19

118 18 6
                                    

Johnny yang baru saja tiba dirumah langsung mendapat sambutan wajah khawatir dari kekasihnya. Segera gadis itu mendekat dan mengambil alih tas kerja dan jas milik Johnny.





''Kakak kemana saja?! Sejak pagi chat ku sama sekali tak dibalas dan panggilanku juga. Apa aku melakukan kesalahan? Apa kakak marah padaku? Katakan dimana salahku,aku akan memperbaikinya... '' ucap Jisu dengan air mata yang sudah mulai membasahi pipinya.






Dia tak berlebihan. Karena memang sudah beberapa hari sejak kejadian di restoran itu Johnny seperti menjauhinya. Pergi sebelum sarapan, dan pulang setelah dirinya tertidur.









Johnny yang sejak tadi menatap wajah kekasihnya itu merasa sangat bersalah sekarang walaupun sedikit senyuman terbentuk di wajahnya.




''Maafkan aku... Apa aku menyakitimu?'' tanya Johnny mengusap air mata di wajah kekasihnya dan langsung menangkup wajahnya.








''Tidak...ta-tapi kau membuatku khawatir. A-aku khawatir ji-jika terjadi sesuatu padamu. Sung-sungguh, a-aku takut kak...'' lirihnya bersama isakan pelan membuat Johnny tersenyum lalu menariknya dalam dekapan erat nan hangat.







''Maafkan aku, okey? Ini akan menjadi terkahir kalinya. Aku tak akan mengulangi lagi...''







''Harus...! Kau tahu, aku tak bisa... Aku tak pernah membayangkan hal seperti ini...'' lirih Lia dalam dekapan Johnny sedangkan tangannya sudah melingkar posesif di pinggang kekasihnya itu.









Johnny tertawa pelan mendengar rengekan Jisu dan mereka terus berpelukan sampai Jisu terasa lebih tenang dari sebelumnya.







''Sayang...''







''I-iya?'' jawab Jisu terisak.







Johnny meregangkan pelukannya, menangkup wajah gadis itu dengan satu tangannya dan menatap lurus ke kedua mata cantik kekasihnya.








''Apa kau mencintaiku...''






















''....Lia?''











Sontak saja mata gadis itu membulat seketika mendengar ucapan Johnny. Jantungnya langsung terasa berhenti berdetak seketika dan tubuhnya terasa dingin dalam sekejap.













''Li-Lia?''








Johnny tersenyum pedih lalu mengangguk pelan.






























Sakit.





















Dia Sudah bisa mengetahui jawaban dari pertanyaan yang sejak tadi mengganggunya. Dan respon dari gadis di depannya itu sudah sangat jelas membuktikannya.







''Kau...Lia,kan?''









Ia terdiam menatap Johnny lalu mengambil langkah mundur namun dengan cepat Johnny menariknya lagi dalam pelukan.









''Benar,kan?''











''Maaf...''








Suara lirihnya membuat Johnny langsung memejamkan matanya erat dengan air mata yang mulai menetes deras. Tubuhnya bergetar saking syok nya membuat Jisu atau yang sekarang sudah diketahui adalah Lia merasa makin bersalah.








''Maaf kak...aku minta maaf...''










Johnny menggeleng pelan,meski hatinya terasa sakit.






''Jangan pergi... Jangan tinggalkan aku sepertinya,aku mohon Lia. Tetaplah bersamaku...''

















.
.
.























Mata Jaehyun membulat seketika setelah mendengar jawaban dari Seulgi, Dokter kepercayaannya.





''Kau yakin,dok? Apa tak ada kesalahan disini?'' tanya Doyoung memastikan. Dia tentu sama kagetnya dengan hasil pencocokan sidik jari dari milik Jisu dan Lia. Jaehyun mendapatkan sidik jari Jisu kemarin setelah makan di restoran. Dia sebelumnya mengirimkan pesan pada Seulgi yang merupakan dokter ahli forensik datang ke restoran dengan persiapan untuk mencari sidkik jari Jisu. Dan ya, hasilnya cocok.






''Kembar Se identik apapun, sidik jarinya pasti berbeda, Jae. Dan hasil pencocokan tes dari sendok bekas makannya, hasilnya sama dengan milik Lia. Aku tak mungkin salah karena Lia dulu selalu rajin melakukan pemeriksaan setiap bulan kesini. Jadi datanya masih disimpan temanku...''









Mata Jaehyun memerah dan pikirannya kacau sekarang. Antara bahagia, sedih, haru, panik, semua menjadi satu. Segera dia langsung bangkit meninggalkan ruangan milik Seulgi membuat Doyoung mau tak mau langsung mengejarnya setelah pamitan singkat dengan Seulgi.






''Kita mau kemana?'' tanya Doyoung setelah masuk kedalam mobil dan memakai sabuk pengamannya di kursi penumpang sebelah pengemudi.







''Rumah Johnny! Aku akan menjemput Lia!''















.
.
.




















Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.








Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.










Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
















.
.
.










She  || EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang