-25-

1.8K 306 67
                                    

Waktu terus berjalan dan kini sudah 3 bulan Jisoo menjadi istri kepada Haein. Rumah tangga yang dijalani oleh mereka juga berjalan dengan lancar walaupun ada perdebatan kecil sebagai suami istri.

Chaeng? Bocah itu sudah mandiri. Sejak Jennie menikah, dia sudah tidur sendirian dikamarnya sendiri. Tapi dia tidak merasa kesepian kok karena Tante nya itu sering saja datang untuk menemaninya.

Bahkan bisa dibilang kalau setiap hari Jennie akan berkunjung karena mansion mereka berdekatan. Buat pengetahuan semua, Sean membeli sebuah mansion didepan mansion Jisoo karena dia tahu istrinya itu tidak mau berjauhan dari sang Kakak dan juga sang ponakan.

"Chaeng sudah bangun?" Chaeng mengucek matanya dan menatap Jisoo yang memasuki kamarnya.

"Mommy" panggilnya.

Jisoo mengusap pipi Chaeng "Ayo kita mandi" ujarnya membantu Chaeng turun dari kasur.

"Sayang, kaos kaki aku dimana?" Terdengarlah suara Haein dari luar kamar.

"Chaeng mandi duluan ya. Nanti Mommy susul. Mommy harus membantu Daddy" ujar Jisoo berganjak menghampiri sang suami.

Chaeng menghela nafasnya dengan kasar dan berganjak memasuki kamar mandi. Untung sekali shower nya tidak begitu tinggi jadi Chaeng tidak terlalu kesulitan untuk mandi.

Beberapa menit berlalu, sang Mommy masih saja belum muncul membuatkan Chaeng kesal. Dia mematikan keran air dan melilitkan badannya menggunakan handuk.

"Eh sudah selesai?" Tanya Jisoo ketika Chaeng keluar dari kamar mandi.

"Mommy kok lama?" Kesal Chaeng.

"Maaf sayang, tadi Daddy kamu nakal" sahut Jisoo mengeringkan rambut Chaeng menggunakan handuk.

"Chaeng mau pakai baju yang mana?" Tanya Jisoo.

"Telselah Mommy saja" sahut Chaeng.

Jisoo mengambil baju bermotif tupai dan memakaikannya kepada sang anak. Dia juga mengucir rambut Chaeng membuatkan bocah itu kelihatan semakin imut.

"Nah, sekarang Chaeng sudah wangi" ujar Jisoo yang baru selesai memakaikan bedak bayi dipipi gembul Chaeng.

"Mommy takit?" Tanya Chaeng secara tiba tiba.

Dahi Jisoo mengernyit "Maksud Chaeng? Kenapa Chaeng fikir Mommy sakit?"

Tangan mungil Chaeng menangkup kedua pipi Jisoo "Mommy pucat"

Jisoo tersenyum tipis "Tidak ada apa apa sayang. Mommy hanya capek. Chaeng jangan khawatir ya"

Cup

Chaeng mengecup pipi Jisoo "Jangan takit takit Mom. Chaeng tidak tuka"

Jisoo terkekeh dan beralih mengecup pipi gembul Chaeng "Baiklah princess. Sekarang ayo kita turun sarapan. Daddy sudah menunggu"

Dengan tangan yang bergandengan, mereka berganjak menuju kemeja makan.

"Selamat pagi Chaeng" sapa Haein yang sudah duduk dibangku meja makan.

"Pagi Dad" sahut Chaeng berganjak duduk dibangku.

Jisoo langsung mengambil makanan untuk suami dan anaknya itu.

"Ayo makan" ujar Haein.

Dengan antuasis Chaeng memakan nasi goreng kimchi yang sudah menjadi makanan kegemarannya itu. Pipi gembulnya terus menggembung dengan lucu membuatkan siapa siapa yang melihatnya pasti akan merasa gemes.

"Oppa, mendingan Oppa ngomong" ujar Jisoo.

"Kamu yakin?" Tanya Haein.

Jisoo mengangguk "Dia harus tahu"

Haein membasahi bibir bawahnya "Chaeng"

"Eung?" Sahut Chaeng menatap sang Daddy dengan polos.

"Sekarang Mommy lagi hamil" ujar Haein tanpa basa basi.

Kunyahan Chaeng terhenti. Dia menatap kedua orang tuanya secara bergantian "Mommy hamil? Chaeng bakalan punya adek bayi?"

"Iya, Chaeng bakalan menjadi seorang Kakak" sahut Haein

"Apa Chaeng suka?" Tanya Jisoo.

Chaeng diam untuk beberapa detik "C-Chaeng tuka kok" sahutnya menampilkan senyumannya.

"Syukurlah. Daddy fikir Chaeng tidak akan suka" ujar Haein bernafas lega.

Ding dong~

Jisoo bangkit dan berganjak kearah pintu. Dibukanya pintu mansionnya itu "Jero?"

"Maaf mengganggu pagi pagi Jis. Aku hanya mau bertemu sama Chaeng. Apa dia ada?" Tanya Jero.

"Papa!" Chaeng tiba tiba berlari kearahnya.

Jero langsung berjongkok dan membuka kedua tangannya.

Happ

Chaeng langsung masuk kedalam pelukan Jero "Anak Papa sudah mandi?"

"Tudah!" Sahut Chaeng.

Buat pengetahuan semua juga, Jero memang sering ke mansion untuk bertemu Chaeng bahkan dia sering membawa Chaeng keluar jalan jalan. Untung saja Haein dan Jisoo tidak mempermasalahkannya karena mereka yakin Jero sudah sepenuhnya berubah dan menyayangi Chaeng seperti anaknya sendiri.

"Gue mau bawa Chaeng keluar jalan jalan. Apa bisa?" Tanya Jero menggendong Chaeng.

"Chaeng mau keluar sama Papa Jero?" Tanya Haein.

"Mau!" Sahut Chaeng

Haein menatap Jero "Baiklah. Lo bisa membawa dia keluar tapi pastikan dia tidak kenapa napa"

"Tenang saja. Chaeng sudah seperti anak kandung gue sendiri jadi gue tidak akan membiarkan dia terluka" sahut Jero.

"Chaeng jangan nakal nakal ya. Jangan kemana mana tanpa Papa" nasihat Jisoo.

"Baiklah Mommy" sahut Chaeng.

"Kita berangkat sekarang ya" ujar Jero.

"Ayo pelgi Papa!" Sahut Chaeng semangat.

Jero membawa Chaeng menuju kemobilnya dan mereka akhirnya berganjak pergi dari sana.

"Kamu bakalan ke perusahan?" Tanya Haein.

"Iya. Aku ada meeting hari ini" sahut Jisoo.

"Jangan capek capek. Ingat, kamu lagi hamil" ujar Haein mengelus perut Jisoo.

"Iya Oppa" sahut Jisoo tersenyum manis dengan perlakuan sang suami.
















Adek Chaeng coming soon~















Akhirnya🥺🧑‍⚖️


Tekan
👇

Mommy Chu✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang