Beberapa hari berlalu dan Jennie akhirnya sembuh bahkan sekarang dia sudah kembali menjahili ponakannya itu.
Sedari tadi Chaeng terus menangis sambil mencari bonekanya. Sudah pasti ianya ulah Jennie yang menyembunyikan bonekanya.
"Hiks Tante Nini, mana boneka Chaeng?" Isak Chaeng sesenggukan.
Jennie pura pura bingung "Hah? Boneka? Tante tidak tahu tuh" sahutnya.
"Hiks Tante bohong. Boneka Chaeng hilang. Temuanya pacti ulah Tante"
"Dih, dikiran Tante jahat huh?" Sahut Jennie.
"Hiks Chaeng bakalan ngomong tama Mommy!" Bocah itu langsung berlari keruangan kerja Jisoo membuatkan Jennie menelan ludahnya dengan kasar.
"Chaeng, kesini kamu!" Teriak Jennie berlari mengejar Chaeng.
"Mommy Mommy Mommy!" Teriak Chaeng.
"Eh, kenapa sayang?" Sahut Jisoo menggendong Chaeng dan mendudukkan anaknya itu diatas pangkuannya.
"Hiks Mommy" isak Chaeng menenggelamkan mukanya diceruk leher Jisoo.
"Kenapa? Dijahilin sama Tante Nini lagi hurm?" Tanya Jisoo mengelus kepala sang anak.
Chaeng mengangguk "Hiks boneka Chaeng hilang lagi"
Jisoo sontak melotot kearah Jennie yang baru muncul itu "Chaeng bohong itu Kak" ujar Jennie membela dirinya.
"Jen, dimana bonekanya?" Tanya Jisoo.
Jennie cengesan "Dikamar aku Kak"
"Ambilin boneka itu sekarang!" Tegas Jisoo.
Jennie mengangguk pasrah dan bergegas kekamarnya. Tidak butuh waktu yang lama, dia kembali dengan membawa boneka Chaeng "Yuhuu gembul, ini boneka kamu"
Chaeng langsung mengambil boneka itu tanpa menatap kearah Jennie. Dia masih setia menenggelamkan mukanya diceruk leher Jisoo.
"Chaeng marah sama Tante?" Tanya Jennie menoel pipi gembul Chaeng.
"Jangan pegang pipi Chaeng!" Ujar Chaeng.
"Ya sudah, Tante cium saja" Jennie memegang muka Chaeng dan dia langsung mengecup pipi Chaeng berkali kali sehingga lipstick yang dipakainya menempel di pipi gembul Chaeng.
"Huaaa Mommy!!" Teriak Chaeng histeris.
"Jen, sudah Jen. Astaga!" Jisoo langsung membawa Chaeng menjauh dari Jennie.
"Huaaa Mommy! Pipi Chaeng" teriak Chaeng.
Jisoo mendudukkan sang anak disofa. Dia mengambil tisue basah dan mengelap lipstick yang menempel dipipi Chaeng "Pipi Chaeng sudah bersih. Jangan menangis lagi ya" ujarnya.
Chaeng sesenggukan "Mau bitkut Mom" pintanya.
Jisoo terkekeh geli. Bisa bisanya anaknya itu malah meminta biskut setelah menangis.
"Dasar bocah gembul" gumam Jennie menggelengkan kepalanya.
Jisoo mengambil biskut dan memberikannya kepada Chaeng "Habiskan biskut ini terus nanti Chaeng tidur siang ya"
"Alleosso Mommy" sahut Chaeng patuh.
Jisoo menatap Jennie "Sebelum Chaeng tidur, kamu harus menemani Chaeng menyikat gigi. Kalau kamu jahilin dia lagi, Kakak potong uang jajan kamu!" Ancamnya.
Sudah pasti Jennie protes "Tidak bisa seperti itu dong Kak"
"Kakak tidak menerima bantahan" sahut Jisoo.
"Aaa andwae" rengek Jennie.
"Tante Nini tudah tua. Kenapa cepelti bocah?" Sambar Chaeng.
"Heh! Siapa yang kamu bilang tua!? Tante masih muda ya!" Balas Jennie kesal.
"Sudah!" Lerai Jisoo. Dia berjongkok didepan Chaeng "Chaeng, tidak boleh ngomong seperti itu ya. Walaupun Tante Nini memang sudah tua, Chaeng harus menghormati dia" nasihatnya dibalas anggukan patuh dari Chaeng.
"Kak, apa apaan si! Aku belum tua ya!" Protes Jennie kesal.
Jisoo beralih menatap sang adek "Jen, kamu itu sudah dewasa. Jangan sering jahilin Chaeng. Kamu harus menunjukkan contoh yang baik untuk dia"
"Tapi Kak, satu hari tanpa menjahili Chaeng itu tidak seru loh. Dia bocah gampang nangis jadi seru dijahilin" sahut Jennie terkekeh kecil.
"Ada ada saja si kamu" gumam Jisoo pasrah.
*
Setelah selesai menikmati biskutnya, Chaeng langsung dibawa kekamar mandi.
"Nih, sikat gigi kamu" ujar Jennie memberikan sikat gigi berbentuk tupai kepada Chaeng.
Tidak butuh waktu yang lama, bocah itu selesai menyikat giginya dan Jennie langsung membawa Chaeng kekasur.
"Mau tidur disini atau dikamar Mommy Chu?"
"Tidul ditini tama Tante Nini" sahut Chaeng.
Jennie mengangguk "Ayo tidur" dia membaringkan dirinya diikuti oleh Chaeng disampingnya.
Kebetulan sekali semua tugas kuliahnya sudah selesai jadi dia bisa bersantai santai sambil menikmati tidur siangnya.
"Tante" panggil Chaeng namun tidak ada sahutan. Sepertinya Jennie sudah dijemput kealam mimpi.
Chaeng bangkit dari rebahannya dan berganjak turun dari kasur Jennie dengan berhati hati. Dia menghampiri meja rias Jennie. Matanya berbinar binar ketika melihat lipstick milik Tante nya itu.
Dengan tangan mungilnya, dia mengambil lipstick itu dan menghampiri Jennie.
Melihat sang Tante yang sepertinya tidak akan sadar itu membuatkan Chaeng langsung mengoleskan lipstick itu di kedua pipi mandu Jennie.
"Wahh Tante makin cantik" ujar Chaeng yang kagum dengan hasil karya nya.
"Dahi Tante Nini juga halus walna melah" gumam Chaeng kembali mengoleskan lipstick itu di dahi Jennie.
Bukan itu sahaja, dia juga mengoleskan lipstick itu di hidung Jennie membuatkan hidung itu menjadi merah "Cepelti badut! Hihi Chaeng tuka" gumamnya.
Setelah selesai, dia meletakkan lipstick Jennie di atas nakas dan berlari keluar sebelum sang Tante sadar.
Hah~
Sepertinya kelakuan jahil Chaeng adalah turunan dari Jennie:v
Tekan
👇
KAMU SEDANG MEMBACA
Mommy Chu✅
FanfictionKisah Jisoo yang mengadopsi balita yang berusia 3 tahun di sebuah panti asuhan. Chaesoo📌 Family📌 Fanfiction📌