24. Penyerangan

149 24 0
                                    

Naga tidak ingat apa saja yang ia lakukan begitu mendapatkan kamar dan diseret oleh Sasa masuk ke dalam. Karena ketika tersadar dari sesi memproses informasi perihal keturunan sebagai berkah dari Dewa Harapan dan Cinta, sang perwakilan penciptaan sudah selesai membersihkan diri serta berpakaian dimana kini justru tengah disibukkan membantu Sasa menuntaskan kegiatan mandi menggunakan sabun maupun sampo hasil buatan sendiri.

"Sayang." panggil nya tanpa menghentikkan gerakan tangan di kepala sang kekasih, mengusapkan cairan hasil penyempurnaan otomatis yang terbuat dari tanaman herbal.

Sedangkan Sasa sendiri hanya menolehkan kepala. Mengarahkan sepasang lavender indah dimana semula tertuju pada air rendaman berwarna putih beraroma sabun di dalam bak mandi kayu, ganti memperhatikan Naga yang tak kunjung menjawab dan justru memperlihatkan ada nya rona merah sesaat di wajah.

"Kau sakit?"

"Nah." jawab Naga sekena nya.

Kini tengah berusaha memikirkan hal positif meski di kepala kerap membayangkan berbagai macam kegiatan tak pantas dan terus menerus mengulang ingatan akan perkataan perihal 'keturunan' yang semula menjadi bahasan.

'Bisa gila, sialan.' keluh sang perwakilan lelah. Mendapati adanya rasa sesak di bagian bawah karena sedari tadi gagal mengontrol keinginan terpendam.

Belum lagi saat ini keduanya berada sangat dekat pada satu sama lain. Dimana Sasa tidak mengenakan sehelai benang pun untuk menutupi tubuh karena tengah membersihkan diri.

Merupakan suasana yang tepat untuk merealisasikan imajinasi, kalau tidak ingat sedang menjadi tamu yang menumpang satu malam di penginapan milik Shia.

'Pikirkan hal lain, pikirkan hal lain. Ingat saja wajah monster yang jelek.'

"Kau mau melakukan nya sekarang?" tanya Sasa tiba-tiba, seolah dapat membaca keinginan kekasih nya.

'Tidak dengar, tidak dengar. Anggap saja angin lalu meski suara nya sangat sexy.'

"Naga."

Tak ingin berakhir dikuasai oleh nafsu sesaat, sang perwakilan segera membilas tangan milik nya. Bergerak menghindar seraya menanggapi, "Oke, sudah cukup mandinya. Ayo bersihkan semua itu dan mengeringkan diri. Kita harus segera beristirahat karena besok ada banyak kegiatan yang harus dilakukan."

"Kau tidak ingin membereskan—"

"Shh, diam ya sayang. Lakukan saja seperti yang aku suruh."

Usai mengatakan keseluruhan hal yang diinginkan, Naga lalu memberikan handuk yang juga telah disempurnakan menggunakan kemampuan kepada Sasa. Membiarkan pemuda itu perlahan bangkit keluar dari dalam bak mandi guna mengeringkan diri.

Begitu telah selesai berganti pakaian, Naga lalu mengajak Sasa untuk berbaring. Mendapatkan keistimewaan menggunakan ruangan mewah yang terlihat berbeda dari sebelumnya karena memiliki ukuran ranjang lebih besar dan lebih nyaman guna berbagi kehangatan pada satu sama lain.

Naga tidak membahas apapun mengenai gundukan di celana yang tiba-tiba menjadi begitu aktif, sedangkan Sasa sendiri tidak memaksa topik dibahas lebih jauh. Hanya saling diam dalam pelukan masing-masing sebelum akhirnya menggapai istirahat pertama di pembaringan yang empuk setelah beberapa hari sebelum nya tertidur di alam terbuka.

***

Kedua nya terbangun paksa dari tidur ketika mendengar ada suara pintu yang dibanting keras dan derap langkah kaki banyak orang di lantai pertama. Membuat Naga serta Sasa kemudian terburu-buru bangkit seraya berlari menuju tangga guna melihat penyebab dari masalah.

Lantas mendapati ada lima hingga tujuh orang yang datang dan tengah mengganggu Shia. Melemparkan ucapan kotor serta tawa merendahkan, mengatakan bahwa mereka berkunjung untuk mencari hiburan.

[BL] Sistem Dunia KetigaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang