••••
Satu pekan berlalu, hubungan Arumi dan Ayana belum juga membaik. Tapi, satu yang di syukuri oleh Arumi, Ikbal ahirnya menuruti permintaannya untuk menjauhi Ayana.Entah itu memang sengaja atau tidak, Arumi tidak peduli pada intinya mereka brdua berjauhan.
Berhari-hari belakangan ini pula Alif di pusingkan dengan beberapa permintaan aneh Arumi. Entahlah, apa yang terjadi dengan istri kecilnya itu sehabis liburan, angat aneh.
Alif masih sangat ingat kemarin, saat Arumi meminta mengadopsi seekor kucing setelah ikut bermain dengan kucing anggora milik ustadzah Hanifah. Fyuhh padahal Arumi tau, Alif alergi dengan bulu kucing. Untungnya Alif dengan sigap berhasil membujuk Arumi dengan iming-iming dibelikan coklat yang banyak.
Sekarang ini Arumi tengah menonton kartun di ponsel Alif. Jika ditanya kenapa bukan di televisi? Jawabannya ya mereka tidak mempunyai benda persegi panjang itu disini.
Alif tidak ingin jika Arumi terus-terusan menonton televisi, banyak dampak negatif dari menonton tv, dan yang pasti punya dampak positif juga, tapi Alif tidak ingin Arumi terlalu lama menghabiskan waktu dengan menonton.
"Ihh tontonannya bocil banget, masa udah lulus MA tontonannya Spongebob" Celetuk Alif yang baru saja duduk di samping Arumi. Alif langsung memotong coklat yang Arumi pegang.
"Mas! Coklat fisha jangan di makan!"
"Cuman dikit ya Allah, kita itu gak boleh pelit-pelit."
Arumi memutar bola matanya malas, kembali melanjutkan kegiatannya. Matanya melotot ketika Alif kembali mematahkan coklat di tangannya "Tuh kan ngambil lagi!"
"Heheh enak ternyata ya, minta lagi dong" Alif menyengir
Arumi diam sejenak, sekon berikutnya perempuan itu memberikan Alif satu bungkus coklat miliknya "Nih. Karena fisha lagi baik hati, fisha kasih satu bungkus"
Alif mengerjapkan matanya beberapa kali, ada yang aneh. Arumi sangat tidak ingin berbagi coklat miliknya, lalu sekarang, apa ini? Firasatnya tiba-tiba tidak enak, apalagi melihat senyum lebar Arumi membuatnya sedikit ngeri 'Pasti minta yang aneh-aneh lagi nih' Batin Alif memprediksi.
Dengan ragu-ragu Alif mengambil sodoran coklat itu, membukanya, kemudian mulai memasukkannya kedalam mulut. Itu semua tidak luput dari pandangan Arumi.
"Mas..?"
'Tuh kan, apa nih?' Alif berdehem pelan sebagai jawaban
"Habibi?"
Jika panggilannya sudah dengan menyebut kata Habibi dengan nada lembut, Alif tidak bisa mengelak "Na'am habibati, pengen apa?"
Arumi tersenyum lebar, suaminya ini sangat-sangat peka terhadap istri. Makin idaman!
"Mau kuncirin rambut mas Alif boleh?" Tanya Arumi dengan suara pelan, takut Alif akan marah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mendadak Ning (End)
EspiritualGenre: Spiritual-Romance Start: 12 Mei 2023 Revisi: 29 Desember 2023 Ending: 10 Mei 2024 ❥Mendadak Ning Aku tidak pernah sekalipun menyesali takdir yang mempertemukan kita meskipun dengan cara yang salah bahkan mengikat kita dalam satu ikatan suci b...