16

1.8K 277 23
                                    





VOMENT


















•••





Jennie terdiam duduk di atas ranjang dengan wajah pucat dan murungnya. Sejak pagi, ia seperti kehilangan gairah untuk memakan apapun bahkan sampai detik ini. Perutnya sangat tidak nyaman dan itu selalu membuat kesulitan untuk melakukan apapun. Dia mual. Dan pusing.

Sejak pertengkaran kemarin, Taehyung tidak pernah terlihat lagi bahkan semalam pun Jennie hanya sendirian di kamar dan melamunkan begitu banyak hal. Bagaimana soal kedepannya? Apa yang akan di lakukan oleh dirinya nanti?

Jennie tentu tidak akan mungkin terus terusan berdiam diri seperti orang yang tidak punya tujuan hidup disini.

Pintu tiba tiba terbuka kini membuat Jennie menoleh sekilas mendapati sosok bibi Mira yang sedang berjalan ke arahnya. Hal itu membuat Jennie merasa kalau Taehyung sudah memberi ijin pelayan untuk masuk ke kamar ini.

"Maaf mengganggu Nona. Sebaiknya anda turun lalu sarapan. Kami sudah menyiapkan beberapa makanan agar nona bisa memilih nya sendiri nanti."

"Bibi, kenapa bicara formal lagi? Bukankah aku sudah bilang kalau bicara santai saja?"

Bibi Mira tersenyum tidak enak. "Tuan Kim menyuruh saya untuk tetap menjaga sopan santun Nona. Bagaimana pun, anda tetaplah orang terdekat Tuan."

Jennie menatap wajah Bibi Mira sebelum terkekeh. "Kami tidak dekat bibi. Hanya sebatas orang asing saja, jadi mulai sekarang bicaralah santai padaku."

"Akan ku usahakan, kalau begitu. Sekarang, mari Nona. Kita turun ke bawah dan sarapan."

Jennie sedikit menimang sebelum mengangguk saja lalu turun dari ranjang berjalan bersama bibi Mira keluar kamar. Mereka menuruni tangga yang cukup sedikit itu lalu sampai ke meja makan. Disana terdapat banyak sekali makanan dan lengkap dengan sayur sayuran nya.

Jennie tercengang. "Siapa yang menyiapkan semua ini?"

"Kami para pelayan Nona. Tuan Kim meminta kami untuk membuat makanan bergizi untuk anda mulai sekarang." Bibi Mira berucap sambil menarik kursi untuk Jennie.

Jennie tertegun. Tapi dia tidak ingin bertanya apapun soal kenapa bisa pria itu menyuruh pelayan membuatkan makanan untuknya sebanyak ini. Bahkan jika di lihat, itu bisa di makan empat atau lima orang. Namun, sebelum menyuap makanan di mulut, sesuatu yang bau membuat Jennie menutup hidung nya.

"Bibi."

"Ya, Nona. kenapa?"

"Maaf bibi, Bisa tolong singkirkan itu? Bau bawang putih membuat ku terganggu. Aku— seperti nya ada masalah dengan hidungku pagi ini."

Bibi Mira tampak merasa bingung namun ia mengangguk meminta pelayan untuk membawa kembali mangkuk berisi makanan yang terbuat dari bawang putih untuk di bawa ke dapur. Padahal itu adalah makanan yang pernah di sajikan berhari-hari lalu dan Jennie tidak pernah merasa terganggu.

Dan Jennie mulai memakan makanan nya dengan tenang meski bau bawang putih itu masih terasa di hidungnya.

Ia bisa makan beberapa suap, Jennie merasa bersyukur karena ia bisa memasukkan makanan di perutnya. Setelahnya ia meminum air putih yang sudah di sediakan pelayan untuk membantu mencerna makanan di perutnya.

Saat bangkit dari tempat tidur, Jennie di kejutkan dengan sosok pemuda asing yang terlihat sedang berjalan menuju ke arahnya.

"Siapa kau?" Tanya pemuda itu terlihat menahan kesal.

CRUELTY'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang