She || End

10

Jaehyun turun dari mobil dan melihat Jaeden putranya yang sudah berada dalam gendongan neneknya, Krystal. Lalu disebelahnya ada Siwon dan Jaemin yang nampak tak tertarik berada disana. Jaehyun yakin papanya lah yang memaksa Jaemin untuk berada disana. Sedih rasanya harus bersitegang dengan adiknya sendiri, namun dirinya sendiri lah yang membuat semua itu terjadi.

''Ma...pa...''

''Jae... Rose dimana? Kenapa kau datang sendiri?'' tanya Krystal heran melihat hanya Jaehyun yang turun dari mobil.

''Rose sedang tidak enak badan ma. Tadi pagi dokter datang ke rumah dan memintanya istirahat dulu. Makanya aku menjemput Jaeden sendiri...'' jelas Jaehyun.

''Memangnya apa yang dia lakukan? Bukankah sudah ada banyak pelayan yang mengurus rumah kalian? Memasak saja dia tak bisa...'' sinis Jaemin yang tentu saja mendapat senggolan pelan dari Krystal.

Wanita itu tahu betul jika Jaemin sangat tak menyukai kakak iparnya. Dan sejak menikah, Jaemin juga ikut tak mengabaikan Jaehyun. Entah apa masalahnya. Dia dan suaminya juga tak tahu mengingat semuanya memilih bungkam ketika ditanya.

''Pa... Guk-guk...'' ucap Jaeden sambil menunjuk ke arah anjing samoyed yang talinya ada pada kendali Jaemin membuat Jaehyun mengerutkan alisnya.

''Sejak kapan kalian merawat anjing?''

''Itu bukan punya kita. Itu punya Jeno. Keluarganya sedang pergi keluar negeri jadi dia menitipkan anjingnya ke Jaemin. Jaeden sangat menyukainya. Iya kan sayang...'' ucap Krystal sambil bercanda dengan cucunya itu yang tentu saja membuat Jaeden tertawa.

''Pulang bawa guguk...'' ucap Jaeden semangat yang tentu saja membuat semuanya kaget.

''Kalau itu, lain kali saja ya sayang. Izin paman Jeno dulu,ya?''

Jaeden yang mendengar itu langsung memasang wajah sedihnya menatap ke arah anjing putih menggemaskan itu. Nampak jelas kalau Jaeden sangat menyukai anjing samoyed milik Jeno. Sampai akhirnya dia memaksa turun dari gendongan neneknya supaya bisa memeluk anjing itu.

Segera setelah Jaeden turun, dia langsung mendekati si samoyed. Namun entah karena terlalu bersemangat atau bagaimana anjing itu malah bergerak kencang hingga talinya terlepas dari tangan Jaemin lalu berlari keluar rumah membuat semuanya kaget. Jaeden yang melihat anjingnya berlari langsung menangis seketika membuat suasana makin panik.

''Guguk...! Guguk...!''

''Aslan...!''

Jaemin tentu saja langsung mengejar anjing titipan Jeno itu disusul oleh Jaehyun yang kasihan melihat Jaeden menangis. Dia hafal betul sifat putranya yang tak akan berhenti merengek jika apa yang dia inginkan belum dia dapatkan. Dan itu adalah anjing bernama Aslan itu.

Anjing samoyed itu terbiasa berolahraga dengan Jeno dan selama dengan Jaemin tentu dia tak pernah berlari. Jadilah sekalinya mendapat kesempatan, dia langsung berlari, berpikir Jaemin dan Jaehyun yang mengejarnya seperti Jeno yang sedang berlari bersamanya.

Namun tentu saja kecepatan mereka berbeda jauh. Jaemin dan Jaehyun mungkin rajin olahraga, tapi hanya sekedar di dalam gym, bukan outdoor seperti Jeno. Jadilah mereka kehilangan jejak Aslan.

Anjing samoyed itu sudah berlari jauh memasuki kompleks lain lalu berhenti saat seorang gadis mengulurkan tangan ke arahnya. Anjing itu nampak sedikit memiringkan kepalanya yang lucunya malah diikuti oleh si gadis.

''Kau tersesat doggy?''

.
.
.