28. Serikat Perdagangan

328 14 0
                                    

Usai membersihkan diri sesaat dari sisa kegiatan yang semula dilakukan, keduanya lalu mengganti pakaian dengan yang baru terlebih dahulu sebelum bergegas mendatangi bangunan utama penginapan untuk menemui pekerja dari serikat yang Shia maksudkan.

Mendapati fakta bahwa mereka telah ditunggu oleh seorang pria yang tampak baru menginjak usia tiga puluh awal, menggunakan seragam dengan lambang menyerupai neraca sama lengan pada bagian punggung sertakan pula senyuman khas bisnis terpasang mengingatkan Naga akan para salesperson yang kerap kali berkunjung guna menawarkan produk bawaan.

Tak ingin membuang waktu lebih lama lagi Naga lalu berpamitan terlebih dahulu pada Shia untuk pergi mengurus perizinan yang dibutuhkan. Bersama dengan Sasa, ketiganya pun keluar melewati pintu bangunan penginapan.

Dalam perjalanan, pekerja itu kemudian memperkenalkan dirinya sebagai Roben. Menjelaskan pula secara singkat bahwa ia diberitahukan oleh Shia agar datang karena merupakan bagian dari tugas nya pula untuk menemui para mitra kerja yang memiliki potensi secara langsung guna membantu terkait hal-hal yang berurusan dengan serikat perdagangan.

Kemudian ada banyak penjelasan yang diutarakan, cukup untuk membuat Naga merasa kebingungan karena tidak sepenuhnya mengerti maksud dari ucapan. Beruntung ada Sasa yang mau menjelaskan ulang, menggunakan kalimat yang mudah dimengerti agar Naga bisa memahami berbagai istilah tanpa harus bertanya lagi.

Namun ada satu hal dari Roben yang cukup mengganggu sang perwakilan penciptaan. Menyadari bahwa pria itu hanya menjelaskan apa saja yang diperlukan jika ia berniat untuk menyerahkan hak kepemilikan atas barang pada serikat, sertakan pula tawaran menggiurkan perihal berapa jumlah uang yang akan ia terima begitu kontrak berhasil disetujui.

Namun sesuai dengan perkiraan, begitu hak kepemilikan telah berada di tangan mereka si pemilik asli akan terikat dalam kerja sama panjang untuk menyediakan barang berdasarkan jumlah yang telah ditentukan. Dimana menurut Naga justru terkesan membebani penyedia awal ketimbang memberikan keuntungan setimpal.

'Gila, bukannya ini sudah seperti perusahaan hitam?' batin nya merana. Meski sudah tahu bahwa serikat menerapkan sistem yang menyudutkan namun tetap saja rasanya berbeda ketika ia mendengar secara langsung dari pihak yang terlibat.

'Tapi mau tidak mau aku harus tetap berhubungan dengan mereka, karena akan melanggar hukum yang berlaku bila aku tidak memiliki izin membuka usaha.'

Maka setelah itu Naga putuskan bertanya lagi, masih mempertahankan raut wajah antusias bercampur rasa penasaran di wajah agar dapat mengecoh Roben untuk menjelaskan lebih jauh. Menurut nya biar bagaimana pun semua penipu pasti akan merasa senang ketika melihat korban nya tergiur dengan usaha yang mereka lakukan.

"Jadi, ketika penyerahan hak kepemilikan berada di tangan serikat. Berapa banyak kal yang bisa didapatkan oleh pemilik sebelumnya?" tanya Naga memulai inti dari pembicaraan.

Sedangkan Roben sendiri yang tampaknya telah terbiasa menerima pertanyaan serupa terlihat begitu santai menjawab tanpa menghilangkan senyuman serta ekspresi ramah di wajah.

"Umumnya berkisar antara sepuluh perak kal keatas. Kemungkinan harga juga dapat bertambah asalkan produk tersebut memenuhi ketentuan dari serikat."

"Ketentuan seperti apa?"

"Maaf, kalau soal itu hanya terbatas diketahui oleh mereka yang ada pada bagian penyerahan saja."

Keheningan menyeruak sesaat karena Naga tidak langsung menjawab ucapan. Lebih dulu larut dalam pemikiran sendiri guna memproses informasi yang baru saja diterima.

'Wah mau coba main tertutup ya? Kalau dia tidak langsung mengatakan nya berarti bisa saja ketentuan yang dimaksud bersifat fleksibel tergantung pada pemilik dan barang yang dibawa.'

[BL] Sistem Dunia KetigaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang