28

584 83 66
                                    

Happy reading! Vote and Comment yahh!
























6 bulan sudah berlalu...

Kehidupan Jennie dan Nenek Lee sangat tenang dan nyaman semenjak keberangkatan mereka ke Macau. Banyak hal yang sudah mereka lalui disana termasuk mood Jennie yang selama enam bulan ini selalu berubah ubah.

Usia kehamilan nya yang sudah menginjak 7 bulan kini membuat badan Jennie terlihat semakin berisi dan menggemaskan. Pipinya yang dulu tirus kini sudah semakin berisi semenjak kehamilannya.

Jennie juga memiliki tetangga yang sangat baik namanya Bella. Keduanya sering menghabiskan waktu untuk bercerita banyak hal ketika weekend.

Dan Jennie juga sedang membantu usaha kecil milik bella yang menjual bunga. Mungkin terlihat sulit bagi ibu hamil seperti dirinya namun, dokter menyarankan untuk Jennie berolahraga dengan cukup di usia kehamilannya yang kini sudah membesar.

"Jen, aku ingin bertanya boleh?"

Jennie yang sedang memilih bunga yang akan di hias di bucket itu mendongak menatap Bella di sebelahnya.

"Apa?"

"Kau tidak ada keinginan untuk kembali?"

Pertanyaan dari Bella yang entah sudah ke berapa kalinya akhir akhir ini membuat Jennie menghela nafas panjang sambil menata beberapa bunga cantik di bucket nya.

"Aku sudah nyaman hidup seperti ini."

Bella tidak terkejut lagi sebab itu adalah kalimat yang selalu Jennie katakan setiap kali ia membahas soal ini.

"Sebenci bencinya kau dengan dia, tidak ada hak sama sekali kau membawa kabur darah daging nya diperutmu, Jen."

Jennie terdiam sejenak. Hati kecilnya berteriak keras seolah-olah apa yang di katakan Bella itu sangatlah benar. Ia tidak punya hak untuk melarikan diri. Tapi, ini pilihan yang benar bukan? Kenapa semua orang seolah olah menyudutkan tentang hal ini?

Jennie tersenyum pedih. "Terlalu sakit untuk kembali, Bel. Aku— aku sudah bahagia disini.. dan tidak mau mengulang luka lama di masa lalu lagi."

"Aku tau. Cerita mu waktu itu juga membuat ku takut saat bertemu dengan laki laki akhir akhir ini. Tapi apa kau sempat berpikir kalau yang kau lakukan saat ini juga akan mempersulit hidup mu?"

Jennie mengangguk pelan. "Tidak apa apa. Aku yakin aku bisa. Aku akan berusaha menjadi ibu sekaligus ayah yang kuat untuk anak ku nanti. Karena bagaimana pun, aku yang membuat dia lahir di dunia ini."

Bella menghela nafas. "Kau tidak rindu padanya?"

Jennie tersenyum tipis. Dia tau maksud Bella. "Tidak. Aku akan berusaha bahagia dengan keadaan seperti ini."

"Jangan egois. Jangan mencoba untuk menipu dirimu sendiri, jen. Jika dia tidak menginginkan mu mana mau dia melakukan pelacakan hingga hampir di seluruh negara di dunia ini? Dia melakukan itu karena ingin kau kembali di sisinya."

Jennie terdiam dengan segala bayang bayang wajah Taehyung yang kini memenuhi pikirannya. Kenapa? Kenapa pria itu selalu menghantui dirinya? Kenapa?

"Aku tidak akan bicara seperti ini kalau kau kabur tidak dalam keadaan mengandung darah daging pria itu. Dia punya hak, itu adalah anak yang kalian ciptakan sendiri di dunia ini." Jelas Bella lagi dengan tatapan iba nya pada Jennie.

"Besok jadwal kau periksa kandungan, kan? Aku akan menutup toko karena besok aku akan ke makam orang tua ku sekaligus menemani mu."

Jennie hanya mengangguk berusaha tersenyum sambil melanjutkan kegiatannya. Semua penjelasan Bella itu sungguh membuat nya bingung dan merasa bahwa tidak ada yang mengerti dirinya.

CRUELTY'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang