••••
Arumi sampai di rumah, ia menghembuskan nafasnya gusar.
Bagaimana sekarang, Ayana tidak ingin menjauhi Ikbal, dan Ikbal yang tidak ingin menjauhi Ayana. Memikirkan itu membuat arumi tambah pusing.Arumi membalikkan badannya dari pintu, dan sudah terdapat Alif didepannya sedang bersedekap dada. Drama apalagi sekarang.
"Dari mana?" Tanya Alif dingin.
Arumi merasakan atmosfer yang berbeda, tidak seperti biasanya. Perempuan itu mengusap tengkuknya "Mas Alif kan tau fisha dari ndalem"
"Mas tanya sekali lagi, kamu habis dari mana?"
Arumi mengerutkan keningnya "Dibilangin dari ndalem kok gak percaya" Arumi merasa aneh dengan tingkah Alif. persetan dengan semua itu, Arumi berjalan lebih dulu.
"Selain itu!"
Arumi sangat-sangat tidak mengerti dengan ucapan Alif. Arumi membalikkan badannya menatap Alif yang juga baru saja memutar badannya "Maksudnya gimana sih, to the poin aja deh gak usah muter-muter kepala fisha pusing!" Arumi tidak berbohong, saat ini kepalanya sedang pusing apalagi ditambah masalah yang dihadapinya sekarang itu membuatnya makin pusing.
"Pikir sendiri"
Arumi menatap punggung Alif heran saat laki-laki itu meninggalkannya sendiri dengan segala pertanyaan yang bersarang di otak cantiknya.
"Gue buat salah ya?" Tanyanya pada dirinya sendiri.
"Ah bodo amat lah gue laper, mendingan makan. Urusan mas Alif bentar aja" Arumi melangkahkan kakinya ke dapur mencari makanan disana. Matanya berbinar ketika melihat sop sayur yang tadi dimintanya pada Alif "Suami gue sweet juga ternyata heheh meskipun gak tau masak, dia tetep berusaha buat masakin gue sop" Arumi tersenyum manis membayangkan bagaimana Alif kesusahan membuat sop untuknya.
Arumi mendudukkan dirinya di meja makan, kemudian meraih mangkok yang memang sudah tersaji bersama dengan sop di dalamnya. Tinggal di makan saja.
Satu sendok kuah dari sop itu berhasil masuk kedalam mulutnya "Rasanya hambar tapi karna dimasak pake cinta, rasanya tetep enak" Arumi terkekeh mendengar ucapannya sendiri. Ia menambahkan sedikit penyedap rasa pada sop itu.
"Mas Alif kenapa gak turun-turun ya?" Tanyanya sambil melirik kearah kamarnya.
"Dia beneran marah? Tapi salah gue apaan dah" Arumi semakin bingung, apa yang sudah ia perbuat sampai membuat Alif marah. Arumi menerawang hal apa yang ia lakukan saat keluar tadi. Satu hal yang melintas di pikirannya "Apa mas Alif liat gue ngobrol sama Ikbal? Dia kan cemburu tadi. Ommaygatt, gara-gara itu?" Arumi menggelengkan kepalanya.
"Gue harus cepet-cepet jelasin nih ke paksu. Gak bisa lama-lama marahan gue, lama-lama gue bisa--aaaaa" Arumi gegas menyimpan mangkok supnya yang sudah habis di wastafel. Lalu berjalan tergesa-gesa menuju kamar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mendadak Ning (End)
EspiritualGenre: Spiritual-Romance Start: 12 Mei 2023 Revisi: 29 Desember 2023 Ending: 10 Mei 2024 ❥Mendadak Ning Aku tidak pernah sekalipun menyesali takdir yang mempertemukan kita meskipun dengan cara yang salah bahkan mengikat kita dalam satu ikatan suci b...