Perdebatan tak berujung.
Raka sedang terduduk didepan kelas Nafisah sekarang. Menunggu gadisnya itu keluar kelas,berharap Nafisah melupakan masalah semalam. Raka memutar-mutarkan pemantiknya,ini sudah jam istirahat tapi kenapa Nafisah tetap belum juga keluar kelas.
"Ka lagi ngapain?"Tanya Ratna,Gadis itu sekarang terduduk disamping Raka. Melihat saudara kembarannya gelisah,seperti ada sesuatu yang takan pernah terselesaikan
"Icha masih didalem bukan?" Bukannya menjawab,Raka justru melempar pertanyaan kembali ke Ratna. Ratna menggeleng tanda jawaban tidak tau.
"Lagi ada masalah sama Nafi?"
Raka bergumam "Salah gue si emang"
"Kenapa?"
"Ya...emang seharusnya dari awal Nafi tau gue sakit apa,gue kenapa biar dia ngerasa dihargain,biar dia ngerasa ga dibohongin. Sampe akhirnya kemaren dia kerumah bilang dia udah tau semuannya" Raka menjelaskan dengan nada bersalahnya. "Gue salah banget emang, Na"
Ratna baru saja ingin memberi jawaban tapi langkah Nafisah keluar dari kelas sudah terlebih dahulu mencuri perhatian Raka.
"Cha.." panggil Raka yang berjalan cepat,menyetarakan langkahnya dengan Nafisah tapi tetap saja gadis itu jalan terus kedepan tanpa memperdulikan Raka yang sedang memanggil-manggil namanya.
Raka menggegam tangan Nafisah,menahan gadis itu agar terhenti sejenak tapi dengan cepat Nafisah menepisnya "apaan sih!" Ucap ketus Nafisah.
"Masih masalah kemaren?" Tanya Raka
Nafisah menatap Raka sinis,menaruh kedua tangannya didepan dada tanda tak suka. Senyum bahkan tak ada diraut wajahnya.
"Udah dapet penjelasan buat ngejelasin hal semalem?" Bukannya menjawab,Nafisah justru balik bertanya dengan nada dingin dan ketus.
Raka diam,menarik nafasnya dalam-dalam berusaha mengalah saat emosi Nafisah sedang memuncak. Ini memang salahnya tidak sewajarnya kalau Raka juga membalas emosi.
"Kenapa diem?!belum bisa ngasih penjelasankan?yaudah si ngapain ketemu!" Nafisah kembali melangkahkan kakinya meninggal Raka yang sedang mengepal tangannya kuat-kuat menahan emosinya.
⭕⭕⭕⭕⭕
Nafisah berjalan dengan cepat. Berusaha menghindari Raka yang pasti akan mencarinya ketika pulang. Sebenarnya memang terlalu egois dan kekanak-kanakan jika Nafisah menghindar seperti ini.
"Cha ih jalannya cepet banget gila!" Ucap Karin yang hampir kewalahan menyetarakan langkahnya dengan langkah Nafisah yang tergesa-gesa.
"Cepetan Rin,Nanti kalo Raka liat gue ribut lagi yang ada!" Jawab Nafisah Sarkas. Karin mengeram lalu menahan tubuh Nafisah hingga langkahnya terhenti.
"Bukan dengan menghindar masalah lo bakal selesai!!" Gertak Karin secara tiba-tiba "Kalo lo punya masalah ya..hadapin!kuatin!jangan malah dihindarin!. Jangan karena marah sama seseorang lo berhenti mencintainya"
Nafisah masih terdiam.
"Gue tau Raka salah,tapi apa lo engga pernah buat salah?. Lo ketemuan sama Arga berdua tanpa sepengetahuan Raka aja salah! Apa lo engga mikir dia bakalan kecewa juga kalo dia tau lo ketemuan sama Arga!"
"Tapi ketemuannya juga membahas hal Raka" Jawab Nafisah,berusaha menyangkal salahnya.
"Biar ngebahas hal Raka kek,ngebahas eskul kek,ngebahas sekolah kek pokoknya sama aja salah!. Raka itu udah bilang dia ga suka lo deket-deket sama Arga!. Tapi apa..
..Lo tetep deket-deket sama diakan?lo ingkarkan?lo engga jauh beda berarti sama Raka!mikir!"
Nafisah terdiam,merenungkan kata-kata Karin. Memang benar terlalu egois ketika terlalu menghakimi Raka atas salahnya sedangkan Nafisah juga mempunyai salah.
"Terserah elo deh.. mau lari,mau pergi tapi nanti kalo Raka nyerah berjuang itu salah lo" Ucap Karin yang pergi meninggalkan Nafisah.
⭕⭕⭕
Raka terduduk lalu mengambil sekotak rokok milik Guntur lalu menyesapkan perlahan. Teman-temannya keheranan pasalnya sudah lama juga laki-laki itu tidak merokok .
"Nafisah,cewe lo itu gabakalan marah kalo lo ngerokok lagi?" Tanya Guntur
Raka membuang asap rokoknya dengan tidak perduli lalu menatap Guntur sekilas "Ga tau ah,cape. Serba salah sama cewe"
Guntur tertawa sarkas "Ya itu udah tau.. mangkanya udahlah putus aja kali, kumpul lagi sama kita-kita ngerokok lagi. Nyerang lagi,ga kangen sama kita?"
Raka terdiam,menyesap rokoknya dalam-dalam. Memang terkadang Raka rindu nakal bersama teman-temannya. Terkadang memang Raka ingin kembali bebas seperti dulu.
"Gue tau lo nyimpen apa aja dari dia Ka,gue tau . Dengan nakal lo jadi bebaskan Ka?engga ngerasain sakit lo?, Engga mikirin sakit lo?"
Raka terdiam ,mengangguk-angguk perlahan "Gue bakalan balik. Tunggu aja tanggal mainnya"
Guntur tersenyum miring,puas.
⭕⭕⭕⭕⭕⭕⭕⭕⭕⭕
Yakkk gue baru ngenext ,ngaret bgt emang :v jangan lupa vote&Comments ya biar gue semangat gitu ngenextnya:v
Detik-detik Ending si kayaknya.. baru kayaknya:v
Terima kasih masih nyimpen Raka dalam listbacaan kalian yaaa. Semangat sekolahnyaa:v
Keep touch me
Nabilarbsmn (Ig)
Bilaaxx (line)
Nabilanabile (askfm)Sampai ketemu dipart selanjutnyaaaaaaaaa
KAMU SEDANG MEMBACA
RAKA
Teen Fiction"Kenapa lo harus nakal?" Tanyaku kepada Raka. Pertanyaan bodoh serius deh. Raka terdiam sebentar sepertinya pria ini sedang memikirkan jawabnnya "Kebutuhan hidup" Jawabnya singkat Aku mengerutkan keningku bingung. Apa yang dimaksud 'kebutuhan hidup...