39-Baikan

3.1K 139 8
                                    

••••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

••••

Di sebuah tempat yang sangat indah Alif perlahan mengerjapkan mata melihat tempat sekelilingnya dimana ia berada.

Tempat itu sangat indah, banyak bunga-bunga bermekaran disana. Alif rasanya sangat nyaman berada di tempat ini.

Seseosok laki-laki dan perempuan berjubah putih berdiri di depannya dengan cahaya yang menyinari sekitar tubuh mereka. Alif menajamkan penglihatannya seolah tak percaya apa yang dilihatnya sekarang.

"Abah, Yana?" Gumamnya lirih menatap tak percaya dua orang di depannya saat ini.

"Ini Abah kan?" Abah Ahmad mengangguk.

Sontak Alif langsung memeluk keduanya "Alif rindu kalian, jangan pergi lagi. Kalo kalian pergi, Alif ikut.."

Abah Ahmad menggeleng. Tangannya menepuk bahu sang putra pelan "Pulanglah nak, belum saatnya kamu pergi."

"Tapi bah, Alif mau ikut Abah sama Yana aja. Abah pasti bahagia disini. Yana juga kan?"

Keduanya sama-sama tersenyum. "Pulanglah nak, banyak yang menunggumu untuk kembali"

Alif menggeleng. Air mata mulai mengalir keluar dari kelopak matanya, "Gak akan ada yang nunggu Alif bah, semuanya Alif kecewain. Umah, Arumi, dan calon anak Alif. Gak ada gunanya lagi Alif kembali. Alif hanya mengecewakan semua orang jika Alif kembali"

"Jangan berfikir seperti itu nak, mustahil Allah menciptakan sesuatu jika tidak ada manfaatnya. Dan permasalahan di rumah tangga kalian, itu adalah ujian Allah. Hadapi, jangan pernah menghindar"

Alif hanya terdiam mendengarkan nasihat abahnya.

"Abah sama Yana pergi ya? Jaga umah dan istrimu..."

"Gak bah, jangan pergi!" Alif menggeleng keras saat tangan abahnya mulai terlepas dari genggamannya.

"Gak bisa nak, assalamualaikum"

"Wa'alaikumussalam" Balas Alif dengan lirih. Ia sudah terduduk.

Sudah tidak ada keinginan lagi untuk kembali. Alif tak ingin kembali mengecewakan orang-orang tersayangnya dengan kehadirannya di sisi mereka.

"Maafin Alif umah, fisha. Alif udah ngecewain kalian"

"Alif gak pantas untuk berada di dekat kalian"

Mendadak Ning (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang