VOMENT!
••••
Jennie berjalan di istana besar itu sendirian setelah ia merasa bosan karena terus terusan di kuring di dalam kamar seenaknya tawanan. Bibi Mira tidak terlihat sejak pagi tadi di Rumah ini, entah kenapa Jennie malah berpikir kalau wanita itu mungkin saja tidak datang karena ada halangan lain.
Rumah ini sangat gelap meskipun ini masih siang hari. Sejak tadi pagi saat Jennie terbangun dari tidurnya, Ia tidak mendapati Taehyung disebelahnya. Hal itu sudah terbiasa dalam keseharian nya melihat pria itu yang pulang larut dan akan pergi lagi saat pagi pagi sekali.
Jennie merasa bahwa dia seperti orang bodoh yang tidak tahu menahu semua hal yang berkaitan dengan pria itu. Pistol, pembunuhan, dan soal penjelasan Stevie waktu itu. Apakah Taehyung adalah pria yang sangat berbahaya?
Disana tidak ada siapapun. Tatapan Jennie tertuju pada sebuah ruangan dengan pintu berwarna merah di lantai dua. Hal itu membuatnya bingung sebab, Yang ia ketahui Taehyung sama sekali tidak menyukai warna selain hitam. Langkahnya terus berlanjut sehingga ia berhasil sampai didepan pintu itu.
Jennie mengangkat tangan kanannya sudah ingin membuka pintu itu namun ia memutar pandangan takut saja kalau kalau ada yang memperhatikan dirinya namun, Disana tidak ada siapapun selain Jennie sendiri.
Dengan menepis segala keraguannya, Jennie segera memutar gagang pintu itu dan membuka ruangan tersebut yang terlihat sangat gelap. Kalau ini adalah ruangan rahasia, Mana mungkin mudah sekali di buka seperti ini? Jennie tau dia akan mendapatkan masalah besar, tapi dia sangat penasaran.
Banyak hal tentang Taehyung yang ingin sekali ia ketahui.
Jennie tidak bisa melihat apapun disana namun ia dapat menemukan tombol dimana kemungkinan besar itu bisa menyalakan lampu di ruangan ini. Dan benar saja, Lampu di sana menyala dengan cahaya yang meredup hampir tidak terlihat. Pada dasarnya semua ruangan di rumah ini memang tidak memiliki cahaya yang terang seperti rumah pada umumnya.
Ruangan ini bau amis. Seperti darah.
Namun lain hal yang membuat Jennie amat sangat terkejut disaat ada begitu banyak foto yang tertempel disana dengan noda darah yang mengotori setiap sudut fotonya. Jennie melangkah berusaha memperjelas potret foto itu yang berbeda beda.
Setelah melihat, mereka semua terasa asing dan tidak pernah di lihat olehnya.
Jantung Jennie berdetak dua kalo lebih cepat. Pikiran pikiran buruk seakan kembali terbayang bayang dalam benaknya. Apakah ini adalah orang irang yang sudah tiada? Apa Taehyung telah membunuh semua orang ini?
Jennie memutar pandangan lagi hingga kedua maniknya berhenti di sebuah lemari hitam besar yang menjulang tinggi membuat bulu kuduknya berdiri merasa ketakutan. Ia membuka pelan sebuah laci besar itu dan betapa terkejut dirinya begitu melihat ada hampir ratusan pisau lipat yang diletakkan ditempatnya masing masing sesuai ukuran dan bentuknya.
Beberapa di antaranya, Terdapat noda darah yang tengah mengering.
Ia kembali menutup laci itu dan membuka laci lainnya. Ia menemukan sebuah foto perempuan kecil yang berumur cukup besar dan tampak tersenyum manis sambil melihat ke arah kamera. Foto ini pasti sudah sangat lama, tetapi kenapa Jennie merasa seperti tidak asing?
Itu seperti foto yang juga pernah di tunjukkan Nenek lee padanya ketika Jennie berusia tujuh belas tahun. Beliau bilang, itu adalah foto disaat dirinya saat masih kecil.
Tubuh Jennie bergetar. Ia menatap foto lain disana yang menampilkan seorang wanita dan pria yang sedang menggendong seorang bayi mungil tampak tersenyum lebar di foto itu. Seperti sebuah keluarga yang hangat dan menyenangkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
CRUELTY
RomanceEND "Kau hamil?" "Y-ya." "And you're just telling me now?" Taehyung itu Kejam. Menjerat Jennie dalam kehidupan nya yang gelap dan penuh kekejian. Dia, sosok pria yang tidak berbelas kasihan dan tidak memiliki rasa empati pada siapapun. Taehyung dan...