Bab 19

2.5K 171 9
                                    

Rumah sakit~

Setibanya di rumah sakit, gaara langsung memapah sakura untuk turun.

"Semangat kerjanya"

"Ya.. Kau juga gaara.. Salam pada sasori-nii dan papi"

"Ya nanti kusalamkan pada mereka"

Usai mengatakan itu, segera gaara menaiki mobilnya menuju haruno medical yang lumayan jauh darj uchiha hospital.

Ino, guren dan hinata yang melihat itu tentunya langsung mendatangi sakura.

"Sakura/saku-chan/forehead" sapa mereka.

Sontak sakura mengalihkan pandangannya dan menatap mereka bertiga.

"Kau baru diantar suamimu ya?" ucap ino.

Sakura pun mengernyitkan alisnya.
"Suami?"

"Sudah tak usah malu begitu.. Lagi pula kau juga sudah bercintakan dengannya.. Tuh buktinya perut buncitmu" ucap guren menggoda sakura.

"Wah.. Adegan ranjang yang menggairahkan jika bersama suami, apalagi kau sedang hamil pasti lebih ganas ya" ucap ino mengompor.

"Sudah ino-chan, guren-chan.. Saku-chan jadi malu.."

Sasuke yang berada tepat di belakang sakura pun mendengar itu seketika mengepalkan tangannya dan bertampang dingin mendengar ucapan dari teman-teman sakura.

"Hn" deheman keras sasuke sukses mengagetkan mereka.

Melihat sakura terkejut, menatap sakura seolah meminta maaf.

"Kerja" ucap sasuke datar pada ketiganya.

Sontak mereka semua meneguk ludah takut.

"Haik uchiha-sensei" ucapnya membungkuk.

Sakura yang melihat itu pun juga membungkukkan kepalanya.

Ingin sekali sasuke tegakkan kembali tubuh sakura, namun jika ia lakukan itu akan menimbulkan rasa penasaran mereka dan berakhir sakura yang marah padanya.

Menghela nafas dan berdehem, sasuke segera pergi ke ruangannya.

"Hah" helaan nafas lega mereka.

"Yasudah ayo kita absen dulu.. Uchiha-sensei akan marah besar jika kita telat" ucap ino.

"Ya" ucap mereka serentak.

Lalu mereka pun pergi ke tombol absen yang berada di samping meja administrasi.

Ruangan sasuke~

"Enak saja mereka bilang jika sakura pernah bercinta dengan curut merah itu.. Apalagi sampai mengandung? Oh tidak.. Jangan sampai dan jangan pernah terjadi.. Detik itu juga aku akan menghancurkan gaara jika dia sampai macam-macam dengan sakura" ucap sasuke menggebu-gebu.

"Ingin sekali rasanya aku emosi dan memukul orang sampai aku puas" ucap sasuke dengan emosi tinggi.

--------

Usai mereka berpisah menuju spesialis masing-masing. Sakura segera pergi ke ruangan sasuke.
Sakura yang tau jika sasuke akan emosi meledak-ledak pun merasa khawatir.

Saat ini ia berdiri di depan pintu ruangan sasuke, setelah mengetok pintu dan membukanya, sakura di kejutkan dengan deguman besar akibat pukulan sasuke pada tembok belakang kursi kerjanya.

Bugh

Bugh

Segera sakura mengunci pintu ruangan sasuke dan memeluknya dari belakang.

Sasuke yang sedari tadi tidak memperhatikan sekitar pun seketika terkejut ada yang memeluknya.

Hampir saja ia ingin memukul orang yang berani memeluknya ini seketika tersadar dari kulit halus dan cincin pernikahan yang sangat sasuke kenal.

Protect you☃ (🌸)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang