VOMENT!
HAPPY READING!
•••
"Apa yang kau lakukan?"
Jennie membeku di tempat masih dengan sebuah benda persegi yang ia pegang di tangannya. Ia tidak berani berbalik dan melihat wajah menyeramkan itu kembali setelah sekian lamanya.
"A-aku—"
"Jangan terbiasa menyentuh barang milikku sembarangan, Jennie. Kau tidak akan tahu jika apa yang kau lakukan pada ponsel itu bisa saja menghilangkan data data penting yang tersimpan disana." Taehyung menyela dengan nada rendahnya.
Jennie tahu bahwa pria itu tengah berusaha menahan emosinya yang mungkin saja sudah mau meledak begitu tahu ia mencari tahu privasi di ponselnya. Namun, bukankah itu hal yang wajar? Jika Taehyung sudah mengkalim dirinya, maka itu artinya apapun yang pria itu miliki bisa juga menjadi miliknya bukan?
"Maaf. Maafkan aku Taehyung." Jennie perlahan berbalik dengan wajah yang menunduk merasa bersalah.
Namun, disana Taehyung mengukir senyum seolah ia memaafkan dengan mudah sebuah kesalahan kecil yang Jennie perbuat. Pria itu merentangkan kedua tangannya memberi kode untuk Jennie masuk ke dalam pelukan nya.
Jennie tidak bisa menolak. Jadi, Ia kembali merebahkan dirinya dan masuk ke dalam pelukan Taehyung. Ia merasa sangat nyaman, namun fakta bahwa pembunuhan ayah Jimin masih menghantui dirinya.
"Saat aku mengatakan bahwa kau milikku, bukan berarti kau juga berhak tahu apapun yang mengenai pekerjaan ku. Aku tidak suka ada orang yang mengganggu privasiku, Jennie. Kau memilikiku begitupun sebaliknya. Itu sudah cukup."
Jennie memejamkan kedua mata merasa napas Taehyung yang menerpa wajah dan lehernya. Kini ia semakin merasa bingung dan cemas sebab apa yang di katakan Taehyung cukup membuat sisi hatinya berdenyut sakit.
Itu artinya, Taehyung belum bisa membuka hati sepenuhnya untuk Jennie.
Pria itu masih tetap pada pendiriannya untuk tetap melanjutkan obsesi di balik pekerjaan nya yang membunuh begitu banyak orang. Itu mungkin tidak akan berubah seperti yang di harapkan oleh nya. Semuanya akan tetap seperti ini dan berjalan seperti biasanya.
Jadi, apakah Jennie salah jika berpikir bahwa Taehyung melakukan ini hanya karena ingin membuat nya jera?
Ya Tuhan kenapa sakit sekali?
•••
Hari susah berganti dan itu tandanya sudah dua hari Jennie dan Taehyung berlibur di Las Vegas. Kini, Jennie berdiri di depan kaca besar yang menampilkan dirinya dengan kemeja putih dan celana jeans biru yang membalut kaki jenjangnya.
Sejak semalam, Taehyung benar benar bersikap seperti biasanya dan tidak menunjukkan ekspresi apapun bahkan setelah beberapa kali menerima telepon dari seseorang. Jennie memaklumi hal itu karena ia tahu, pria itu tidak hanya memiliki satu pekerjaan saja.
Lebih tepatnya ia tidak berani memprotes apapun bahkan setelah perlakuan lembut yang pria itu lakukan padanya.
Jennie masih merasa bahwa semua yang Taehyung lakukan itu memiliki tujuan. Namun Jennie akan sebisa mungkin untuk menikmati liburan ini.
"Menurutmu tempat wisata mana yang bagus untuk di kunjungi hari ini?"
Jennie tersentak begitu merasakan sebuah tangan melingkari pinggangnya bersamaan dengan napas tenang yang sangat terasa di lehernya.
KAMU SEDANG MEMBACA
CRUELTY'
Fanfiction"Kau hamil?" "Y-ya." "And you're just telling me now?" Taehyung itu Kejam. Menjerat Jennie dalam kehidupan nya yang gelap dan penuh kekejian. Dia, sosok pria yang tidak berbelas kasihan dan tidak memiliki rasa empati pada siapapun. Taehyung dan Jen...