17

104 17 0
                                    

Johnny Melihat bergantian dua foto yang dibawa oleh sahabatnya, Wendy. Dia cukup kaget dan kagum dengan apa yang dilihatnya. Sama seperti apa yang dialami Wendy diawal melihat dan mengetahui semuanya. Tapi sedikit beban yang dirasakan Wendy sekarang memikirkan tentang kecocokan semuanya.








''Bukankah ini terlalu sempurna untuk dikatakan kebetulan?''












''Aku juga berpikir begitu. Tapi John...''











Pria yang masih memegang dua foto itu melirik ke arah Wendy yang duduk diseberang mejanya. Nampak sekali wajah perempuan sedikit gusar menatapnya.











''Kenapa?''










''Mereka sudah pernah bertemu...''












Johnny terdiam sejenak mencoba menebak isi pikiran Wendy namun dia tak mungkin menyangkal semuanya itu. Terlalu buruk jika apa yang dipikirannya benar adanya.





Keterdiaman Johnny membuat Wendy lagi-lagi merasa tak enak hati mengutarakan pikirannya. Tapi bagaimanapun ini harus segera dituntaskan.












''Bagaimana jika mereka tertukar?''












''Apa maksudmu?''













''Jisu dan Lia... Bagaimana jika yang bunuh diri itu bukanlah Lia, melainkan kekasihmu, Jisu?'' tanya Wendy lirih diakhir kata menyebutkan nama kekasih sahabatnya itu membuat Johnny terdiam seketika.










Jujur, hatinya terasa terbelah seketika mendengarnya padahal dia sendiri sudah membayangkan itu menjadi salah satu fakta terburuknya.











''Itu tidak mungkin...''












''Itu mungkin... Kematiannya murni bunuh diri tanpa ada bekas luka kekerasan. Meski begitu , sayangnya keluarganya tak mau melakukan tes forensik lebih jauh dan menerima kematian putri mereka begitu saja...''











''Maksudmu... Tak ada bukti kalau yang meninggal itu 100 persen adalah Lia?''









Wendy mengangguk pelan membenarkan pemikiran Johnny. Tak ada tes apapun yang membuktikan kalau itu adalah Lia, bukan Jisu.











Mungkin jika yang menemukannya lebih dulu adalah Johnny, dirinya, ataupun orang-orang yang mengenal Jisu, mereka pun pasti akan mengira kalau itu adalah mayat Jisu bukan Lia.













''Satu-satunya cara membuktikannya adalah melakukan tes DNA pada Jisu yang sekarang bersamamu...''











''Apa bisa?''











''Tentu...mereka boleh saja menjadi kembar identik. Tapi ada beberapa hal yang membedakan para kembar ini. Salah satunya adalah DNA dan sidik jari mereka. Catatan medis Jisu masih tersimpan di rumah sakit milik Taeil mengingat kau dulu sering membawanya kesana setiap sakit dan terluka...''










Johnny menghela nafas dan mengusap pelan wajah hingga rambutnya. Sungguh, dia tak siap menerima hasil terburuknya. Tapi dia juga penasaran akan kebenarannya.











She  || EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang