25

2.8K 227 208
                                    




VOMENT








HAPPY READING!







•••





Kini, Jennie duduk tenang di dalam pesawat dengan coat putih serta syal yang membungkus lehernya agar tidak kedinginan. Sore ini, mereka akan kembali ke seoul sesuai dengan perkataan Taehyung tadi siang. Mengingat apa saja kejadian yang mereka alami selama berlibur disini membuat Jennie sedikit trauma.

Jennie melarikan pandangan nya oada sosok lelaki yang duduk di sebelahnya. Sibuk mengurus sesuatu dalam ponselnya.

"Menurutmu, apa aku akan tetap bisa bertahan di sisimu Taehyung?"

"Pertanyaan macam apa yang sedang kau tanyakan?"

Jennie tau tatapan itu. Meski terbilang datar namun, Ia mengerti bahwa Pria ini sedang menyimpan emosi begitu mendengar pertanyaan nya yang sangat tiba tiba.

Jennie berusaha mengukir senyum. "Kita tidak tahu bahaya apalagi yang akan datang di hari esok. Karena kau adalah orang yang memiliki banyak musuh. Maka mereka ingin memusnahkan mu. Begitupun aku."

"Lalu, apa yang kau inginkan?" Taehyung berucap datar tanpa mengalihkan pandangannya dari ponsel. Sebab menurutnya ini adalah pembicaraan tidak penting yang hanya membuang waktu berharganya.

"Biarkan aku tinggal bersama nenek.” Final Jennie kini mengucapkan apa maksud dari ucapannya. Meski ia tahu itu akan mustahil namun, Ia merasa tidak ada salahnya untuk mencoba.

"Dan membuat mereka tau tentang kehamilan yang kau sembunyikan itu?" Geram Taehyung kini melirik singkat sesuatu dibalik baju itu yang sedikit membuncit.

Jennie menunduk ikut melirik kebawah dimana dalam usia kandungan yang menginjak dua bulan tiga minggu. Kemudian ia menatap Taehyung lagi yang juga sedang menatapnya.

"Kenapa tidak? Kau pikir semuanya akan baik baik saja jika aku terus menyembunyikan kehamilan ini? Mau sampai kapan? Sampai anak ini lahir?" Tanya Jennie dengan hati yang menggebu gebu.

Ia percaya bahwa Taehyung akan berubah. Namun, Ia tidak yakin kalau pria itu akan mencintai anaknya sendiri. Mendengar cerita dari Sergio sudah sangat membuktikan bahwa Taehyung tidak pernah mengerti bagaimana cara mencintai dan menyayangi orang lain.

Apakah Jennie ragu? Iya. Hidup bersama seorang kriminal yang menjadi incaran para polisi dan juga banyak orang membuat sesuatu hal dalam diri Jennie bergejolak. Ia gelisah, takut, dan cemas akan hal hal buruk yang akan terjadi kedepannya.

Taehyung memalingkan wajahnya sambil menghela nafas. "Lakukan apapun yang kau mau, Jen. Kau ingin tinggal dengan nenek? Silahkan. Aku tidak akan melarangmu."

"Aku— hanya ingin hidup tenang. Ada nyawa yang harus aku jaga, Taehyung. Dan itu tidak akan mudah melewati semuanya."

Jennie menunduk menahan isakkannya. Ia bahkan tidak mengerti mengapa ia merasa segelisah ini semenjak kejadian yang menimpa dirinya kemarin.

"Kau bersama ku. Tidak ada yang akan menyakitimu. Berhenti memikirkan hal yang tidak penting. Kau akan baik baik saja, Jen."

Taehyung menarik Jennie dalam pelukannya memberi kecupan kecupan kecil di puncai rambut wanitanya dengan penuh kasih sayang. Namun, nyatanya kedua nya sama sama merasakan kegelisahan yang sama.

Taehyung memejamkan kedua matanya.

Jennie benar. Tidak akan ada yang tau akan hari esok
Entah itu hal yang buruk ataupun baik. Karena pada awalnya semuanya memiliki takdir dan porsinya masing masing.

CRUELTY'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang