17

1.8K 271 34
                                    

VOMENT PLEASE!

happy reading!














•••

Pagi ini lebih tepatnya pukul 04.37, itu menjadi pagi yang sial bagi Jennie karena harus terpaksa bangun dari tidur nyenyak nya dan berlari ke kamar mandi untuk memuntahkan semua isi perutnya yang terasa sangat nyeri dan sakit. Kini, Jennie memejamkan kedua mata sambil mengelap mulutnya dengan tissue basah.

Dengan sisa tenaga yang ia punya, Jennie berjalan tertatih keluar dan mendudukkan bokongnya di sofa single disana sambil mengelus pelan perutnya berharap nyeri nya menghilang.

Beberapa menit terlewati, Jennie bahkan baru menyadari kalau Taehyung tidak tidur disana. Entah sejak kapan pria itu pergi, yang pasti Jennie yakin kalau Taehyung memang selalu keluar di saat subuh sekitar jam dua atau tiga pagi.

Kalimat terakhir pria itu semalam sungguh membuat nya terkejut bahkan hampir tidak bisa tertidur. Namun, Jennie merasa nyaman ketika ada sebuah tangan yang mengelus rambut nya. Itu membuat nya cepat tertidur.

Dan setelahnya, Jennie pikir, Ia akan melihat Taehyung yang sedikit berubah dan menjadi terbuka padanya setelah ucapannya semalam. Namun, pria itu tetap pergi mungkin untuk melakukan hal itu lagi. Itu- membuat nya sedikit kecewa. Kenapa dia harus berharap pada sesuatu yang sangat tidak mungkin terjadi?

"Kau itu bukan siapa siapanya, Jennie." Monolog nya sambil terkekeh seolah sedang mengejek diri sendiri.

Di saat kegiatan Jennie yang melamun sambil mengelus perutnya, ia kini harus di kejutkan dengan pintu kamar yang di tendang kuat hingga terdengar bunyi benturan antara dinding dan pintu. Jennie yang shock kini tidak bisa berucap apapun begitu melihat wajah Taehyung yang sangat tidak bersahabat.

Pria itu berjalan cepat ke arahnya kini dengan rahang yang mengeras seperti sedang menahan marah. Jennie sontak mundur sudah ingin menjauh namun terlambat tubuhnya sudah lebih dulu di rengkuh bahkan lengannya di cengkram dengan kuat.

"T-taehyung, apa yang—Mphh"

Jennie tidak tau kenapa dan apa yang terjadi pada Taehyung saat ini namun, dalam ciuman tak terduga ini, Jennie merasa bahwa pria ini memang sedang emosi bahkan mungkin sudah meledak dan tidak biss terkontrol lagi. Tubuhnya yang lemah, mungkin akan sangat mudah di remukkan oleh Taehyung.

Ciuman itu sangat menuntut. Bahkan Jennie di buat meringis kala bibirnya di gigit hingga mengeluarkan darah di sudutnya. Posisi keduanya kini sedang terbaring di sofa dengan Jennie yang berada di bawah kungkungan Taehyung.

"T-tae—jangan seperti ini." Lirih Jennie kini ketika ciuman terlepas dan pakaian nya kini di robek paksa oleh pria itu.

"Shut your mouth damn bitch."

Taehyung menggeram menyingkirkan tangan Jennie yang berusaha menutupi dadanya. Kepalanya menunduk memberikan kecupan kecupan di dada itu yang kini sudah tidak tertutupi apapun. Tidak peduli dengan penolakan perempuan di bawahnya.

"Puaskan aku."

Jennie memejamkan kedua mata berusaha untuk tidak menangis di saat keadaan seperti ini. Ia berusaha mendorong bahu itu namun kedua tangannya kini di cengkram kuat dan letakkan di kedua sisi kepalanya.

"Taehyung—j-jangan, kumohon."

Sayangnya permohonan itu tidak di gubris oleh Taehyung yang menatap tubuh Jennie dengan kedua mata elangnya yang mengkilap memancarkan nafsu yang begitu besar. Seolah-olah ucapan Jennie hanya angin lalu untuk Taehyung.

CRUELTY'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang