9

143 20 0
                                    

Jisu membuka matanya setelah rasa kantuknya hilang. Namun dia sangat terkejut saat melihat Johnny menatapnya dengan tatapan khawatir sambil menggenggam erat tangannya.







''K-kak John... Ada apa?'' tanyanya buru-buru bangkit dan menangkup wajah kekasihnya itu. Sedangkan sedetik kemudian Johnny malah langsung memeluknya erat membuat Jisu makin khawatir.











''Kau bangun...kau baik-baik saja? Apa ada yang sakit sayang?'' tanya Johnny khawatir yang membuat Jisu kebingungan.








''Aku baik-baik saja kak. Aku hanya tidur semalam bagaimana aku bisa tak baik-baik saja? Tenanglah...'' ucap Jisu sambil mengusap pelan punggung lebar kekasihnya itu memberikan ketenangan untuknya. Mengabaikan kebingungannya sendiri.









''Kau yakin? Tapi tadi pagi aku menemukanmu tak sadarkan diri di tangga. Aku sangat khawatir sayang...'' ucap Johnny setelah melepaskan pelukannya dan menangkup wajah Jisu membuat gadis itu kaget.










''Aku? Di tangga? Bagaimana bisa?'' tanya Jisu bingung. Entah dia bertanya pada siapa karena jelas sekali Johnny juga tak tahu alasan kenapa dia bisa ada disana.








''Itu dia kenapa aku khawatir. Kau tak apa? Apa ada yang sakit? Aku khawatir kau terjatuh dari tangga hingga tak sadarkan diri. Haruskah kita ke rumah sakit?'' tanya Johnny sambil mengecek tubuh Jisu lagi memastikan sedangkan Jisu yang merasa baik-baik saja tentu langsung menggeleng pelan.





''Aku baik-baik saja. Astaga... Jam berapa sekarang? Apa aku kesiangan? Aku harus membuat sarapan untuk kakak! Kakak harus mandi dan berangkat ke kantor! Astaga Jisu... Bodohnya kamu...!''









Jisu buru-buru hendak turun dari ranjang setelah melihat cahaya terang dari jendela yang menandakan matahari sudah tinggi namun Johnny segera menahannya bahkan menariknya keatas pangkuannya lalu memeluknya erat.








Sungguh, dia sangat khawatir tadi. Dia pikir kekasihnya sudah terbangun lebih dulu seperti biasanya dan membuatkannya sarapan. Tapi setelah mandi dia turun malah melihat Jisu yang berbaring di tangga membuatnya panik. Mereka tak biasa mempekerjakan pelayan jika Jisu tidak sakit. Gadis itu kekeuh ingin mengurus rumah sendiri mengingat Johnny melarangnya bekerja setelah lulus kuliah beberapa bulan lalu.









''Sudah...lupakan itu. Kau istirahatlah sayang... Aku khawatir...sungguh...'' lirih Johnny yang membuat Lia luluh dan membalas pelukan kekasihnya itu.







''Apa kau kelelahan? Kita bisa mempekerjakan beberapa pelayan untuk mengurus semuanya. Aku tak mau sampai kau seperti tadi lagi...''







''Aku baik-baik saja  kak... Tenanglah... Mungkin saja aku sleepwalking saja dan berakhir di tangga. Tenanglah...aku baik-baik saja...hhmmm?'' ucap Jisu sambil menyelipkan satu kecupan di kening kekasihnya itu membuat Johnny menoleh padanya.








''Hanya disana? Aku ingin disini juga...'' ucap Johnny manja sambil menunjuk bibirnya membuat Jisu tertawa pelan lalu memberikan kecupan disana.








Namun sebelum Jisu melepas, Johnny lebih dulu menahannya dan merubah kecupan itu menjadi sebuah lumatan yang mau tak mau harus diladeni oleh Jisu. Setidaknya kekasihnya itu bisa lebih tenang dan melepaskannya nanti untuk memasak.














''I love you my sweetheart...''

















.
.
.
.



















Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.











Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

















She  || EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang