13

113 18 1
                                    

Jeno menganga tak percaya dengan apa yang dilihatnya. Bahkan dia sampai membuka kaca mata hitamnya dan berkedip berkali-kali untuk memastikan apa yang dilihatnya itu nyata.








Sialnya itu memanglah nyata. Sahabatnya itu masih hidup dan berdiri disana. Tertawa bersama seorang pria tinggi yang memeluknya dari belakang disaat dirinya tengah memegang gunting tanaman karena sedang memetik bunga.






Dia nampak bahagia. Itulah yang Jeno lihat. Sementara Jaemin hanya menatapnya datar seperti biasa. Pemuda yang sangat pintar menyembunyikan perasaannya.







Mereka sendiri kini tengah berada di lantai dua rumah sebelah. Bukan rumah mereka, itu rumah kenalan Jaemin. Mereka iseng datang dengan alasan berkunjung supaya bisa melihat langsung apa yang kemarin dilihat oleh mata Jaemin sendiri.









Iya, dia melihat saat Jaehyun bertemu dengan gadis itu. Gadis yang sayangnya memiliki wajah 100 persen mirip dengan mantan adik kelas mereka dulu.









''Itu benar-benar Lia...''








''Namanya Choi Jisu. Tunangan dari Seo Johnny. Mereka sudah tinggal disini selama 3 tahun...''









Jeno langsung menoleh pada Jaemin dengan tatapan kaget. Tentu yang ada di pikiran mereka sama sekarang. Melakukan cocok logi sesuka pikiran mereka yang hasilnya tentu saja sama.









''Tiga tahun lalu, Lia meninggal...''










''Tapi kita melihat sendiri mayatnya di peti itu sebelum ditutup. Bahkan kita melihat sendiri pemakamannya ana membantu juga. Lalu dia...''








Jeno serasa kehabisan kata-kata sekarang. Konspirasi kah ini? Tapi jelas-jelas hari itu mereka melihat sendiri jenazah Lia yang sudah tak bernafas, berbaring cantik di dalam peti dengan gaun putih bak malaikat yang akan kembali pada Penciptanya. Gadis yang sama yang sekarang tertawa bercanda dengan seorang pria seusia Jaehyun di rumah seberang.









''Mereka bahkan sudah berpacaran lebih dari 5 tahun. Choi Jisu berasal dari panti asuhan yang beruntungnya dicintai oleh seorang Seo Johnny. Putra tunggal pemilik perusahaan Neo Corp. Dari data yang di dapat kak Yuta, dia benar-benar bukan Lia...''







Iya, Yuta sudah mendapatkan informasi lengkap mengenai Jisu yang tentu saja saat ini membuat Jaehyun berpikir keras. Bagaimana dua orang berbeda tanpa hubungan sama sekali bisa memiliki wajah yang sama persis?










''Lalu, apa rencana mu? Haruskah kita mencoba mendekatinya?''










''Dan berakhir di tangan pria-pria besar itu? Cari mati namanya...''









''Lalu bagaimana? Apa rencana mu sebenarnya?''







Jaemin menoleh pada Jeno dengan tatapan menyelidik yang sulit diartikan oleh Jeno. Ah, sahabatnya itu agak lain memang. Wajahnya saja yang nampak tampan dan ramah tanpa dosa dihadapan semua orang. Hanya Jeno yang tahu bagaimana anehnya sifat Jaemin.











''Bukankah kau sendiri yang hari itu mengatakan kalau Lia tak akan mungkin sampai nekat bunuh diri?''









Jeno terdiam sejenak mengingat-ingat ucapannya sendiri. Dan ya, dia memang mengatakan itu saat sepulang mengantar Lia lalu melihat Lia terakhir kali mengurung diri di kamarnya. Dia benar-benar yakin sahabatnya itu tak akan sebodoh itu.







''Tapi... Saat itu beda ceritanya. Dia hancur dan patah hati. Dia bahkan mengaku kecewa pada takdir dan hidupnya...''








Jaemin mengangguk pelan lalu kembali memperhatikan Jisu yang sekarang berjalan masuk kedalam rumah besar itu diikuti oleh Johnny dan beberapa pengawalnya. Sedikit senyuman dia berikan.







Aneh bukan? Disaat hatinya masih bingung, tapi senyumnya masih bisa mengembang. Yang ada di pikirannya saat ini adalah bahagia karena bisa kembali melihat senyum sahabatnya itu. Meskipun dalam identitas ataupun memang orang yang berbeda.












''Dia tak sebodoh itu. Daripada mempercayai dia bunuh diri, aku lebih percaya kalau dia sebenarnya memiliki saudara kembar...''





























.
.
.
.













Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.





Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.






Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.





Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


















.
.
.










She  || EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang