26

987 113 51
                                    

Happy reading!










•••

Jennie tidak bisa melanjutkan kegiatannya begitu sebuah tangan menghalang sebuah gunting yang saat itu di pegang oleh tangan kanan Jennie untuk menusuk urat nadinya. Disana sergio dengan tatapan histeris nya melihat keadaan Jennie yang luar biasa kacau dan acak acakan.

begitu tau ini semua gagal, Jennie menghempaskan tangan Sergio dan mundur beberapa langkah.

"Jangan hentikan aku, sergio. Kau— kau tidak ada urusannya dengan ini semua."

Sergio berdecih kini melempar gunting yang baru saja ia rebut dari tangan Jennie.

"Kalau mau bunuh diri, jangan lakukan saat aku ada di rumah ini. Taehyung bisa emosi dan memenggal kepala ku." Ucap Sergio dengan bersandar di dinding pintu kamar Jennie dengan malas.

Jennie hanya menunduk kini isi kepalanya hanya dipenuhi dengan wajah Jimin. Satu hal yang terlintas dalam benaknya yaitu, Dengan bersana Taehyung, semua orang yang berhubungan dengan Jennie itu akan berada dalam bahaya. Ia seperti sebuah obsesi yang membuat pria iblis itu mencelakai siapa saja yang memiliki hubungan dengan Jennie.

"Aku ingin mati."

Hanya tiga kata itu yang keluar dari mulut Jennie pada saat itu sehingga membuat Sergio cukup tertegun mendengarnya. Ya memang, semua wanita tidak akan tahan dengan kelakuan kakak nya yang tidak memiliki belas kasihan. Dia— Taehyung itu seperti seorang iblis menyerupai manusia.

"Banyak orang mati yang ingin hidup kembali."

Jennie menggeleng di sela tangis kecil nya. "Kau tidak akan tau betapa sulit nya tinggal bersama dia, sergio. Kau tidak akan pernah tau betapa susah nya berada di posisiku. Aku membenci nya— t-tapi aku juga mencintainya."

"Ya memang sulit. bahagia apa yang kau harapkan saat tinggak bersama si brengsek itu?"

Sergio menjeda ucapannya sambil melihat betapa hancurnya Jennie sekarang. Namun ia tidak akan mungkin bisa menolong wanita ini.

"Menolong mu sama saja membunuh diriku sendiri."

Mendengar itu membuat kedua manik Jennie reflek menatap pemuda yang tengah memasang wajah datar itu. Itu memang benar, ia sendiri tidak bisa membayangkan hal buruk apa sana yang akan Taehyung lakukan metika tau kalau dia pergi.

"Tidak bisakah kau membawaku pergi? Sebelum— sebelum semuanya lenyap. Aku ingin hidup tenang bersama nenek, aku ingin semuanya kembali seperti dulu meskipun itu sangat sulit. Tapi aku mau mencobanya, aku lelah."

Jennie kini sudah berada di titik terendahnya. Memerlukan begitu banyak tenaga untuk jiwanya kembali hidup. Rasanya sudah tidak kuat lagi ketika membayangkan bagaimana Pria itu menganiaya temannya. Karena yang Jennie tau, Taehyung tidak pernah mengampuni target nya.

Dan jika saat ini Jimin sudah tidak bernyawa, maka Jennie kembali kehilangan satu orang yang berarti dalam hidupnya.

"Aku tidak mau mengambil resiko besar yang akan merugikan kita semua, nona. Kau memilih pergi sama saja menyerahkan nyawa seluruh penjaga di Mansion ini untuk dibunuh." Jelas Sergio.

"Sergio aku mohon—"

Ucapan Jennie terhenti begitu suara ponsel milik sergio berbunyi. Pemuda itu terlihat meraih benda persegi miliknya dan mengecek siapa penelepon itu. Namun wajah masam Sergio membuat Jennie yakin siapa yang baru saja menghubungi pemuda ini.

CRUELTY'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang