35. Menyelesaikan Misi

66 9 0
                                    

Setelah anggota dari kelompok Forsaken berhasil dikalahkan oleh Sasa, bisa dikatakan akses menuju dungeon lebih mudah dimasuki dibanding sebelumnya.

Tidak terhitung pula berapa banyak orang yang datang dan mengucapkan terima kasih. Bahkan nyaris seluruh petualang menyempatkan diri untuk mengambil uang biaya masuk kembali dan memilih untuk memberikan sedikit bagian kepada Sasa sebagai hadiah.

Yang kemudian diterima dengan senang hati oleh Vagen, sengaja menyimpan kan uang terlebih dahulu karena pemuda keturunan Hazardian tersebut bahkan tidak menaruh peduli sama sekali.

Karena tujuan Sasa saat ini hanya satu, menyelesaikan misi sebanyak mungkin guna menutupi jumlah kekurangan yang dibutuhkan agar dapat menjadikan Venomtalons sebagai kelompok peringkat tujuh. Setelah itu mendapatkan pengesahan dari serikat petualang pula agar bisa membantu Naga mendapatkan izin atas usaha.

'Mahashenka, aku ingin melihat nya.' pikir Sasa sesaat dalam hati tanpa menghentikan langkah sama sekali, memilih untuk terus menyusuri bagian dalam gua yang serupa seperti penjara tak terurus dengan koridor panjang serta minim akan pencahayaan.

Dengan berbaur serta menjadi anggota petualang secara langsung Sasa merasa bahwa ada keuntungan lebih yang bisa ia dapatkan selain daripada alasan pertama.

Melakukan pengawasan, meraih kekuasaan serta mendapat kesetiaan dimana merupakan tiga hal yang jadi faktor penting untuk membantu di kemudian hari bila terjadi suatu masalah yang tak diinginkan. Ketimbang hanya memperlakukan petualang bak prajurit penerima upah.

"Apa ini kali pertama mu memasuki dungeon? Tempat ini luas kan?" tanya Ilja, mencoba untuk mengajak berbicara seraya berjalan di sisi.

Sedangkan Sasa sendiri tak mempermasalahkan hal tersebut, sebaliknya membalas ucapan, "Tidak seperti yang aku bayangkan."

"Bentuk nya? Yah begitulah. Tapi serius, kau bakal terkejut karena dungeon ini memiliki banyak level di dalam nya."

"Bagaimana kau bisa tahu?"

Untuk sesaat ada kerutan kebingungan yang terlihat jelas di wajah Ilja, namun pada akhirnya tetap menjelaskan.

"Tentu saja aku tahu, ini cerita umum. Sebelum dibuka untuk para petualang, tempat ini sudah lebih dulu dikuasai oleh kesatria kerajaan dan orang-orang dari menara sihir."

"Apa yang mereka lakukan?"

"Penjelajahan dan mencoba membuat peta dungeon."

"Lalu, apa yang mereka dapatkan?"

"Entahlah, hanya bangsawan yang tahu soal itu. Rakyat jelata seperti kita mana mungkin memiliki hak atas informasi penting."

Namun tak ingin cerita hanya berakhir pada ketidakjelasan karena minim nya pembicaraan yang bisa disampaikan membuat Ilja kemudian membahas salah satu benda yang masih memiliki keterlibatan.

"Tapi jangan kecewa meski tidak tahu mengenai rahasia yang disembunyikan tapi ada alat peninggalan dari penjelajahan itu di dalam. Fungsi nya seperti portal yang memudahkan perpindahan menuruni setiap level."

Hal itu ternyata sukses membuat perhatian Sasa teralihkan, ingin lebih mengetahui.

"Berapa banyak?"

"Terpasang di setiap level kata nya. Untuk jumlah aku tidak—"

"Bukan, berapa level yang sanggup dilompati oleh portal itu saat sedang membawa kita?"

"Kata yang sudah menggunakan sih hanya satu saja."

Setelah nya Sasa tidak memaksa agar Ilja memberi penjelasan lagi, telah merasa cukup dengan informasi yang disampaikan.

Selain itu ia dan anggota Venomtalons lainnya harus kembali fokus terhadap misi mereka, telah sampai pula di level pertama dari dungeon berupa sebuah padang rumput hijau dan luas dengan beragam hewan yang belum pernah ia lihat.

[BL] Sistem Dunia KetigaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang