40

510 108 55
                                    

HAPPY READING!

Vote and Komen yah










.

Dua hari ini, Jennie selalu tidak tidur dengan benar karena tubuh Jaewon sangat panas hingga menyentuh 38° celsius tapi untungnya sekarang sudah baik baik saja. Di usia nya yang sudah menginjak empat bulan membuat Jaewon sangat aktif dan mengoceh sana sini.

Tapi saat bayi mungil itu demam, Jennie jarang mendengar ocehan Jaewon selain rengekan kecil dari putranya.

Bahkan sekarang ini saja, Jennie hanya bisa menepuk bokong mungil Jaewon agar segera tidur karena jam sudah menunjukan pukul 20.30 malam.

"Aku pulang."

Ucap Taehyung kini melangkah memasuki kamar dan duduk di sofa panjang di samping Jennie yang sibuk memberi asi pada Jaewon.

"Kau baru pulang?" Tanya Jennie yang langsung di angguki oleh Taehyung.

"Apa dia sudah tidur?"

Jennie menggeleng. "Belum, tapi setidaknya dia sudah berhenti menangis."

"Uh— ba?"

Bersamaan dengan itu, Jaewon menghentikan kegiatannya dan mengalihkan tatapannya pada Taehyung dengan kedua mata yang masih berair.

"Papa dari luar. Banyak kuman." Tolak Taehyung ketika tau kalau Jaewon sedang meminta untuk menggendongnya.

"Aku sudah siapkan air hangat. Mandilah." Pinta Jennie kini mendorong dada bidang Taehyung yang masih berbalutkan jas hitam.

Jennie dan Taehyung tidak membiarkan sembarangan orang untuk menyentuh Jaewon apalagi jika dari luar tanpa membersihkan diri. Bahkan jika itu orang terdekat mereka sekalipun.

"Tunggu sebentar ya, Jaewonie, Daddy sedang mandi." Bujuk Jennie kini menenangkan anaknya yang merengek melihat Taehyung yang meninggalkan mereka karena mandi.

Setelah dua puluh menit, Taehyung sudah keluar kamar mandi dengan celana training hitam yang ia kenakan tanpa memakai atasan.

"Ddy! Ung—"

"Apa? Mau gendong?" Taehyung mengangkat tangannya memberi gestur gendong pada Jaewon yang langsung di sambut baik oleh Bayi mungil itu.

Jennie terkekeh memindahkan Jaewon pada Taehyung. "Sini, ku keringkan rambutmu."

"Apa kau sudah berhenti memberi nya vitamin?" Tanya Taehyung kini mendudukkan Jaewon dalam pangkuannya membiarkan Jennie yang mengeringkan rambutnya menggunakan handuk.

Karena kalau pakai hairdryer, Jaewon akan terkejut dan menangis seperti pengalaman Jennie.

"Iya. Kata dokter kalau Jaewonie sudah tidak demam, kita bisa menghentikan minum vitaminnya." Jelas Jennie.

"Bagus kalau begitu."

"Hh—Ddy! Oh!"

Jaewon berceloteh meskipun nada suaranya masih sedikit sangat sayu dan lemah kini membuat Jennie terkekeh.

Taehyung bisa menahan senyum nya  memberikan sebuah kecupan di pipi gembul Jaewon yang selalu saja terlihat menggemaskan. Sejak tau menggendong Jaewon, Taehyung sering sekali menggantikan Jennie mengurus Jaewon ketika sore dan malam hari.

"Jangan sakit lagi. Mansion jadi sepi karena tidak ada suara teriakan mu." Peringat Taehyung dengan menatap lekat kedua manik lucu anaknya.

"Ung—"

Jaewon bergumam seolah mengerti dengan perkataan papanya. Ia tersenyum memperlihatkan gusi nya.

"Kau merokok?" Tanya Jennie begitu melihat Taehyung kembali mengambil mengecup di pipi Jaewon. Jennie hanya waspada saja.

CRUELTYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang