41-Ngidam make up

3.2K 120 5
                                    

••••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

••••

Jam sudah menunjukkan pukul 21.25 setelah melakukan muroja'ah juga membacakan surah Maryam dan surah yusuf untuk buah hatinya, alif mengajak Arumi untuk segera tidur.

"Mas Alif gak ikut tidur juga?" Tanya Arumi pada Alif yang duduk di meja kerjanya sembari mengecek laporan-laporan tentang cafenya.

"Bentar ya sayang, mas selesain ini dulu" Ucap alif tanpa berbalik.

Arumi hanya mengangguk sembari berbaring menunggu Alif. Ia tidak bisa tertidur sebelum Alif memeluk dan mengelus punggungnya. Aneh memang, sebelum menikah Arumi bisa saja, tapi sekarang. Huh bahkan menutup mata saja rasanya sangat sulit.

Mengigat bagaimana caranya tidur saat beberapa bulan tanpa Alif itu membuatnya tersenyum miris. Ada satu hal yang ia rahasiakan dari semua orang. Yang tahu hanya dirinya dan Allah saja.

Beberapa menit berlalu, Arumi beranjak menghampiri Alif "Masih lama?"

"Bentar ya, dikit... lagi"

"Iya gak papa, lama juga gak papa" Saat ini mata Arumi juga tidak terlalu mengantuk jadi tidak masalah.

"Heh! Yang ngajarin begadang siapa?" Alif menatap tajam Arumi yang menyengir.

"Hehe damai mas, damai" Arumi mengangkat dua jarinya seraya tersenyum. Tatapannya beralih menatap ponsel Alif yang menganggur. "Pinjem ya?"

"Na'am"

"Hehe Syukron"

Cup

Setelah mengecup sekilas pipi suaminya, Arumi gegas berjalan menuju ranjang meninggalkan Alif yang menggelengkan kepalanya, namun tak bisa di pungkiri juga bibir laki-laki itu membentuk senyum.

Kembali pada Arumi, perempuan itu mengelus perutnya "Mau ngapain ya? Liat YouTube aja deh" Tangannya bergerak lincah membuka aplikasi bewarna merah itu.

Lama men scroll layar itu, Arumi tertuju pada konten make-up yang lewat di berandanya. Di konten itu, Arumi melihat perempuan yang di make-up i layaknya seorang princess di sebuah istana.

Perasaan aneh muncul di hatinya. Kenapa ia merasa aneh begini? Arumi menginginkan seperti perempuan di dalam video itu. Arumi sejenak melirik Alif yang entah sejak kapan sudah berada di sampingnya.

Melihat tatapan Arumi, Alif mengerutkan keningnya "Kenapa hmm?"

"Pengen kayak gini"

Ucapan ambigu Arumi membuat Alif lagi-lagi mengerutkan keningnya. Ia mengikuti arah tunjuk Arumi pada ponselnya yang sedang menayangkan video yang masih berlangsung itu.

"Oh gitu, yaudah besok aja. Sekarang tidur ya?" Alif mengambil alih ponselnya dari tangan Arumi dan menyimpannya di atas nakas.

"Ihh pengen sekarang, bukan besok huaaaa....Umah, mas Alif gak mau nurutin maunya fisha..."

Mendadak Ning (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang