25. Pekerjaan Baru

148 22 7
                                    

Untuk menjalin hubungan kerja sama yang baik, Naga dan Shia sepakat mendahulukan pengembangan serta kepengurusan dari penginapan diatas yang lain. Membuat rencana permulaan dengan melakukan beberapa pembersihan, renovasi serta pengaturan agar dapat menarik perhatian para pengunjung terutama bagi mereka yang berasal dari luar desa Whitewallow.

Sedangkan segala hal terkait perbelanjaan akan dilakukan begitu biaya telah berhasil dikumpulkan. Mengingat keadaan keuangan dari penginapan itu sendiri tak tersisa banyak dan hanya cukup untuk bertahan memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Naga juga menolak penawaran mengenai pemberian gaji. Telah memiliki rencana sendiri mengenai usaha nya nanti.

"Jadi begini, aku membutuhkan sedikit bagian yang kosong untuk mendirikan gerai di dalam aula. Kalau bisa tempatnya cukup menarik perhatian tapi tidak mengganggu pengunjung yang datang karena disana aku berniat menjual barang-barang buatan sendiri." Naga memulai penjelasan, mengutarakan satu persatu ide dalam kepala secara perlahan.

"Nona Shia tidak perlu khawatir, karena aku juga akan menyediakan beberapa barang yang dijual untuk penginapan ini tanpa menarik biaya sepeser pun." tambahnya lagi yang spontan menuai tanda tanya dari Shia.

"Bukankah itu akan merugikan tuan?"

"Nah, malah justru akan menguntungkan ku."

"Bagaimana bisa?"

"Soalnya itu bagian dari pengenalan produk."

Naga memang telah mempertimbangkan rencana miliknya berulang kali. Memutuskan memilih pengenalan lewat kerja sama dengan tempat terkait ketimbang hanya melakukan pemasaran dengan sebuah sample secara langsung.

Selain ia jadi bisa menghemat tenaga untuk digunakan menyelesaikan tugas utama, disisi lain meski mengalami kerugian di awal namun setidaknya keuntungan yang di dapat jauh lebih tinggi.

"Kepercayaan tidak dibangun hanya dengan sekali lihat. Sedangkan beberapa orang tentu khawatir bila menghabiskan uang cukup besar pada suatu barang tanpa tahu bagus atau tidaknya kualitas kan?"

Anggukan setuju diberikan sebagai tanggapan atas pertanyaan. Membuat Naga kembali meneruskan, "Dengan menyediakan produk dan menggabungkan nya sebagai bagian dari penawaran bila menginap di tempat ini, maka kita berdua bisa sama-sama diuntungkan. Karena selain menarik perhatian untuk mendapatkan tamu, bila mereka suka dengan apa yang disediakan, di sana lah aku juga bisa mendapatkan pelanggan. Karena mereka dapat membeli produk serupa di gerai yang aku dirikan."

Mengetahui bahwa Shia telah paham pasal poin yang disampaikan, Naga pun beralih untuk membahas permasalahan selanjutnya. Melirik sesaat kearah Sasa yang hanya diam dan mendengarkan sebelum berujar dengan nada tenang.

"Soal fasilitas berupa tempat tinggal juga aku berniat membayar nya sebagai sewa."

"Kenapa?"

"Karena tidak baik rasanya kalau terus menerus menerima kebaikan secara cuma-cuma."

Untuk sesaat Shia terdiam, tidak langsung membuka suara dan mengiyakan permintaan. Justru sebaliknya wanita itu dengan tegas menolak meski tetap tak menghilangkan ekspresi lembut terpasang.

"Maaf, saya tidak bisa menerima nya. Mari anggap saja sebagai sedikit pembayaran untuk penyediaan produk yang tuan maksudkan. Meski tetap tidak setimpal, tapi setidaknya tuan dan pasangan dapat tinggal dengan tenang." terangnya seraya  mengemukakan alasan.

"Kau yakin? Nanti rugi kan?"

"Tuan juga sama kan? Kalau anda saja tidak merasa rugi melakukan itu, kenapa saya harus merasa keberatan?"

Naga terdiam, tidak bisa membalas. Terlihat ada ekspresi sungkan di wajah nya seperti masih belum bisa menerima kebaikan untuk tinggal begitu saja tanpa memberikan bayaran.

[BL] Sistem Dunia KetigaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang