Jangan lupa baca Qur'an!
••••
Setalah kejadian itu Arumi menjadi demam, sekarang Arumi berada di kamarnya dengan sebuah handuk kecil yang berada diatas keningnya.
"Syafakillah habibati" Alif mengelus pelan pipi Arumi yang gembul
"Artinya apaan?" Tanyanya lirih dengan tatapan sayu.
"Semoga Allah memberikanmu kesembuhan" Arumi mengangguk mengerti "Yaudah sekarang, ayo tidur!"
Arumi hanya menurut saja mulai memejamkan matanya seiring dengan elusan di kepalanya membuatnya semakin nyaman. Tak lama perempuan itu kembali membuka matanya membuat alif menatapnya heran.
"Kenapa buka mata lagi?""Ininya basah, gak suka" Tunjuk Arumi pada kain di keningnya.
"Kan dikasih air sayang, makanya basah"
"Tapi gak suka" Protes Arumi sambil mengerucutkan bibirnya.
Alif menghela nafasnya pelan "Terus maunya gimana? Minum obat mau?"
Arumi menggeleng cepat, ia tidak bisa minum obat jika tidak dihaluskan terlebih dahulu, dan ia tidak mau Alif meledeknya karena hal itu "Mas tiduran di sini aja, fisha mau peluk"
Alif terkekeh pelan "Modus!" Biasanya kata itu dilontarkan padanya, namun kali ini ialah yang mengatakannya pada Arumi.
"CK siapa yang modus coba, yaudah kalo gak mau" Arumi dengan kesal melepaskan handuk itu di kepalanya lalu berbalik badan memunggungi Alif.
Alif makin terkekeh melihat tingkah Arumi, laki-laki itu menggelengkan kepalanya "Benar-benar bocil"
"Yaudah iya, tapi handuknya di pake lagi ya?"
Arumi membalikkan badannya menatap Alif jengah "Gak suka....mas Alif sayang!"
Alif lagi-lagi menghela nafasnya, jika tidak memakai kompresan bagaimana caranya perempuan itu cepat sembuh, tidak mau minum obat juga "Sebentar!" Alif berjalan kearah lemari mengambil sesuatu di sana.
"Hadap sini coba!" Arumi kembali memutar badannya yang sempat ia balikkan lagi menatap Alif dengan kerutan dahi.
Tanpa aba-aba Alif memasangkannya sebuah kertas yang ia tidak tau namanya apa yang ia tau, itu adalah kertas yang ditempelkan di kening bayi yang sedang demam "Kok pake ginian sih, ini mah buat anak kecil tau!"
Alif terkekeh melihat wajah sebal Arumi, ia mengecup singkat bibir perempuan itu "Kamu juga anak kecil kali" Melihat wajah Arumi yang semakin ditekuk, segera ia menaiki ranjang memeluk perempuan itu dalam dekapannya "Jangan ngambek dong"
Tangannya senantiasa mengelus punggung Arumi "Bobo ya"
Tanpa disangka Alif membacakannya surah yang membuat Arumi tersenyum dalam dekapan Alif, itu adalah surah favoritnya Al-A'la. Matanya mulai memejam mengikuti alur kemana alam mimpi membawanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mendadak Ning (End)
SpiritualGenre: Spiritual-Romance Start: 12 Mei 2023 Revisi: 29 Desember 2023 Ending: 10 Mei 2024 ❥Mendadak Ning Aku tidak pernah sekalipun menyesali takdir yang mempertemukan kita meskipun dengan cara yang salah bahkan mengikat kita dalam satu ikatan suci b...