Mengundang perpisahanMusik mengalun pelan hingga keujung Caffe yang sedang Nafisah tempati. Lonceng Caffe terdengan membuat Nafisah membalikan badannya, melihat siapa yang datang begitu terus berkali-kali yang Ia lakukan.
Senyum Nafisah mengembang orang yang minta bertemu dengannya datang. Membawa satu map coklat digenggaman tangannya, Nafisah mengerutkan keningnya saat laki-laki itu sudah terduduk didepannya.
"Nafisah,Maaf buat nunggu lama" Kata laki-laki itu yang kemudian tersenyum,Nafisah membalas senyumnya "Iya engga apa-apa, baru bentaran juga kok" jawab Nafisah.
Laki-laki itu mengangguk "Sorry juga nih,gue ngundang elo malem-malem kayak gini" Nafisah membuang nafas beratnya, gadis ini untuk pertama kalinya tidak suka akan hal yang bertele-tele "Lo minta ketemu gue mau ngomongin apa ya, Ga?"
Malam itu,Bandung sedang dingin . Asap mengepul keluar dari cangkir kopi mereka masing-masing, Arga bungkam dan hanya memberikan map coklat itu kepada Nafisah membuat gadis itu sedikit kebingungan.
"Ini apa?" Tanya Nafisah
"Lo engga tau apa-apa ya ternyata tentang Raka" Celetuk Arga yang kemudian menyeruput kopi panasnya
"Maksud lo tuh apa?"
Arga tertawa sarkas "Raka sakit keras lo gatau?,Raka sering chek up lu gatau?,Raka drop masuk rumah sakit kemo bolak balik lu gatau?,Lo tuh dianggap ceweknya apa bukan sama dia?kok dirahasia in?."Nafisah terdiam,bibirnya kelu untuk menjawab pertanyaan dari Arga. Gadis itu langsung membuka map coklat yang tadi diberikan Arga. Gadis itu membaca setiap inci dari hasil pemeriksaan Raka dengan teliti.
"Bohongkan Ga?ini cuma settingan lo biar Raka dilihat lemahkan Ga?" Ucap Nafisah,matanya basah.
"Biar apa gue bohong sama lo tentang hal ini?sampe sedetail ini?buat surat dokter pake cap sama tanda tangan dokter?biar apa Naf?" Jawab Arga,Nafisah masih menggeleng tak percaya mana mungkin Raka rela menyembunyikan rasa sakitnya dari Nafisah.
"Gua balik duluan" ucap Nafisah yang langsung mengusap airmatanya dan berjalan cepat meninggalkan Arga dan rasa kesalnya disana. Untuk saat ini yang sangat ingin Ia temui adalah Raka. Penjelasan darinya akan mengalahkan apapun dari rasa amarahnya sekarang.
⭕⭕⭕⭕
22:15 Itu waktu yang sudah larut bagi gadis yang sebenarnya ingin bertamu kerumah laki-laki. Tapi Nafisah tidak perduli akan hal itu,kakinya sudah sampai didepan pagar rumah Raka dan harus bertemu Raka malam ini juga,mendengar penjelasan Raka terkait surat dalam map coklat ini.
"Permisi" Teriak Nafisah sambil memencet bell, tak kunjung ada yang datang membuat Nafisah semakin frustasi akan hal itu.
"Permisi.." Teriak Nafisah lebih keras. Bell Ia tekan berkali-kali tanpa ada hentinya. Sesosok pria yang Ia cari membuka pintu rumah,berjalan mendekat. Membuka gerbang.
Nafisah terdiam
Begitu juga dengan Raka yang kebingungan
Tapi selang beberapa menit kemudian Nafisah melemparkan pelukan eratnya kepada Raka.Tangisnya memuncak,Tenggelam pada dada bidang laki-laki itu.
"Eh..Kenapa Cha?,Siapa yang nyakitin kamu?" Tanya Raka yang melepaskan pelukan Nafisah secara perlahan,menghapus airmatanya dan memberikan senyum untuk menenangkan gadisnya itu.
"Aku pengen nanya sama kamu!dan aku pengen kamu jawab jujur!" Ucap Nafisah serak suaranya khas orang sehabis menangis. Raka terdiam,mengangguk lalu menunggu apa yang akan ditanyakan Nafisah "Kamu sakit apa Ka?!kamu sakit apa?!"
Raka terdiam,tak ingin menjawab. Menelan ludahnya pahit kenapa Nafisah mengetahui akan sakitnya secepat ini.
