23-Katak jahil

2.6K 129 0
                                    

بسم الله الرحمن الرحيم

Jangan lupa vote dan komen
Jangan jadi silent readers!

Jangan lupa vote dan komenJangan jadi silent readers!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••••

Hari-hari sudah berlalu, dan Arumi melaluinya dengan banyak proses tentunya.

Saat ini ia tengah di herankan dengan sikap Yumna yang benar-benar berubah drastis dari sebelum-sebelumnya.

Jika mulanya Yumna bersikap baik padanya, sekarang Yumna malah terang-terangan bersikap ketus juga memperlihatkan ketidak sukaannya padanya sama seperti saat pertama kali bertemu, entah apa yang telah ia lakukan sampai membuat Yumna seperti itu.

Bagaimana tidak kepikiran, saat kemarin ia melihat tatapan Yumna yang tidak biasa dia layangkan saat melihatnya bersama dengan Alif kemarin di lapangan sedang berpegangan tangan. Dimana salahnya? Alif suaminya, jadi berpegangan tangan tidak salah bukan?

Arumi dan Kayla saat ini baru saja keluar kelas pelajaran ustdzah Humairah dan ustdzah zaina.

"Ning mau ke asrama?"

Arumi nampak berpikir bagaimana kalau Yumna bersikap ketus lagi padanya?

"Heumm..nggak deh, hehe nanti aja mau pulang dulu"

"Oke deh, kapan-kapan ya?"
Arumi mengangguk mengiyakan.

"Saya duluan ya assalamualaikum"

"Wa'alaikumussalam"

Setelah memastikan Kayla benar-benar pergi, Arumi segera melanjutkan langkahnya. Waktu sudah akan memasuki sholat asar, ada baiknya ia segera pulang untuk mandi, kembali melaksanakan kewajibannya sebagai seorang muslim.

"CK gak pas banget sih, pengen dirumah aja tapi masih lumayan jauh" Tiba-tiba saja ia ingin buang air, panggilan alamnya ini sangat tidak tau tempat.

Arumi menolehkan kepalanya mencari kamar mandi sekitar dari tempatnya berdiri "Disitu aja deh" Arumi segera berlari menuju kamar mandi itu, meletakkan kitab yang sudah dialasi buku dibawahnya diatas meja.

Sempat ragu untuk masuk melihat kondisi kamar mandi yang begitu kumuh "Kok gini sih kamar mandinya, yang dekat asrama bagus tuh. Pasti jarang di bersihin nih. Masuk gak ya? Tapi Aaa gak tahan!" Arumi segera melangkahkan kakinya masuk mengunci kamar mandi itu.

Saat sampai di dalam Arumi merotasikan matanya "Ih kok gak ada airnya sih, ini--" Arumi mencoba memutar keran air.

"Gak nyala, apa rusak ya? Tapi kok gak ada tulisan rusaknya sih?! Ck nyusain orang aja" Arumi segera berbalik berusaha membuka kamar mandi. Jika tahu begini lebih baik ia segera pulang dari tadi.

Tangan mungilnya meraih handle pintu mulai memutarnya pelan "Eh kok gak bisa sih?" Rasa panik mulai melandanya.

"Woi tolongin dong! Aaa masa kekunci sih! Tolong..." Arumi berusaha mengendor-ngedor pintu, itu ia lakukan agar seseorang membukakannya.

Mendadak Ning (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang