XII. Perubahan RakaRaka dan Nafisah sedang berada ditaman belakang sekolah sekarang. Dengan buku cetak ditangan masing-masing. Nafisah sibuk dengan buku cetaknya meneliti setiap inci materi yang berada disana . Sedangkan Raka?hanya membolak-balikan halaman dibuku cetak tersebut. Tatapannya fokus memperhatikan setiap inci dari wajah Nafisah yang terlihat lebih menarik dari pada buku cetak.
Semenjak pertikaian Raka dengan Guntur mereka berdua tak pernah berkomunikasi satu sama lain. Bahkan ketika bertemu dikantin atau disalah satu sudut sekolah Raka tak pernah menoleh sedikitpun kearah Guntur.
Dan semenjak kejadian itu pula Raka berubah menjadi pemuda yang lebih sering kehalaman belakang untuk menemani Nafisah dan Ratna menghafal materi atau hanya untuk sekedar membaca novel.emang sih Raka belum berhenti merokok atau minum tapi setidaknya itu salah satu perubahan kecil yang udah diusahakan pemuda itu.
"Cantik" gumam Raka tanpa sadar. Membuat Nafisah menoleh kearah Raka membuat pemuda itu salah tingkah karna ketahuan memuji secara diam-diam.
"Apa Ka?" Tanya Nafisah. Sebenarnya gadis itu sangat mendengar apa yang Raka ucapkan walau samar-samar . Tapi tetap rasanya Nafisah hanya ingin mendengar pujian itu secara jelas.
"Eh Ngg...Tadi ada laler dikepala lo" Ucap Raka gelagapan membuat Nafisah terkekeh sejenak. Gadis ini memang seperti memiliki efek besar terhadap kehidupan Raka.
"Haaaiiiii" Ucap Ratna yang tiba-tiba ikut nimbrung diantara mereka. Nafisah memberikan tempat untuk Ratna . Semenjak Ratna yang bernotabene kembaran Raka membuat Nafisah mempunyai teman perempuan baru selain
Karin.Maklum aja Nafisah susah dapet temen perempuan diSMA Bakti Mulya. Orang perempuannya aja kebanyakan naksir sama Raka yang sering bahkan setiap hati deket-deketnya sama Nafisah.
"Kok baru kesini sih?padahal istirahat udah dari tadi tau" Tanya Nafisah saat Ratna sudah terduduk ditengah-tengah mereka. Diantara Raka dan Nafisah.
"Tadi tuh aku ketemu sama Julio dulu hehe" Ucap Ratna malu-malu yang diakhiri dengan seringainya. Raka dan Nafisah saling melempar pandang merasa seakan-akan isi kepala mereka sama.
"Julio pacar lo?" Tanya Raka to-the-point. Semburat merah terlihat dipipi putih gadis itu.
"Ngga kok" jawab Ratna malu-malu
"Ngga mungkin aku ngelahkahin Raka buat pacaran" Jawab Ratna mantap membuat Raka membelalakan matanya.
Raka memandang kearah Nafisah sekilas lalu mengembangkan senyum yakinnya "Gue mah udah siap pacaran. Cewenya mau ngga pacaran sama gue?"
"Emang cewenya siapa Chand?" Tanya Ratna antusias.
"Nafisah"
Sang pemilik nama pun langsung melemparkan pandangan bingungnya. Menatap tepat didalam mata Raka mencari kebohongan dimata pemuda itu. Tapi nyatanya nihil tak ditemukan sedikit kebohonganpun dimatanya.
"Tuh jawab Naf" Ucap Ratna yang menggenggam tangan Nafisah gemas.
"Jawab apa Rat?"
Ratna mendengus kesal. Nafisah ini tipe cewe ngga peka apa tipe cewe polos sih.
"Tuh Raka tadi nanya kamu mau ngga jadi Blaem-blaemnya"Nafisah terkekeh meski ada semburat merah dipipinya "Ngajakin pacaran kaya ngajakin main congklak ya" sindir Nafisah.
"Emang maunya gue ngajakin pacaran kaya gimana?"
KAMU SEDANG MEMBACA
RAKA
Teen Fiction"Kenapa lo harus nakal?" Tanyaku kepada Raka. Pertanyaan bodoh serius deh. Raka terdiam sebentar sepertinya pria ini sedang memikirkan jawabnnya "Kebutuhan hidup" Jawabnya singkat Aku mengerutkan keningku bingung. Apa yang dimaksud 'kebutuhan hidup...