Asap panas mengepul keluar dari cangkir gadis ini, fikirannya melayang-layang memikirkan bagaimana keadaan orang yang sangat amat Ia sayang.
"Naf" panggil pelan Arga tapi Nafisah tak kunjung menjawab.
"Naf" Nada bicara Arga sedikit meninggi tapi tetap Nafisah tidak menjawabnya.
"Nafisah" kali ini Arga memanggil gadis ini dengan menyentuh tangannya, membuat Nafisah tersadar dari lamunannya.
"Eh, iya kenapa Ga?"
"Diminum dulu tehnya,keburu dingin ga enak" kata Arga,Nafisah mengangguk lalu menyeruput teh hangat meski dengan sedikit fikiran yang melayang.
"Lo makan dulu ya Naf, isi dulu tenaga lo. Sesuap dua suap juga ga apa apa kalo lo sakit Raka juga pasti marah"
Nafisah terdiam,tersenyum lalu menggeleng pelan "nanti aja makannya kalo Raka udah sadar,biar makannya makin semangat sambil liat dia"
Arga membuang nafas beratnya "Naf,jangan karena lo sayang sama orang justru lo nyakitin diri lo sendiri"
"Gue engga nyakitin diri gue sendiri Ga. Gue cuma lagi ga enak buat makan"
Arga menyodorkan sebungkus roti isi cokelat kepada Nafisah, "seengganya lo isi perut lo dulu make roti itu, segigit dua gigit juga ga apa apa Naf. Tolong isi dulu perutnya"
Nafisah menarik nafasnya dalam lalu mengambil sebungkus roti itu dan membukanya. Roti itu dibagi dua dan diberikan setengahnya kepada Arga.
"Lo juga makan Ga, kalo lo sakit yang nemenin gua jaga Raka siapa" katanya dengan sangat ramah. Arga dan Nafisah berbincang santai. Membicarakan hal-hal yang dilakukan satu sama lain sebelum saling mengenal.
Membicarakan sekolah masing-masing sampai pada akhirnya Arga yang memberanikan diri untuk menanyakan sedalam apa perasaan Nafisah kepada Raka.
"Lo sayang sama Raka?"
Nafisah terdiam sejenak, jarinya memutar-mutar bibir cangkir "kayaknya dengan perlakuan gue yang kaya gini udah cukup kali yaa untuk orang-orang tau gue sayang dia tanpa lewat ucapan"
"Kenapa lo ga pernah bilang aja gitu sama semua cewe yang suka sama Raka atau cowo yang suka sama Lo kalo misal emang lo sayangnya sama Raka"
Nafisah tertawa kecil "untuk apa rasa sayang gue dikasih tau kesemua cewek yang suka sama Raka?. Itu sama aja kayak sebenernya gue mesugestikan rasa ragu dalam perasaan gue sendiri"
Arga menggaruk kepalanya "bahasa lu ketinggian ah Naf ga ngerti"
"Maknanya simple sih kalo lo terus-terusan umbar kata 'gue sayang dia' itu sama aja lo mesugestikan ragu, lo seakan-akan nanya sama perasaan lo sendiri 'sebenernya gue sayang sama dia itu beneran apa engga sih' gitu"
Arga mengangguk "berarti kalo gue sayang sama orang yang udah sayang duluan sama orang lain dan orang gue sayang itu gatau gue sayang sama dia,gue beneran sayang?"
"Lo tulus berarti ,lo sayang sama orang yang udah sayang sama orang lain terus lo ga bilang, ga minta balas perasaan juga "
"Tapi kadang gue keliatan bego gara-gara perasaan gue sendiri, Naf"
Nafisah tersenyum menenangkan "bukannya emang kita sering kali rela bego demi seseorang? .padahal pada akhirnya tau perasaan yang lagi kita perjuangin akan berakhir dengan keadaan terbuang dan sia-sia "
"Kata-kata lo dalem juga ya.. Padahal perasaan lo terbalas"
"Denger dari wattpad wattpad Cinta sendiran itu nyakitin"
Arga berdeham lalu menyeruput kopinya "ga nyakitin sih kalo Cinta sendirian , yang bikin sakit itu kalo kita tau orang yang kita pilih itu milih orang lain yang justru buat dia rapuh"
"Cewek yang disayang sama lo beruntung banget,dicintai dengan perasaan yang tulus tanpa minta dibalas"
Arga tersenyum seandainya lo tau kalo cewek beruntung itu sebenernya elo Arga membantin.
Hape Arga berdering membuat Nafisah melempar pandang mengizinkan agar laki-laki itu mengangkat telefonnya terlebih dahulu.
"Iya?ini siapa ya?"
"........"
"Oh iya,ini dia ada didepan gua kenapa?"
Nafisah menatap Arga dengam tatapan penuh tanya siapa yang menelfon Arga dan menanyakan dirinya?
"Yaudah iyaaa,lo tenang aja kita kesana" Arga menutup telefonnya,membuang nafas pelan,memijit tulang hidungnya lalu menatap gadis yang ada didepannya.
"Kenapa Ga?"
"Udah yuk Naf dikantin rumah sakitnya,yang lain pada nunggu"
Nafisah mengerutkan keningnya bingung "nunggu?nunggu apa?"
Arga tak menjawab dirinya hanya bangkit dari duduknya "yuk Naf"
Nafisah ikut bangkit dari duduknya dan mengikuti langkah Arga dengan perasaan bingung.
OoOoOoO
1 part lagi menuju ending T-T .
Jangan lupa vomments yaaaaa..comment dibawah kira-kira siapa yg nelfon dan ada apa sih?.
Tunggu lanjutannya yaaaa
KAMU SEDANG MEMBACA
RAKA
Teen Fiction"Kenapa lo harus nakal?" Tanyaku kepada Raka. Pertanyaan bodoh serius deh. Raka terdiam sebentar sepertinya pria ini sedang memikirkan jawabnnya "Kebutuhan hidup" Jawabnya singkat Aku mengerutkan keningku bingung. Apa yang dimaksud 'kebutuhan hidup...