Naga tahu apa yang ia lakukan pada Sasa barusan bukanlah tindakan yang tepat.
Namun sebuah pelajaran hidup berada dalam tekanan ibu serta saudara tiri selama bertahun-tahun membuat Naga memahami untuk tidak membiarkan dirinya terinjak melewati batas.
Ancaman serta cemoohan yang terus menerus dikeluarkan oleh Sasa menyulut kekesalan di hati Naga sehingga memaksa sang perwakilan dari penciptaan untuk menunjukkan sisi dominan yang biasa disembunyikan di balik pembawaan rendah diri.
Tak ingin hanya tinggal diam dan menerima perlakuan meski sebenarnya ada rasa terintimidasi menyelimuti.
"Sekarang bukan waktunya melakukan hal seperti ini. Ada yang jauh lebih penting dan menunggu untuk diselesaikan." kata Naga seraya menjauhkan diri, tak lagi menahan Sasa dengan menggunakan tubuh sendiri.
Hujan yang terlihat belum akan berhenti dalam waktu dekat serta rasa dingin menusuk kulit akibat terkena hembusan angin kencang yang menerpa membuat Naga tersadar bahwa secepatnya ia harus berteduh dan menghangatkan diri. Tidak ingin jatuh sakit pada hari pertama memasuki dunia berbeda mengingat ada banyak kegiatan serta penyesuaian yang perlu ia lakukan terkait tugas penting dari sang Dewi Penciptaan.
"Ayo pergi, di bagian dalam hutan ada rumah bekas pemburu yang bisa dijadikan tempat untuk berteduh." kata nya tak lupa mengajak Sasa untuk pergi bersama. Mengingat keduanya kini harus bergantung pada satu sama lain meski awal pertemuan mereka justru dimulai dengan cara yang tidak menyenangkan.
Kemudian tanpa berkata apa-apa lagi, Naga lalu melangkahkan kedua kaki berjalan mendahului. Memimpin pencarian tempat yang dimaksud dengan bantuan arah dari sistem.
Tidak menyadari bahwa sekilas ada senyuman aneh terpasang di bibir Sasa sebelum akhirnya pemuda berkulit pucat tersebut memutuskan untuk mengikuti dari belakang. Menatap punggung lebar milik Naga dengan pandangan tak terbaca.
***
Langit yang menggelap tanda bahwa pergantian menuju malam sudah semakin dekat serta rimbun nya pepohonan pinus berukuran besar yang menghalangi cahaya masuk dari atas membuat suasana di dalam hutan Mistside menjadi cukup menyeramkan.
Belum lagi jalanan becek dan licin khas tanah basah membuat Naga seringkali tergelincir hingga nyaris terjatuh.
Beruntung karena bantuan sistem membuat pencarian rumah si pemburu tidak begitu sulit, sehingga hanya dalam waktu kurang lebih lima belas menit perjalanan keduanya sudah berhasil menemukan sebuah kabin kayu sederhana tanpa tanda kehidupan.
Tak ingin mengambil resiko ada nya monster yang mungkin menyelinap masuk ke dalam, Naga pun meminta agar Sasa jadi yang pertama membuka pegangan pintu. Mengabaikan pandangan meremehkan yang dilemparkan rekan sesaat sebelum permintaan dilakukan.
Hanya dalam sekali putaran, pintu yang terbuat dari kayu pohon ek itu pun terbuka. Menampilkan pemandangan dari rumah yang minim akan hiasan dimana kini ditutupi banyak debu tebal.
Naga memilih untuk tak langsung memasuki kabin, menunggu terlebih dahulu hingga udara di dalam keluar dan berganti dengan yang baru.
Sedangkan Sasa sendiri tidak menghiraukan hal tersebut, lebih memilih untuk masuk dan menyusuri apa saja bagian maupun isi di dalam. Mendapati bahwa kabin itu hanya memiliki ruang tengah yang juga mencakup dapur, ruang tidur serta bilik mandi.
Meski tidak menunjukkan ekspresi apapun di wajah, akan tetapi melihat dari bagaimana Sasa langsung berjalan keluar begitu usai dengan penelusuran membuat Naga seketika itu juga langsung paham bahwa rekan nya tidak mengerti dan kecewa dengan apa yang ia dapati.
Mengingatkan Naga kembali akan permainan yang menjelaskan bahwa Sasa juga berasal dari dunia modern, dimana teknologi telah berkembang bahkan hingga ke titik dimana menjadi awal dari kehancuran.
![](https://img.wattpad.com/cover/324586013-288-k60950.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
[BL] Sistem Dunia Ketiga
FantasíaSetelah mengalami kematian, Naga Pervaiz Mahajana berpikir kehidupan nya telah berakhir sampai disana. Namun siapa sangka campur tangan dari seorang Dewi Penciptaan yang tidak bertanggung jawab justru membuatnya harus menjalani kehidupan yang berbed...