"Raka jawab!!" Ujar Nafisah kali ini dengan suara yang lebih dinaikan tangannya memukul mukul dada bidang Raka tapi tetap laki-laki bungkam 1000 bahasa.
"Aku siapa kamu si Ka,sampe kamu ngumpetin sakit kamu,padahal kita ketemu,main,ngobrol,ketawa-ketawa tuh tiap hari!" Ujar Nafisah giginya beradu,bibirnya bergetar rasa kesalnya sudah diubun-ubun tapi Raka masih pada pendiriannya bungkam tak menjawab. Pandangan Raka pun kosong dan lurus kedepan.
"Kita ketemu lagi kalo kamu udah bisa jawab semuanya!" Kata Nafisah setengah teriak lalu melemparkan map coklat itu tepat kedepan laki-laki itu lalu tanpa aba-aba yang diminta Nafisah berlari meninggalkan Raka yang hanya berani memandang punggungnya dan berteriak karena telah mengecewakan gadisnya.
⭕⭕⭕⭕
"De..mau makan?" Tanya Nicko diambang pintu. Nafisah sudah pulang,baru saja pulang dan sekarang gadis itu sedang menangis dalam kamar berusaha menyusun kepingan-kepingan dihatinya.
Tak kunjung mendapat jawaban Nicko akhirnya memutuskan untuk masuk kedalam kamar adiknya, duduk ditepian ranjang. Menatap miris adiknya yang sedang menangis sekarang.
"Kenapa kebanyakan orang seenaknya bohongin orang si Bang!!" Ucap Nafisah,suaranya parau seperti habis.
Nicko berdeham lalu memutar duduk menghadap adiknya "Kamu dibohongin sama orang yang udah kamu percaya?"
Nafisah mengangguk
Nicko tersenyum "Ya..emang gitu,kalo kamu udah percaya sama orang kamu harus siap untuk dibohongi"
"Tapi Bang!harusnya tuh mereka jaga kepercayaan kita!bukan ngerusaknya!!"
Nicko membenarkan anak rambut adiknya , memasukannya kebelakang telinga lalu dengan lembut Ia menghapus air mata yang ada dipipi Nafisah "Jangan salahin orang karena bohong sama kamu. Tapi kamu juga harus bisa salahin diri kamu kenapa bisa terlalu percaya sama dia. Kenapa kamu engga waspada dan terkadang berfikir berjaga-jaga dia bisa bohong apa engga....
Kalo kamu udah percaya sama orang,apa lagi orang itu kamu sayang kamu harus siap dibohongin,dikhianatin karna emang engga ada orang yang bener-bener jujur didunia coba aja kamu cari
De,pasti ada beberapa hal lain yang lebih penting sehingga dia bohongin kamu,ada hal yang udah dia fikirin matang-matang buat kebaikan kamu jadi dia bohong kayak gitu"
Nafisah terdiam,mencerna ucapan kakak laki-lakinya itu. Berfikir dan memang ada benarnya juga.
Abangnya bangkit dan tersenyum "Tidur,biarin semuanya berjalan dan jujur pada waktunya. Engga usah kamu lupain masa ini yang udah jadi masa lalu,cukup kamu jadiin pelajaran biar gasalah lagi nantinya"
Nicko berjalan menjauh dari ranjang Nafisah,mematikan lampu kamar lalu menutup rapat kamar adiknya.
⭕⭕⭕⭕⭕⭕⭕⭕
Wedehh besok udah masuk sekolah ya?wkwkwkwk.. semangat yang besok sekolah semoga ga langsung belajar yak..
Oiya makasih yang masih suka baca cerita Raka walaupun penulisnya rada mager buat ngetik-_-
Jangan lupa tetep Vote-Comments yaaaaa biar gue semangat gitu nulisnyaaaa...Keep touch Me
nabilarbsmn (IG)
Nabilanabile (askfm)
Bilaaxx (line)Sampai ketemu lagi dibab selanjutnyaaaa:)
KAMU SEDANG MEMBACA
RAKA
Teen Fiction"Kenapa lo harus nakal?" Tanyaku kepada Raka. Pertanyaan bodoh serius deh. Raka terdiam sebentar sepertinya pria ini sedang memikirkan jawabnnya "Kebutuhan hidup" Jawabnya singkat Aku mengerutkan keningku bingung. Apa yang dimaksud 'kebutuhan hidup...