Jam 3 pagi, masih tersisa Jaehyun, Jaemin, Lia dan Rose di meja taman sisa acara BBQ bersama itu. Tak ada satupun dari mereka yang nampak sudah mengantuk meskipun hanya keterdiaman yang tersisa. Kecuali Lia dan Jaemin tentunya. Jaemin yang terus merangkul Lia sambil sedikit bercanda membuat suasana diantara keduanya sedikit lebih hangat.
Jaehyun yang melihat itu hanya bisa tersenyum tipis. Tentu saja tak semudah itu dia bisa menerima semuanya. Tapi menolak pun percuma. Nyatanya Lia adalah adiknya. Lalu pandangannya beralih pada Rose yang nampak menatap ke arah Lia juga. Tatapannya sedikit... Eemm... Khawatir? Bingung? Takut? Sulit dijelaskan.
''Jadi yang meninggal itu bukan kamu?''
Pertanyaan Rose membuat semua atensi teralih padanya. Lia bisa melihat tatapan tak suka dari wanita yang pernah menjabat sebagai kakaknya itu.
''Kenapa?''
''Kenapa apanya? Tentu ini-''
''Kenapa kau seperti berharap sekali aku mati?''
Skak....!!
Rose melotot mendengar pertanyaan Lia yang sedang menatapnya dengan tatapan tenangnya. Berbeda dengan Jaehyun dan Jaemin yang tentu menatap selidik ke arah Rose sekarang. Pertanyaan Lia benar-benar tepat untuk mengartikan tatapan Rose pada Lia sejak tadi. Rose nampak syok berat melihat Lia masih hidup namun tak ada raut bahagia seperti seharusnya seorang kakak yang menemukan adiknya kembali.
''Kau...! Bagaimana kau bisa membuktikan dirimu itu Lia? Aku yakin adikku sudah meninggal hari itu! Aku hanya meragukan dirimu...''
''Kalau itu, bukankah seharusnya kita tanyakan pada mama dan papa? Aku masih penasaran, bagaimana bisa kembaranku Jisu ada di panti asuhan...'' ucap Lia masih dengan wajah tenangnya.
''Aku juga memikirkan hal yang sama. Kenapa bisa Jisu ada di panti asuhan dan hanya Lia dan dirawat?'' tanya Jaehyun menatap curiga pada Rose. Mendapat sundutan seperti itu membuat Rise sedikit menunjukkan gelagat tak nyamannya.
''Kau pasti mengetahui sesuatu...'' ucap Jaemin dengan tatapan datarnya ke arah Rose yang makin membuat Rose merasa terintimidasi sekarang.
''Benarkah, Rose? Kau tahu sesuatu tentang itu?!'' tanya Jaehyun makin penasaran sekarang.
''Aku...aku tidak-''
''Apa karena ramalan konyol itu?''
Mendadak semua menoleh pada Lia. Yap, gadis itu angkat bicara lagi namun... Aneh? Iya, aneh.
Meskipun suaranya sama, tapi intonasinya berbeda. Seperti bukan cara bicara Lia yang biasanya. Sedangkan yang ditatap hanya menunduk sambil memainkan jarinya. Makin aneh dibuatnya. Hawa sekitar pun jadi yang awalnya memang dingin menjadi semakin dingin.
Bahkan mereka baru menyadari tak ada lagi suara angin, ataupun serangga malam yang terdengar. Semua Benar-benar menjadi sunyi seketika. Aneh sekali. Tanpa angin, bagaimana suasana bisa menjadi tambah dingin?
''Apa maksudmu, Lia?''
''Keluarga itu... Mereka membuang salah satu putrinya ke panti asuhan karena seorang peramal mengatakan dia akan membawa kehancuran bagi keluarga Kwon...''
Mendengar hal itu sontak saja mata Rose membulat sempurna. Bagaimana? Bagaimana Lia bisa mengetahui itu? Bahkan ramalan itu terjadi saat dia baru dilahirkan.
''Bagaimana bisa kau.... Lia! Jangan membuat-''
Bentakan Rose terhenti ketika suara desisan dari arah Lia.
''Sssttt... Jangan berisik! Lia sedang tidur...''
Ucapan itu membuat ketiganya kaget. Apa maksudnya? Bukankah jelas-jelas suara itu keluar dari mulut Lia sendiri?
Ditengah kebingungan itu, wajah Lia yang sedari tadi tertunduk perlahan terangkat dan menatap tajam ke arah Rose. Tatapan yang mengerikan membuat Rose kaget dan ketakutan. Itu pertama kalinya dia melihat Lia menatapnya sedemikian tajamnya.
''Lia sedang tidur... Jisu is here...''
.
.
.
.
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
She || End
أدب الهواةApakah mungkin orang yang sudah tiada bisa hidup kembali? Apakah dia hidup kembali untuk balas dendam pada orang-orang yang menyakitinya selama hidupnya dulu? Lalu bagaimana dengan perasaan lama yang ternyata masih hidup sampai sekarang, apa bisa me...