32

112 13 0
                                    

Tak seperti yang mereka duga. Mereka pikir akan terjadi keributan besar setelah mengetahui kalau Lia hilang. Namun nyatanya, Johnny hanya meminta anak buahnya untuk mencari Lia sedangkan dia sendiri mengurung dirinya di kamar.








Nampak panik pria itu tadi ketika menyadari Lia tak ada dirumah. Sedikit percekcokan dirinya dengan para pengawalnya karena lalai hingga kehilangan Lia. Namun, Johnny memang berbeda. Dia jauh lebih dewasa dalam pemikirannya.








Keributan, pertengkaran dan kekerasan tak akan menghasilkan apapun. Hanya kerugian yang akan didapatnya. Membuang waktu dan tenaga untuk hal yang tak ada gunanya. Jadi dia langsung meminta semua anak buahnya mencari Lia segera.









Kini hanya tersisa Kun dan Lucas yang tadi memberitahu keduanya untuk datang ke rumah Johnny. Yang sebelumnya ada di pikiran mereka adalah sekarang akan memegangi Johnny yang mengamuk. Namun mereka malah berakhir duduk tak jelas di ruang tamu rumah itu.









Kun sudah mencoba membujuk Johnny untuk keluar dan makan sejak semalam. Yaps! Hari itu sudah menunjukkan pukul 3 dini hari. Mereka tak bisa meninggalkan Johnny karena sedikit merasa kasihan juga mengenai pria yang kini pasti tengah merasa kesepian itu.











''Pulanglah kak... Aku akan berjaga disini. Kak Kun harus membantu di kantor besok. Apalagi...''







Lucas menoleh ke arah pintu kamar Johnny yang masih setia tertutup itu.







''...aku tak yakin besok dia akan bekerja...'' sambung Lucas diakhiri dengan suara helaan nafas dari Kun. Ya, dia juga sepemikiran dengan Lucas. Johnny masih dalam keadaan buruk dan tak mungkin akan datang besok. Bahkan dia masih bisa mendengar suara tangis pelan dari balik pintu itu.









Seorang Seo Johnny menangis. Entah seberapa buruk dirinya di dalam sana sekarang.










''Bagaimana kalau Lia tak kembali?'' tanya Kun tanpa tujuan.








''Itu hak-nya... Dia pasti memiliki alasan untuk pergi. Dan jika alasan untuk kembali lebih kuat baginya, dia pasti akan kembali...'' ucap Lucas tak mau sampai dicurigai juga. Ya bagaimanapun dia tahu sebenarnya dimana Lia berada sekarang,kan? Dia datang hanya karena rasa peduli sebagai teman pada Johnny.










''Lia itu segalanya untuk Johnny, Luke...''








Lucas yang mendengar itu langsung menoleh pada Kun.










''Kau yakin? Bukankah faktanya gadis yang seharusnya bersamanya adalah Jisu bukan Lia?''









''Aku sangat yakin. johnny sangat mencintai Lia. Dia hanya... Merasa bersalah pada Jisu. Dia mungkin nampak tenang dihadapan orang lain. Terlihat acuh pada masalah diluar kehidupan pribadinya. Tapi nyatanya, dia memiliki hati yang lembut. Dia selalu memikirkan hal-hal kecil yang bahkan bagi kita bukan hal penting...''












Lucas terdiam menunggu kelanjutan cerita Kun. Ya, baginya Kun lah salah satu orang yang bisa menjadi sumber informasi lainnya mengenai Johnny. Pria yang masih diragukan hatinya oleh Donghyuck.











''Aku mungkin tak berpengalaman tentang cinta. Tapi yang aku Lihat dari sikapnya sejak awal, antara bagaimana dia memperlakukan Lia dan Jisu itu sangat berbeda...''











''Maksudnya?''











Kun menghela nafas sebelum kembali melanjutkan ceritanya. Memutar semua memory yang pernah dilihatnya mengenai interaksi tiga orang tersebut. Tentu bukan hal yang sulit membedakannya mengingat ada jarak sebulan disaat Johnny dan Jisu terpisah sebelum akhirnya Lia datang.










''Johnny pada Jisu, itu adalah obsesi. Jisu yang sulit ditaklukkan dan abai pada Johnny, malah membuatnya tertantang untuk mengalahkan hati gadis itu. Setelah dia berhasil, dia memperlakukan Jisu seenaknya. Ya...meskipun masih dalam batas wajar tanpa kekerasan dan kata kasar. Hanya saja, Johnny Benar-benar ingin mengontrol Jisu. Karena dia merasa Jisu sudah miliknya dan dia bisa melakukan apapun pada Jisu. Aku rasa itulah penyebab Jisu dulu mengakhiri hubungan mereka...''









Lucas terdiam mencerna semuanya. Ya, itu bukanlah cinta. Cinta yang dia tahu adalah kebahagiaan untuk dua orang yang menjalaninya. Seperti kata Donghyuck. Karena cinta seharusnya tak saling menyakiti.









''Dengan Lia... Awalnya setelah mereka bersama, dia memperlakukan Lia sama dengan sebelumnya dia memperlakukan Jisu. Seenaknya saja tanpa memikirkan kenyamanan Lia. Tapi aku rasa, dialah yang takluk pada Lia sekarang. Kelembutan, ketulusan dan sifat penurut Lia membuat keegoisannya luluh. Itu sebabnya dia tak mau kehilangan Lia dan memilih mengawasi Lia disini. Berbeda dengan Jisu dulu, dia membiarkannya pergi kemanapun asalkan saat dia butuh, Jisu harus ada...''












''Jisu yang mengirim Lia untuk datang pada Johnny...'' ucap Lucas yang membuat Kun menoleh padanya.










''Aku rasa, Jisu tak khawatir dengan keselamatan Lia. Karena dia tahu kalau Lia pasti bisa menaklukkan hati Johnny dan keluarganya...'' ucap Kun yang membuat Lucas juga menoleh padanya.










''Jika kau menjadi aku, melihat sendiri bagaimana semuanya berjalan, kau akan tahu kalau Johnny sangat mencintai Lia. Bahkan kau dengar tadi titahnya pada semua anak buah nya? Dia ingin mereka menemukan Lia, bukan membawanya kembali. Dia hanya ingin memastikan Lia baik-baik saja. Sekarang, aku rasa dia merasa bersalah karena menganggap dirinya gagal membuat Lia bahagia bersamanya...''
















Lucas kembali beralih pada pintu kamar Johnny. Dia tak butuh waktu untuk berbicara lagi dengan Donghyuck. Semua ucapan Kun sudah direkamnya secara diam-diam dan sudah dikirain pada sepupunya itu. Setidaknya, seorang Donghyuck yang memiliki hati yang lebih lembut bisa lebih memahami kondisi Johnny sekarang.





















''Entah bagaimana semua ini berakhir. Tapi yang jelas, Jaehyun sudah kalah disini lalu tinggal Johnny dan Donghyuck yang tersisa....''

























.
.
.














She  || EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang