sabar untuk membawa kamu sama Chaeng masuk kedalam keluarga besar kami" ujar Clara.

Jisoo tersenyum. Dia bisa kembali merasakan kasih sayang orang tua dengan kehadiran kedua orang tua Haein.


*
*

Disisi lain, terlihatlah Jennie bersama sahabatnya yang berkumpul di sebuah restaurant pizza. Sejak pertama kali melihat Sean, dia terus membayangkan sosok itu itu dan gara gara itu jugalah dia memutuskan untuk mencari keberadaan cowok itu.

"Tumben lo mau nongkrong disini? Biasanya di cafe bukan?" Ujar Joy.

"Gue lagi mencari seseorang" sahut Jennie.

"Siapa?" Kepo Nayeon.

"Calon suami gue" sahut Jennie santai.

"Siapa si orangnya. Gue sudah kepo banget nih" ujar Yeri.

"Pokoknya ada dong. Dia itu ganteng banget. Ah, pipinya gembul, minta digigit" ujar Jennie terkekeh geli.

Ke5 sahabatnya hanya memutar bola mata mereka dengan malas.

"Permisi, apa yang ingin kalian pesan?" Tanya salah satu pelayan yang menghampiri mereka.

"Apa disini ada penghantar pizza yang bernama Arseanno Park?" Tanya Jennie.

"Ada Mrs. Tapi sekarang dia lagi menghantar pesanan seseorang. Mungkin beberapa menit lagi dia bakalan kembali"

Jennie mengangguk faham "Kalau dia sudah kembali, bilang sama dia untuk menghampiri saya ya"

"Baiklah Mrs"

Jennie beralih menatap sahabatnya "Pesan saja. Gue traktir"

Ke5 sahabatnya langsung memesan makanan mereka dengan antuasis. Kesempatan hanya datang 1 kali. Lagian kapan lagi mereka bakalan ditraktir huh?

Seteleh selesai mencatat pesanan, pelayan itu langsung berlalu pergi dari sana.

"Ngomong ngomong, nama cowok lo itu Arseanno Park?" Tanya Jihyo yang dibalas anggukan dari Jennie "Sepertinya gue tidak asing deh sama tuh nama"

"Maksudnya!? Lo kenal sama dia!?" Tanya Jennie yang sekarang sudah menuntut jawaban dari Jihyo.

"Gue kenal banget" sambar Lisa membuatkan perhatian Jennie tertuju kepadanya.

"Dimana? Kapan? Gimana bisa?" Tanya Jennie serius.

Lisa mengeluarkan ponselnya dan menunjukkan satu photo kepada Jennie "Ini cowok yang lo maksudkan?"

"Njirr! Kok bisa tuh cowok photo sama lo!? Dia pacar lo Li!?" Kaget Jennie.

Lisa terkekeh kecil "Dia Oppa tiri gue ogeb! Apa lo lupa kalau waktu itu lo sama yang lain datang ke acara pernikahan Papa gue huh? Oppa gue juga ada disana" jelasnya.

"Lah njirr, kok gue tidak sadar?!" Bingung Jennie.

"Soalnya waktu itu lo lagi ngebucin sama pacar lo" sahut Yeri.

Jennie memutar bola matanya dengan malas "Jangan diingatkan. Gue sudah move on"

"Ya ya ya percaya deh gue" sahut Yeri.

"Lis, apa Oppa lo itu sudah punya pacar?" Tanya Jennie.

Lisa menggeleng "Dia sulit untuk akrab sama cewek si"

"Bukannya Papa lo itu kaya, tapi kenapa Oppa lo kerja sebagai penghantar pizza?" Tanya Nayeon.

"Papa gue memang kaya tapi Oppa gue tidak mau menguruskan perusahan Papa gue. Dia bilang dia tidak berhak keatas perusahan itu karena dia hanya anak tiri Papa gue. Tapi, walaupun dia bekerja sebagai penghantar pizza, dia itu sudah membuka satu cafe loh. Dia bilang dia mau mandiri" jelas Lisa.

"Idaman gue banget nih!!" Ujar Jennie "Lo bantu gue dekatin Oppa lo ya"

Lisa menaikkan satu alisnya "Apa yang gue dapat kalau gue bantu lo?"

"Lo bakalan dapat Kakak ipar yang cantik seperti gue" sahut Jennie percaya diri.

"Ogah! Lo galak!" Sambar Lisa.

"Aaaa andwae. Bantuin gue Li" rengek Jennie membuatkan yang lain tertawa.











Tekan
👇

Mommy Chu✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang