RAKA ● 08

19.8K 1.1K 6
                                    

IX.BERSAMA RAKA

Gadis ini sedang berbaring dikasur ponsel masih terus setia digenggam olehnya. Menunggu agar Raka cepat-cepat menghubunginya ,memberi kabar tentang keadaan terakhir Raka. Bodoh Umpat Nafisah dari dalam hati memangnya Nafisah siapanya Raka yang akan diberikan kabar Terbaru Raka dari pengakuan Raka sendiri.

Kalo boleh diakui Nafisah bisa dibilang rindu dengan Raka sekarang. Rindu dengan pria yang biasanya sering menggoda dan menemaninya jika disekolah. Rindu dengan senyuman hangat Raka atau bahkan Rindu saat Raka terkesan sebodo amat dengan pandangan sinis orang-orang yang melihatnya ketika merokok ditempat umum.

Tanpa sadar ponsel Nafisah bergetar membuat perempuan ini kembali tersadar setalah lamunan kerinduannya kepada Raka

Raka

Ketemu di kedai coklat kemaren ya.. jangan ngaret , mau gue jemput atau gimana nih?

Me

Kedai coklat yang waktu lo ninggalin gue itu? Oke deh nanti gue kesana otw pake taksi 20 menit lagi sampe. ngga usah dijemput segala lah lebay.

Raka

Iye, jan ngaret dah ya. see you.

Nafisah diam tidak membalas pesan Raka perempuan ini bangkit dari ranjangnya lalu . mengambil handuk dan masuk kedalam kamar mandi. persiapan untuk bertemu orang yang dari siang sudah dia rindukan.

***

Nafisah, Gadis ini menyapu pandangan kedalam kedai coklat ini berusaha mencari dimana adanya Raka . Cowo yang tadi tiba-tiba mengirimkannya pesan untuk bertemu. Sampai tatapannya tertuju pada sisi pojok tempat awal saat ia mampir kekedai ini.

"Elah Bengong aja" Tegur Nafisah yang langsung mendaratkan pantatnya disofa kedai "Sorry lama nunggu" .

Senyum Raka mengembang melihat adanya Nafisah disini perasaannya menjadi tenang. "Engga kok kalem aja baru nyampe juga gue" Nafisah mengangguk lalu senyum manis gadis ini mengembang "Lo mau pesen apa Naf?Coklat hangat?Diluarkan lumayan dingin tuh mendung lagi" Tawar Raka.

Nafisah mengangguk mantap "Apa aja deh pilihan letnan Raka , guemah ngikut" Jawab Nafisah dengan nada ringan dan ramahnya "lo kenapa engga masuk tadi? Anjir banget ya, gue nanya sama Rehan dia malah diem aja" Keluh Nafisah sedangkan Raka sekarang menatapnya dengan tatapan serius .

"Lo sampe nanya ke Rehan?hahahaha" Tawa Raka pecah yang langsung dibalas teloyoran oleh Nafisah "Anjing, Udah lumayan Akrab songong ni anak"

"Katanya gue harus bandel?Biar engga diinjek-injek laki-laki?" ejek Nafisah yang sudah menempatkan kedua tangannya didepan dada.

"Eh iya sih -" Raka menggaruk tengkuknya yang sebenarnya tak gatal "Gue tadi kesiangan bangun. abisnya semalem begadang nonton bola. MU Lawan Liverpool kan sayang banget kalo gue engga nonton"

Nafisah mengangkat satu alisnya siap untuk kembali bertanya "lo suka MU atau Liverpool? atau ikut-ikutan doang nih judulnya?" Ada tawa sinis Nafisah diakhir perkataannya.

"Emang lo engga percaya kalo gue beneran suka bola?" Raka menatap Nafisah dengan tatapan sinis yang mematikan "Lo mau gue gocek juga?" . Nafisah mempelototi Raka kesal dengam ucapan yang bermakna Ambigu.

"Lo pernah suka sama orang?" Tanya Raka disela-sela pria itu memasukan sesendok kue brownis kedalam mulutnya. Sebenarnya itu pertanyaan bodoh yang pernah dilontarkan oleh Seorang Raka Chandra selama hampir 16 tahun ini.

RAKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang