11

142 19 0
                                    

''Sial...! Kemana larinya? Kalau Jeno tahu Aslan hilang, bisa ngamuk dia...'' keluh Jaemin dengan nafas terengah-engah menoleh kesana kemari.






Tak lama kemudian, Jaehyun tiba di belakangnya dengan keadaan sama kacaunya. Kakinya sudah sakit mengingat dia menggunakan sepatu pantofel yang keras.





''Dia hilang?'' tanya Jaehyun dalam usahanya mengatur nafas yang tak dijawab oleh Jaemin. Pemuda itu hanya memutar bola matanya malas lalu kembali melihat sekeliling.









''Aslan....!!''







''Aslan....!''







Jaehyun mengikuti Jaemin memanggil nama anjing itu tak peduli jika Jaemin sedikit terganggu dengannya. Dia juga tak mau sampai adiknya kena marah Jeno nanti. Bagaimanapun tuan muda Lee itu menyeramkan. Belum lagi kakaknya yang sayangnya itu adalah Lee Taeyong. Sahabatnya. Pria yang cerewet jika masalah adiknya.









''Aku akan mencari kesana...'' ucap Jaehyun yang akhirnya memilih berpencar ke jalan lain. Jaemin yang melihat itu hanya menghela nafas pasrah.










''Hilang anjing, kita ganti kucing nanti...''


























































''Asla-''









''Kau mencarinya?''







Terdengar suara seorang gadis dari arah samping yang membuat Jaehyun membeku seketika. Suara yang tak asing baginya. Dan sialnya ketika dia menoleh, wujudnya memang lah sesuai dengan bayangannya.









''Lia...?!''






Gadis itu sedikit tersentak mendengar suara Jaehyun. Dia menatap kaget dan beberapa kali mengedipkan matanya dengan tatapan yang sulit diartikan.






''I-ini anjingmu... Aku kembalikan...'' ucapnya sambil memberikan tali di tangannya pada Jaehyun dengan ragu. Sedangkan tatapan Jaehyun masih nampak kaget, syok, senang dan sedih bersamaan membuat gadis itu sedikit khawatir.





''Maaf... Saya permisi-''






''Tunggu!''






Jaehyun ingin menghentikan gadis itu namun tiga pengawal datang langsung membentengi diantara mereka membuat Jaehyun kaget. Seketika Jaehyun teringat pada ucapan Lia kemarin malam yang entah dia tak bisa membedakan lagi antara nyata dan tidaknya.






''Nanti kesempatan itu akan datang....''












''Jadi benar? Kesempatan untuk melihatmu lagi?''









''Lia-''





Jaehyun ingin berbicara namun rasanya tercekat setelah kembali melihat tatapan gadis itu.







Dia nampak...bingung? Gadis itu seakan tak mengenalinya sama sekali. Dan, ada yang aneh dari gadis itu. Dia memang Lia-nya. Tapi penampilan gadis itu sangat berbeda.





Lia yang dikenalnya biasa menggunakan pakaian sederhana. Sedangkan gadis itu nampak berpakaian mahal. Bahkan dia yakin jepit rambutnya saja pasti berharga jutaan seperti milik Rose. Itu bukan style Lia sama sekali.











She  || EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang