18

114 19 0
                                    

Flashback...






Flashback

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.







Lia memandang pantulan dirinya di cermin. Tak ada yang spesial dan mencolok. Selain wajahnya yang nampak sendu dan kelopak matanya yang sedikit bengkak. Moodnya rusak beberapa hari terakhir. Bahkan tujuannya datang ke mall untuk menghibur diri salah satunya dengan membeli baju baru yang jarang dilakukannya.










''Mungkin penampilanku terlalu membosankan. Itu sebabnya kak Jaehyun bisa berpaling pada orang lain yang sialnya adalah kak Rose!''












Air matanya kembali menetes hingga dirinya kembali terisak. Benci pada dirinya sendiri. Sesak dan sakit dihatinya malah memperburuk kebenciannya pada diri sendiri.











Ya, itulah Lia. Menyalahkan diri sendiri pada setiap apapun yang terjadi meskipun jelas sekali itu bukanlah kesalahannya.






Dia Sudah menjadi gadis normal sesuai usianya. Banyak jenis remaja di dunia ini termasuk remaja sederhana sepertinya. Itu kenapa dia normal. Sayangnya dia menyalahkan kenormalannya itu dan menganggapnya kegagalan dalam mengurus diri sendiri.








''Kau menangis?''










Suara dari ruang ganti sebelah yang hanya berbatas turai membuat Lia langsung terdiam dan menghapus air matanya.










Entahlah. Suara itu kenapa terdengar tak asing di telinganya. Dimana dia pernah mendengar suara itu?








''Maaf menganggu mu...'' jawabnya merasa bersalah.









''Tak apa. Setiap orang pasti punya masalah dan bisa meledak dimana dan kapan saja. Aku memahami mu...''








Lia tersenyum tipis mendengar ucapan gadis disebelah itu.









''Kau datang sendiri?''








''Hhmmm? I-iya...iya...aku datang sendiri...'' jawabnya gugup. Pasalnya gadis diseberang itu nampak ramah sekali untuk dia yang tak terbiasa dengan orang baru.







''Oh iya? Bagaimana jika aku menemanimu? Tak baik jika kau sendiri dalam keadaan sedih...''









''Kau juga sendiri?''









''Iya... Dan aku juga butuh teman untuk menghilangkan beban pikiranku sejenak. Bagaimana, mau?'' tawar gadis itu yang kini dipertimbangkan oleh Lia.









''Boleh juga... Sepertinya menarik...''








''Tentu! Aku akan mengajakmu ke tempat-tempat menarik yang pasti akan kau sukai. Oh iya, siapa namamu?''









She  || EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang