14. Perburuan

265 32 0
                                    

Sebelum perburuan dimulai jelas ada alasan mengapa Naga berani mengambil tindakan dan membuat rencana sedemikian rupa.

Hal ini dikarenakan adanya poin pengalaman yang membuat nya dapat meningkatkan kemampuan ataupun melakukan pembelian dengan menggunakan bantuan sistem.

Baik menggunakan Free Spirit maupun melakukan penciptaan dengan menggabungkan keseluruhan bahan diperlukan secara langsung, pada akhirnya semua itu akan tetap berbuah menjadi angka tambahan.

Mempermudah jalan baginya untuk meneruskan niatan yang kerap kali tertunda.

"Total keseluruhan poin dari penciptaan yang gagal dan yang berhasil ada sembilan puluh empat. Butuh enam poin lagi untuk naik ke tingkat selanjutnya." ujar Naga membaca satu persatu kalimat tertera pada jendela.

"Tapi karena harus melakukan pembelian inventaris dari sistem berarti naik level nya bakal tertunda ya."

Ia lalu meminta peralihan dari tampilan informasi menuju bagian perbelanjaan. Mencari barang yang diinginkan dari sana dimana pembayaran dengan menggunakan poin ternyata bernilai cukup besar.

"Wah, semahal ini? Masa aku harus mengorbankan setiap sepuluh poin untuk satu penyimpanan saja? Pemerasan sekali." keluh Naga, teringat sesaat dengan kehidupan masa lalu yang kerap kali berkutat dengan kesulitan karena harga dari setiap kebutuhan kian meningkat.

"Kalau saja tanaman herbal ini bisa bertahan lebih lama aku tidak perlu melakukan pembelian sampai benar-benar butuh."

Meski tak ingin pada akhirnya Naga harus rela menghabiskan tujuh puluh poin sekaligus untuk membeli penyimpanan, lantas menggunakan nya secara langsung sehingga tanaman herbal yang sudah susah payah ia kumpulkan beberapa hari belakang tidak menjadi rusak.

Sedangkan sisa dari slot terakhir ia gunakan untuk menaruh senjata yang berhasil dibuat. Berupa tombak dari kristal yang mengandung sihir seutuhnya.

Tidak seperti di minggu pertama yang justru lebih banyak diisi dengan kegagalan, pada minggu kedua Naga bisa merasakan banyak pencapaian mulai berdatangan sebagai hasil dari latihan keras yang dijalani.

Meski hanya bisa membuat dua barang dan belum bisa sepenuhnya menguasai kemampuan, namun setidaknya sedikit demi sedikit ia mulai berkembang menjadi lebih baik.

"Sasa, kau sudah siap? Ayo kita pergi." panggil Naga pada pasangan nya tersebut begitu selesai menuntaskan tugas menyimpan keseluruhan barang yang diperlukan.

Menyisakan beberapa hasil ciptaan lain yang dibuatnya pada waktu lalu seperti sampo, sabun serta obat-obatan herbal dan menaruhnya di dalam kabin. Tidak memiliki cukup tempat untuk membawanya pergi bersama.

Sedangkan Sasa sendiri sudah tampak siap dengan keberangkatan, terlihat dari bagaimana pemuda itu telah berkemas dengan membawa satu set belati yang juga dibuat oleh Naga menggunakan kristal utuh.

Namun berbeda dengan sang perwakilan yang hanya mengenakan pakaian khas rakyat biasa dimana berupa tunics berwarna putih dengan tali khas yang berperan sebagai kancing dan dipadukan celana hitam panjang beserta sepatu dari kulit hewan yang telah disamak. Sasa justru tampil dengan pakaian yang lebih baik.

Tunics hitam yang ia kenakan berpadu dengan rompi kulit berwarna coklat serta sabuk dari kulit hewan melingkar pada bagian pinggang. Adapula celana berwarna senada dengan pakaian dan sepatu kulit panjang berkualitas juga ikut ia kenakan.

Sebenarnya Sasa sempat keberatan dengan pemilihan sepihak yang dilakukan. Namun karena pasangan nya itu sangat memaksa dan ingin agar Sasa terlihat lebih baik maka dengan terpaksa ia menerima permintaan.

[BL] Sistem Dunia KetigaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang