04-Beneran nikah!

6.6K 281 4
                                    

"Mulai sekarang biasakan! Saya tau kamu terpaksa tapi, kita sama-sama belajar menerima satu sama lain. Kamu menerima saya dan saya menerima kamu, saya akan belajar untuk mencintai kamu"

~Alif Syauqi khalif~

~Alif Syauqi khalif~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

••••


Sesuai dengan kesepakatan mereka, hari ini pernikahan Arumi dan alif akan dilaksanakan. Tak ada resepsi atau semacamnya hanya ada prosesi akad saja, itupun hanya di lakukan diruang tamu besar rumah Arumi, dengan hanya dihadiri oleh kedua belah pihak keluarga saja juga seorang penghulu.

Ankahtuka wazawwajtuka makhtubataka binti Arumi Hilya Nafisah alal mahri hallan.

Qobiltu nikahaha wa tazwijaha bil mahril madzkur haalan.

Sah?

SAH

Kalimat sakral itu sudah terucap beberapa detik yang lalu, Arumi sudah berganti status menjadi seorang istri dan alif yang berganti statusnya menjadi seorang suami.

Suara high heels menggema di anak tangga bersamaan dengan turunnya Arumi, Ayana, dan umma Zahra. Semua mata yang ada disana terpusat kepada satu orang yang sedang menjadi ratu untuk hari ini.

Arumi duduk di sebelah Alif dengan menunduk, oh ayolah hatinya saat ini tidak tenang, seakan jantungnya ingin berpindah ke bawah.

"Mempelai wanita ayo salim sama suaminya dan mempelai pria silahkan di cium kening istrinya"

Awalnya ragu-ragu, Alif berdehem. Membalikkan badannya menatap sang istri lalu mengulurkan tangannya untuk disalimi.

Sedangkan Arumi Mendongak seraya mengeryitkan alisnya seolah bertanya 'apa?'

"Salim!" Ucapnya sedikit kesal, apakah istrinya ini tidak mendengar titah dari penghulu? pake nanya lagi. Alif jadi kesal kan.

"Oh iya-iya" Arumi langsung menyambut tangan Alif lalu menyaliminya, baru saja akan menarik kepalanya, tubuhnya seakan membeku saat benda kenyal itu menempel pada keningnya.

Cup

Reflek Arumi memejamkan matanya, Alif mengecup keningnya lama membuat yang lainnya berdehem untuk menyadarkan keduanya

"Eh masih ada orang disini kali, lama amat tuh keningnya di cium"

Keduanya langsung tersadar. Alif langsung menjauhkan bibirnya dari kening Arumi. Tangannya terangkat membacakan doa untuk istrinya itu.

Allahumma inni as-aluka khaira-ha wa khaira ma jabaltaha 'alaihi wa a-'udzu bika min syarriha wa min syarri ma jabaltaha 'alaihi

Mendadak Ning (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang