25

104 16 0
                                    

Jaehyun pulang dalam keadaan kacau. Bukan pulang ke rumahnya, tapi kerumahnya orang tuanya mengingat istri dan anaknya sedang menginap disana atas permintaan orang tuanya.






''Kau sudah pulang, Jae...''







Entah sengaja mengabaikan atau memang karena pikirannya sedang penuh membuat Jaehyun melewati ruang tamu dimana keluarganya berkumpul begitu saja. Semua tentu saling menoleh satu sama lain bingung pada tingkah si sulung keluarga Jung itu tapi tidka dengan Jaemin.







Dia sudah bisa menebak kalau tingkah aneh kakaknya itu pasti tak jauh-jauh mengenai Lia yang ternyata masih hidup. Sekali lagi, dia tahu. Bagaimana bisa?









Jangan sepelekan orang pendiam. Biasanya orang yang diam dan hanya memperhatikan lah yang jauh lebih pintar.











''Ada apa dengan anakmu itu, pa?'' tanya Crystal heran yang tentu saja menjadi pertanyaan sama dengan Siwon, suaminya.







''Entahlah. Masalah kantor,mungkin. Biar aku tanyakan. Kalian tunggu saja disini...'' ucap Siwon. Setelah mendapat anggukkan dari yang lain, Siwon langsung menyerahkan Jaeden kembali pada mamanya -Rose-  lalu segera menyusul Jaehyun.





Tak lama kemudian, Jaemin ikut bangkit daei duduknya membuat yang lain kini menoleh padanya.







''Aku ke kamar dulu,ma. Aku lupa memberi tahu Jeno masalah jadwal kuliah yang baru...''







''Hhmmm... Baiklah sayang...''








Jaemin tersenyum lembut pada mamanya lalu segera pergi dari ruang tamu itu meninggalkan Crystal, Rose dan Jaeden yang tentu saja batita itu asik saja bermain sekarang dengan robot di tangannya.









Crystal menatap kepergian Jaemin lalu mengingat kembali tingkah aneh Jaehyun. Bukan hal baru baginya sebenarnya. Jaemin yang paling lembut tapi juga paling pendiam. Sedangkan Jaehyun itu banyak bicara tapi sedikit tempramen.






Sedangkan Siwon suaminya dulu selalu sibuk bekerja hingga sekarang tugasnya digantikan Jaehyun tapi masih sering ikut campur mengawasi semuanya. Membuat Crystal sering merasa kesepian.











''Andai waktu bisa diulang...''

















.
.
.











''Jaehyun...''








Yang dipanggil segera menghentikan langkahnya setelah mendapatkan tepukan di bahu dari papanya. Menyadarkannya dari berbagai pikiran yang menyibukkannya sejak pagi.




''Pa...? Ada apa?'' tanyanya heran menyadari papanya mengikutinya.




''Kau tak apa, Jae?''







''Aku? Aku tak apa,pa. Memang kenapa pa?'' tanya Jaehyun bingung yang membuat Siwon menghela nafas heran. Bukankah seharusnya dia yang bingung?









''Mamamu menyapamu tadi di ruang tamu tapi kau abaikan. Lalu papa memanggilmu sejak tadi kau juga abaikan. Ada apa? Apa ada masalah di kantor?''








''Papa dan mama memanggilku? Benarkah?'' tanya Jaehyun heran. Sial. Pikirannya benar-benar merusak segalanya. Lagi.









''Aish... Ada apa denganmu? Jika kau lelah, beristirahat lah. Ambil cuti. Papa bisa menggantikan mu sementara waktu sekalian mengajari Jaemin. Kau sepertinya membutuhkan itu...'' ucap Siwon sambil menepuk pelan bahu putranya.






''Jangan menyakiti hati mamamu, Jae. Kau ingat, sifat acuhmu bisa membuat mama menyesali kejadian hari itu...'' ucap Siwon yang membuat Jaehyun merasa bersalah sekarang.










''Aku akan minta maaf pada mama,pa...''









''Hhmmm... Sana...''








Jaehyun mengangguk lalu segera berbalik kembali menuju ruang tamu. Sempat berpapasan dengan Jaemin, namun adiknya itu bahkan tak melirik sama sekali membuat Jaehyun menghela nafas pelan dan melanjutkan langkahnya.









Semua itu tentu tak luput dari perhatian Siwon.









''Entah apa yang terjadi pada kalian...''





















.
.
.

She  || EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang