KARMA

331 5 0
                                    

"Minta maaf, coba selesain semuanya pelan-pelan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Minta maaf, coba selesain semuanya pelan-pelan. jangan terus-terus ngehukum diri lo dengan engga ngejelasin apapun dan engga dapet penjelasan apapun. lo salah , dia juga salah. kalian sama-sama salah." ucap laki-laki dihadapan ku . matanya tepat bertemu dengan mataku yang sudah berkaca-kaca.

"gimana caranya?" kataku lirih

"tinggal minta maaf aja" 

aku tertawa ketir, airmataku tumpah namun dengan cepat ku tepis. 

"Gimana caranya gue minta maaf , kalo gue aja belum bisa maafin diri gue sendiri?.." aku menggigit bibir bawahku menahan sesak yang  mengisi seisi rongga dada "..gue bahkan belum memaafkan diri gue setelah kejadian itu." 

"Na.."

"Gue udah pernah minta maaf, jujur se ada-adanya tentang semuanya.." Nada bicaraku meninggi "Gue rusak dan engga bisa diperbaiki ataupun diterima"

Tangisku pecah tak tertahan bersamaan dengan tubuhku yang jatuh kelantai. ku melipat kedua kaki dan kedua tanganku, menutupi wajahku yang sudah penuh dengan air mataku sendiri.


laki-laki itu berjalan mendekat kearahku. tubuhnya merengkuh tubuhku yang sedang menahan pilu. 

"Setahun, sudah cukup ya?" bisiknya pelan sambil mengusap punggungku. berusaha menangkan.

"gue yang buat semuanya hancur kan?" ujarku pahit, tangisku semakin pecah "seharusnya gue engga pernah gitu. semua setimpal"

laki-laki itu terdiam, memelukku semakin erat . mengusap perlahan punggungku "kalo engga mau minta penjelasan apa-apa dari apa yang sudah dia lakukan. biarin seengganya dia ngeluarin rasa sakitnya dia ya, Na.." Laki-laki itu menahan kalimatnya , melepaskan pelukan , membereskan rambut ku yang berantakan dan membuka kacamataku mengusap air mata yang jatuh di pipi. ".. seengganya , kalo lo engga siap denger penjelasan dari semua sakit lu juga sama apa yang dia lakukan. biarin dia ngutarin apapun yang dia rasakan selama ini."

Ghifar mengembangkan senyum "tahun depan, harus sudah membaik ya?" tambahnya lagi yang membuat aku terdiam , menatap lekat mata sahabatku itu.

***

Hallo.. udah lama engga bersuara yaa?? hihi.

jadi cerita diatas adalah penggalan draft lama yang baru berani aku posting setelah sekian lamaa..

semoga cerita baru ku ini , masih bisa diterima baik sama temen-temen  sama seperti temen-temen menerima cerita-ceritaku sebelumnya.

silahkan di cek profileku untuk cerita lengkapnya, masih on going jadi jangan lupa di vote, komen dan share ketemen-temen yang lainnya.

-

Hug n Kisses

- B

RAKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang