29

1.4K 157 55
                                    

Happy reading!












Hari berganti hari semakin hari Jennie merasa nyaman hidup seperti ini karena di kelilingi oleh orang orang yang peduli padanya. Sekarang ini, Ia dan Nenek Lee telah tinggal di sebuah flat yang lumayan kecil. Kini Jennie merasa senang karena jika ke toko bunga Bella, Ia hanya perlu berjalan kaki selama beberapa menit saja untuk sampai kesana.

Nenek Lee juga terkadang ikut membantu berjual bunga di depan rumah mereka. Setidaknya dengan hidup seperti ini, Jennie merasa bahwa inilah kebahagiaan yang sebenarnya dia inginkan.

Meski ia harus berperang dengan sosok janin yang tumbuh di perutnya, tapi Jennie tetap merasa tenang dan berusaha menghadapi semuanya sendiri.

Soal Ellen, wanita itu sesekali mampir ke tempat tinggal mereka jika ada waktu luang. Namun Jennie tetap membatasi diri karena dia tau bagaimana pun juga Ellen ini adalah sepupu jauh nya Taehyung. Ia harus berhati hati kan?

"Lama tak bertemu, perutmu semakin besar saja, Jen."

Suara berat dari Antonio yang kini berdiri di pintu toko cukup membuat Jennie kaget dan reflek menjatuhkan tangkai bunga di genggamannya.

"Astaga— ya! Apa susahnya kau memberi salam  jika datang ke sini?." Kesal Jennie kini merapikan kembali semua bunga yang jatuh.

"Oh maaf. Ku kira kau tak akan terkejut. Aku mampir karena perjalanan bisnis ku sudah selesai. Rasanya aku perlu refreshing otak." Keluh Antonio tersenyum kecil mendudukkan diri di sebelah Jennie.

"Apa membuat mu terkejut adalah refreshing otak bagimu?"

Antonio mengangguk. "Tidak. Tapi ,aku datang kesini ingin memesan bunga karena besok
adalah anniversary perusahaan ku yang ke 25. Aku ingin membuat sebuah pesta kecil disana."

"Kau mengundang berapa orang memangnya?" Tanya Jennie ingin tahu.

"Seribu dua ratus. Itu sudah termasuk orang orang terdekat ku dan kau tentunya."

Jennie berdecih. "Tch! Mana ada pesta kecil sampai mengundang seribu orang? Yang benar saja!"

"Temanku mengundang lima ribu orang untuk anniversary perusahaannya." Jawab Antonio dengan tenang. Kini ia berdiri dan melihat lihat bunga bunga disana.

"Terserah kau saja Antonio." Sahut Jennie dengan sebal. "Jadi mau mengundang ku ke sana begitu?"

Antonio mengangguk tersenyum kecil. "Pesta itu tidak hanya menyediakan minuman alkohol. Ada Jus dan berbagai minuman sehat lainnya yang mereka sediakan. Jadi ku rasa kau bisa hadir nanti."

Antonio ini adalah kakak nya Bella namun mereka tidak sedarah karena setahu Jennie, ibunya Bella itu menikah dengan ayah ya Antonio sejak mereka berusia belasan tahun. Itulah kenapa Jennie juga akrab dengan Antonio. Bella sering mengajak kakak nya itu makan bersama ketika ada waktu luang.

"Sepertinya sulit. Entah kenapa akhir akhir ini aku hanya ingin di rumah saja, tapi akan ku usahakan hadir kesana bersama Bella."

Antonio mengangguk mengerti melirik perut besar Jennie. "Pasti rasanya berat sekali membawa janin di dalam perutmu."

"Tidak juga. Aku sudah terbiasa dengan perut besar seperti ini. Dokter juga menyarankan untuk banyak bergerak agar persalinan nya lancar nanti."

"Wow, sepertinya aku harus memikirkan hadiah apa yang harus ku berikan saat persalinan mu nanti." Antonio terkekeh kini memikirkan sebuah barang yang cocok untuk diberikan pada ibu hamil seperti Jennie.

CRUELTY' Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang